8 Negara dengan Penduduk Terpadat yang Belum Pernah Tampil di Piala Dunia: Timnas Indonesia Buang Kesempatan untuk Edisi Tahun Depan

Timnas sepak bola Thailand telah dua kali mencapai final kualifikasi Piala Dunia zona Asia, pada 2002 dan 2018, tetapi belum pernah mencapai putaran final turnamen tersebut.

Saat ini berada di peringkat 101 FIFA, Thailand pernah mencapai peringkat 43 pada masa lalu.

Tim Gajah Perang lolos ke Olimpiade pada 1956 dan sekali lagi pada 1968. Negara Thailand punya populasi penduduk mencapai 71 juta orang.

Masih dari salah satu negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Vietnam. Negara dengan populasi mencapai 99 juta penduduk.

Sepak bola diperkenalkan ke Vietnam oleh Prancis pada akhir abad ke-19. Namun, negara Asia Tenggara itu tidak memiliki kehebatan di lapangan yang sama dengan mantan penjajah mereka.

Timnas Vietnam lolos ke babak ketiga kualifikasi zona Asia pada 2022, dan menjadi penampilan terbaik Vietnam sepanjang masa. Tim berjulukan The Golden Stars itu gagal melaju jauh untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, setelah kalah bersaing dengan Timnas Indonesia.

Lagi-lagi negara dari kawasan Asia Tenggara, kali ini Filipina. Negara ini berpenduduk 113 juta orang, terbesar kedua setelah Indonesia di ASEAN.

Selama periode penjajahan Amerika di Filipina antara 1898 dan 1935, bola basket dan tinju adalah olahraga paling populer di negara Asia Tenggara tersebut, bukan sepak bola.

Sepak bola memang populer saat ini, tetapi Filipina berada di peringkat ke-143 FIFA pada September 2025 dan tidak pernah lolos hingga ke putaran final Piala Dunia.

Bergeser ke negara Afrika, yakni Ethiopia. Negara itu punya jumlah penduduk di angka 125 juta orang.

Dengan warisan budaya yang kaya dan semangatnya yang tak tergoyahkan terhadap sepak bola, ketidakhadiran Ethiopia di Piala Dunia adalah salah satu alasan yang paling sulit dijelaskan dalam daftar ini.

Afrika kini memiliki sembilan slot kualifikasi Piala Dunia, yang berarti Ethiopia bisa lolos ke putaran final 2030, jika mereka mampu bangkit dari kegagalan Kualifikasi edisi 2026.

Negara di benua Asia, Bangladesh pernah menggelar perayaan meriah ketika Lionel Messi dan Argentina memenangkan Piala Dunia 2022. Namun negara berpenduduk 169 juta orang itu justru tertinggal kualitas tim sepak bolanya.

Olahraga kriket lebih populer ketimbang sepak bola, Bangladesh telah lama terobsesi dengan Piala Dunia, dengan Argentina dan Brasil sebagai tim favorit tradisional mereka.

Sebelumnya merupakan bagian dari India Britania dan kemudian Pakistan, Bangladesh tidak pernah mencoba lolos ke putaran final hingga 1974, dan tim berjulukan Bengal Tigers itu belum pernah tampil di Piala Dunia.

Selanjutnya adalah Pakistan memiliki populasi yang besar, lebih dari 240 juta jiwa, tetapi tim sepak bola negara tersebut belum pernah bermain di Piala Dunia.

Tidak pernah menduduki peringkat lebih tinggi dari 141 di dunia, Pakistan mendekati peringkat 200 dalam peringkat FIFA saat ini, dan sepak bola tetap jauh di belakang kriket dalam popularitas.

Dengan jumlah penduduk hampir menyentuh 280 juta jiwa, Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia. Namun, Timnas Indonesia sangat penasaran bisa merasakan tampil pada putaran final Piala Dunia..

Sejak menjadi negara berdaulat penuh, Indonesia tidak pernah lolos ke Piala Dunia. Tetapi saat masih bernama Hindia Belanda (negara kolonial Belanda yang menduduki sebagian besar wilayah Indonesia saat ini) pernah tampil di Piala Dunia 1938 Prancis.

Sayangnya, satu-satunya pertandingan mereka di Piala Dunia ketika itu adalah kekalahan telak 0-6 dari Hungaria.

Upaya berani untuk mencapai Piala Dunia 2026 berakhir dengan kekalahan dari Arab Saudi dan Irak di ronde keempat Kualifikasi zona Asia. Dengan kekuatan sebagian besar pemain diaspora dari Belanda ternyata masih belum cukup meloloskan Skuad Garuda.

Sejak Juni 2023, India telah menjadi negara terpadat di dunia. Dengan lebih dari 1,4 miliar penduduk saat ini tinggal di negara Asia Selatan tersebut.

Sepak bola banyak ditonton dan dimainkan di India, tetapi kriket adalah olahraga paling populer sejauh ini dan tim berjulukan Blue Tigers itu belum pernah bermain di Piala Dunia.

Mereka sebenarnya pernah berhasil mencapai putaran final Piala Dunia 1950 di Brasil, tetapi mengundurkan diri karena biaya perjalanan dan bukan karena menuntut bermain tanpa alas kaki, seperti yang diberitakan selama ini.

Sumber: Planet Football