Tinggal di Selangor, yang Diburu Andik Tetap Pecel Lele Lamongan

Bola.com, Jakarta Meski berstatus sebagai pemain bintang di Selagor FA, status Andik Vermansah yang lain, yakni sebagai perantauan, membuatnya ikut merasakan suka dan duka tinggal di negara orang. Salah satunya, terkait makanan.

Saat masih bermukim di Surabaya, Andik gemar mengonsumsi pecel lele dan soto ayam Lamongan. Ia tak jarang berburu makanan ini jika perutnya terasa lapar. Bagi Andik, kedua menu itu sangat menggugah selera makannya.

Setelah bermukim di Selangor, kegemaran Andik terhadap dua masakan itu tidak berubah. Di masa awal tinggal di kota yang terletak di kawasan pantai barat Malaysia itu, ia memburu soto ayam dan pecel lele untuk mengurangi kerinduan akan kampung halaman.

Akan tetapi, yang berhasil ditemuinya hanyalah pecel lele. Pemain berusia 24 tahun itu mendapatkan pecel lele di salah satu depot makanan di  kota Shah Alam.

"Kalau rindu masakan Indonesia saya pergi ke sana. Ada pecel lele dan ayam penyet. Rasanya khas Indonesia karena yang punya orang Padang. Sayangnya tidak ada soto, padahal itu makanan favorit saya nomor satu," tuturnya.

Meski penggemar berat pecel lele dan kerap pula mengonsumsi ayam penyet, anak bontot dari empat bersaudara ini biasanya menyantap menu tersebut bila keesokan harinya libur latihan. Maklum, sambal yang dikonsumsi dikhawatirkan mengakibatkan sakit perut dan mantan pemain Persebaya 1927 itu tidak ingin absen latihan karena mengonsumsi makanan tersebut.

"Tak lucu bila harus absen latihan karena sakit perut. Saya harus tahu kapan bisa menyantap makanan seperti ini," ujar pemain kelahiran Jember 24 November 1995 tersebut.

Andik tidak ingin dicap tidak profesional karena masalah sepele seperti ini lantaran ingin karier sepak bolanya langgeng. Apalagi ia berstatus pemain asing di Selangor FA. "Saya membawa nama bangsa. Jangan sampai karena salah makan, nama pesepak bola Indonesia jadi jelek," katanya.

Lulusan klub amatir Kedawung Setia Indonesia ini memahami benar setiap tindakan yang dilakukannya memiliki dampak, yang bisa saja buruk bagi dirinya atau pemain Indonesia lain yang mengadu nasib di Negeri Jiran.

Tentu, hal itu pantas diteladani pesepak bola lain di negeri ini, tidak hanya bagi mereka yang merantau, tapi juga untuk pemain lain yang tergabung di klub-klub Indonesia. "Disiplin dan berperilaku baik dalam banyak hal itu penting karena dari situlah muncul respek dari orang lain pada kita," ucap Andik Vermansah.