Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia gagal memetik angka penuh di kandang Bahrain, pada laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (10/10/2024), di Bahrain National Stadium, Riffa. Pertandingan berakhir imbang 2-2.
Wasit Ahmed Al Kaf menjadi sorotan tajam. Maklum, ia membuat beberapa keputusan yang mengundang perdebatan sepanjang pertarungan dua tim yang sedang mengejar slot ke putaran final Piala Dunia 2026.
Baca Juga
Cabut dari Old Trafford, Ruud Van Nistelrooy Memulai Program Penggembosan MU, Incar Pemain Masa Depan, Siapa Saja ?
MU Kejar Pemain Prolifik : Enggak Dapat Mohamed Salah, Temannya Juga Boleh
Terpojok di Manchester United, Hasrat Tinggi Beli Pemain Terganjal Enggak Ada Dana, Ini Langkah Ekstrem Ruben Amorim
Advertisement
Puncaknya terjadi pada menit-menit akhir babak kedua. Saat itu, jarum jam sudah menunjukkan menit ke-9 injury time, padahal jatah perpanjangan waktu hanya enam menit. Pada momen tersebut, Bahrain mencetak gol sekaligus menyamakan kedudukan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Proses Gol
Mohamed Marhoon menjadi aktor yang membuat Timnas Indonesia gagal membawa pulang tiga poin. Cocoran kakinya pada menit ke-99 membuat kemenangan yang sudah ada di depan mata fans Tim Merah Putih, buyar.
Sebelumnya, nama yang sama membuat Bahrain unggul pada menit ke-15, setelah tendangan bebasnya gagal dihalau Maarten Paes. Timnas Indonesia unggul 2-1 setelah gol yang berasal dari Ragnar Oratmangoen pada tiga menit injury time dan sepakan 'placing' Rafael Struick (74').
Selepas pertandingan, tak ayal, Ahmed Al-Kaf menjadi perhatian utama. Tak heran jika para pemain Timnas Indonesia mengerubuti wasit. Bahkan, Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, harus rela mendapat kartu merah karena 'kedapatan' melakukan protes keras atas kepemimpinan sang pengadil lapangan.
Advertisement
Bukti Nyata
Usut punya usut, Ahmed Al Kaf ternyata berasal dari negara yang tergabung dalam satu federasi sepak bola yang sama. Ahmed Al-Kaf lahir dan besar di Oman, yang sama-sama tergabung di Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF).
Sisi kontroversial lainnya dari seorang Ahmed Al-Kaf adalah kegemaran mengeluarkan kartu. Statistik menunjukkan, ia mengeluarkan rata-rata lima kartu per pertandingan. Rinciannya, ia sudah memimpin 114 pertandingan dengan 343 kartu kuning dan 10 kartu merah.
Satu di antara laga yang selalu dikenang pemerhati sepak bola adalah ketika leg kedua perempat final Liga Champions Asia pada Maret 2024. Saat itu, pertarungan Al Nassr Vs Al Ain berakhir dengan 10 kartu, yakni 9 kartu kuning dan satu kartu merah.