Deretan Negara yang Pernah Dibekukan FIFA karena Campur Tangan Politik: Selain Indonesia, Siapa Lagi?

Kuwait dan Brunei: Banned Berulang karena Intervensi Pemerintah

Kuwait menjadi salah satu negara yang paling sering dihukum FIFA. Mereka pertama kali disuspensi pada 2007 karena campur tangan pemerintah dalam urusan federasi sepak bola.

Setelah itu, sanksi kembali dijatuhkan pada 2008 dan 2015, yang menyebabkan Kuwait gagal tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Brunei pun mengalami situasi serupa. Pada 2009, FIFA menjatuhkan larangan global setelah pemerintah dianggap ikut mengatur federasi sepak bola mereka.

Sanksi tersebut baru diangkat pada 2011 setelah struktur federasi kembali sesuai aturan internasional.

Irak, Indonesia, dan Pakistan: Campur Tangan Pihak Ketiga

Irak sempat dibekukan pada 2009 setelah Komite Olimpiade Nasional membubarkan federasi sepak bola dan menyita markasnya. Empat bulan kemudian, sanksi dicabut setelah pemerintah mundur dari intervensi tersebut.

Indonesia juga terkena sanksi pada 2015 karena dualisme kepengurusan dan campur tangan pemerintah. Selama setahun, Timnas Indonesia absen dari beberapa kualifikasi penting dan kehilangan kesempatan bersaing di level internasional.

Sementara itu, Pakistan merupakan negara Asia terbaru yang terkena hukuman. Mereka dilarang setelah gagal mengadopsi konstitusi baru yang memastikan pemilihan federasi dilakukan secara demokratis.

Sanksi akhirnya dicabut pada 2025, tetapi Pakistan tetap gagal melaju ke Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Rusia dan Afrika: Sanksi Karena Konflik dan Campur Tangan Pemerintah

Rusia saat ini masih berada dalam status dibekukan FIFA akibat invasi ke Ukraina. Mereka menjadi satu-satunya negara yang tidak boleh mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2026.

UEFA pun mengambil langkah serupa dengan melarang Rusia di semua kompetisi Eropa.

Sementara di Afrika, tiga negara pernah masuk daftar hitam: Kenya, Kongo, dan Sierra Leone.

Kenya mendapatkan tiga hukuman, pada 2004, 2006, dan 2022, karena berulang kali terjadi intervensi pemerintah.

Kongo disanksi pada Februari 2025 setelah pihak ketiga menguasai fasilitas dan urusan federasi. Sanksi dicabut beberapa bulan kemudian setelah struktur organisasi kembali ke tangan federasi sah.

Sierra Leone terkena suspensi pada 2018 ketika presiden dan sekretaris jenderal federasi sepak bola disingkirkan oleh pemerintah. Setelah pengadilan membebaskan keduanya pada 2019, FIFA mencabut larangan tersebut.

Guatemala: Satu-satunya dari CONCACAF

Guatemala menjadi satu-satunya negara wilayah Amerika Utara–Tengah yang pernah dibekukan FIFA. Pada 2016, otoritas lokal dianggap mengganggu komite khusus yang dibentuk FIFA untuk menangani federasi setelah skandal korupsi besar.

Intervensi tersebut membuat Guatemala disanksi hingga mereka memulihkan kembali independensi federasi.