Bola.com, Jakarta - Liga 1 akan memasuki era baru. Liga sepak bola level tertinggi di Indonesia itu akan menerapkan format kompetisi yang baru mulai musim 2023/2024.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sudah mengirimkan surat pemberitahuan resmi kepada klub kontestan. Ada perubahan besar dalam format kompetisi mulai musim baru nanti.
Baca Juga
Adam Alis Bicara soal Timnas Bahrain dan Eks Rekan di East Riffa: Indonesia Harus Waspada, Mereka Kompak
Bek Asing Persis Absen hingga Akhir Musim, Manajemen Siap Bertanggung Jawab
Perjuangan Kakak Adik Beda Benua: Eliano Reijnders Perkuat Timnas Indonesia Vs Bahrain, Tijjani Bersama Belanda di UEFA Nations League
Advertisement
PT LIB berencana memulai Liga 1 pada 1 Juli 2023 dan berakhir pada 26 Mei 2024. Format kompetisi dibagi dua, terdiri dari Reguler Series dan Championship Series.
Reguler Series akan digelar pada 1 Juli 2023-28 April 2024 yang mempertemukan 18 tim dalam 34 pekan. Empat tim teratas bakal lolos ke Championship Series pada 4-26 Mei 2024 untuk memperebutkan trofi juara.
Berlakunya format baru ini diharapkan bisa membuat Liga 1 menjadi lebih kompetitif dan lebih seru. Dengan adanya Championsnhip Series, kehadiran penonton juga diharapkan bisa lebih besar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mirip MLS?
Dalam beberapa aspek, format baru Liga 1 ini cukup mirip dengan Major League Soccer (MLS). Liga sepak bola Amerika Serikat itu juga memiliki dua fase dalam sistem kompetisi mereka.
MLS punya dua fase kompetisi, yakni fase reguler dan fase play-off. Delapan klub terbaik yang bermain di fase reguler berhak melaju ke fase play-off dan memperebutkan gelar juara.
Bedanya, MLS memiliki sistem dua wilayah pada fase reguler, yakni Eastern Conference dan Western Conference. Hal itu didasari wilayah Amerika Serikat yang sangat luas.
Menariknya, MLS tidak mengenal sistem degradasi. Hal itu terjadi karena sepak bola di negeri itu tidak sepopuler di negara lain.
Klub yang bersaing di MLS juga masih terbatas untuk membuat mereka bisa menjalankan kompetisi dengan beberapa level.
Advertisement
Bukan Kali Pertama
Sepak bola Indonesia sebenarnya tidak asing dengan skema kompetisi seperti yang akan diterapkan mulai musim 2023/2024. Saat itu kita sempat lama akrab dengan sistem kompetisi dua wilayah pada kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Kompetisi dipecah menjadi dua wilayah yakni wilayah barat dan wilayah timur. Klub peserta biasanya dibagi berdasarkan wilayah geografis mereka.
Misalnya PSMS Medan yang berada di bagian barat Indonesia akan selalu bermain di wilayah barat. Begitu juga dengan Persipura Jayapura yang berada di pulau paling Timur Tanah air. Mereka pasti akan selalu berlaga di wilayah timur saat itu.
Empat tim terbaik dari masing-masing wilayah akan berlaga di babak delapan besar. Setelah itu kompetisi dilanjutkan ke babak semifinal dan kemudian final.
Namun, PSSI punya konsep kompetisi baru pada 2008. Saat itu Indonesia Super League (ISL) diluncurkan. Sebanyak 18 tim pun harus bermain dengan sistem kompetisi penuh tanpa adanya pembatasan wilayah.
Plus dan Minus
Format baru kompetisi yang dicanangkan PT LIB memiliki kekurangan dan kelebihan. Bicara atmosfer kompetisi, Liga 1 musim depan dipastikan akan meningkat.
Peningkatan itu terjadi ketika kompetisi sudah memasuki Championship Series. Penonton sepak bola Tanah Air juga akan disajikan laga-laga dramatis di fase tersebut.
Sisi minus dari format baru itu mungkin bisa dirasakan oleh tim yang menghuni posisi pertama pada fase Reguler Series. Mereka yang mengumpulkan poin terbanyak pada sistem itu tidak langsung bisa menjadi juara.
Meski mereka unggul sangat jauh sekalipun. Sebba, penentuan juara baru akan dilakukan pada Championship Series.
Advertisement