FIFA Tone Deaf? Dikritik Keras Suporter Malah Pamer Penjualan Tiket Piala Dunia 2026

Daftar harga yang dirilis Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) menunjukkan tiket fase grup dibanderol antara 180 hingga 700 dolar AS (Rp2,9 juta-Rp11,6 juta), tergantung pertandingan.

Untuk partai final, harga termurah mencapai 4.185 dolar AS (Rp69,6 juta), sementara yang termahal menembus 8.680 dolar AS (Rp144,4 juta).

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) turut membagikan informasi harga kepada England Supporters Travel Club (ESTC).

Dari data tersebut, disebutkan bahwa jika seorang penggemar membeli tiket untuk seluruh pertandingan hingga final, total biaya yang harus dikeluarkan mencapai sedikit di atas 7.000 dolar AS (Rp116,4 juta).

Organisasi suporter Football Supporters Europe (FSE) menyebut harga-harga tersebut mencekik dan mendesak FIFA segera menghentikan penjualan tiket melalui asosiasi nasional hingga ditemukan solusi yang menghormati tradisi, universalitas, dan makna kultural Piala Dunia.

"Ini adalah pengkhianatan besar terhadap tradisi Piala Dunia, yang mengabaikan kontribusi para suporter terhadap kemegahan turnamen ini," tulis FSE dalam pernyataannya.

Ketika Amerika Serikat mengajukan diri sebagai tuan rumah tujuh tahun lalu, target yang disampaikan otoritas sepak bola setempat adalah menyediakan ratusan ribu tiket seharga 21 dolar AS (Rp349.404) pada fase awal pertandingan.

Namun, FIFA kini menerapkan sistem harga dinamis di Piala Dunia untuk pertama kalinya, setelah sebelumnya digunakan pada Piala Dunia Antarklub 2025, dengan harga yang dapat berubah mengikuti permintaan.

Sebagai perbandingan, saat Amerika Serikat terakhir kali menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1994, harga tiket berkisar antara 25 hingga 475 dolar AS.

Sementara pada Piala Dunia Qatar 2022, harga yang diumumkan berada di kisaran sekitar 70 hingga 1.600 dolar AS (Rp1,1 juta-Rp26,6 juta).

Melalui mekanisme "undian seleksi acak" yang dimulai Kamis, penggemar dapat memilih pertandingan, kategori tiket, serta jumlah tiket yang ingin dibeli, meski tidak ada jaminan permohonan tersebut akan berhasil.

Fase ketiga penjualan tiket akan berlangsung hingga 13 Januari 2026. Pemohon yang berhasil akan diberi tahu melalui email pada Februari, dengan pembayaran dilakukan secara otomatis.

FIFA menyatakan tiga negara tuan rumah memimpin permintaan tiket pada fase ini, disusul tingginya minat dari negara-negara lain di kawasan Amerika.

Kolombia, Inggris, Ekuador, Brasil, Argentina, Skotlandia, Jerman, Australia, Prancis, dan Panama melengkapi daftar 10 negara dengan jumlah permintaan terbanyak.

Untuk pertandingan fase grup, laga Kolombia melawan Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo di Miami pada 27 Juni tercatat sebagai pertandingan dengan permintaan tiket tertinggi dalam 24 jam pertama.

Pertandingan lain yang juga banyak diminati antara lain Brasil versus Maroko di New Jersey, Meksiko melawan Korea Selatan di Guadalajara, Ekuador menghadapi Jerman di New Jersey, serta Skotlandia melawan Brasil di Miami.

Kendati permintaan tiket dari Skotlandia tergolong tinggi untuk penampilan pertama mereka di Piala Dunia sejak 1998, kelompok suporter setempat mengecam harga yang diberlakukan.

Association of Tartan Army Clubs (ATAC) menyebut harga tiket tersebut memalukan dan menjijikkan, serta mendesak asosiasi sepak bola Skotlandia (SFA) untuk menyuarakan keberatan mereka kepada FIFA.

"Ini akan membuat banyak suporter kami tersingkir," kata ATAC dalam pernyataannya.

"FIFA telah mematikan mimpi para penggemar muda kami yang ingin merasakan Piala Dunia. SFA harus berdiri melawan FIFA, bersama asosiasi lain, untuk menghentikan penjualan ini dan meninjau ulang harga bagi para suporter," lanjut mereka.

Di Inggris, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dilaporkan akan menyampaikan ketidakpuasan penggemar kepada FIFA, meski menurut laporan Press Association pada Jumat, mereka tidak terlalu berharap akan ada perubahan.

Menutup pembaruan tersebut, FIFA menegaskan kembali posisinya sebagai organisasi nirlaba.

"Sebagai organisasi nirlaba, FIFA menginvestasikan kembali pendapatan yang dihasilkan dari Piala Dunia FIFA untuk mendorong pertumbuhan sepak bola, putra, putri, dan usia muda, di seluruh 211 asosiasi anggota FIFA di dunia," demikian pernyataan FIFA.

Sumber: ESPN