Arsenal Mulai Panik karena Performa Menurun Martin Odegaard, Siapa Bakal Jadi Sasaran Empuk Nih ?

Bola.com, Jakarta - Penurunan kinerja Martin Odegaard mulai menjadi perhatian serius di markas Arsenal. Laporan terbaru menunjukkan, staf pelatih The Gunners merasakan kekhawatiran yang mendalam mengenai kondisi kapten mereka, bahkan mempertimbangkan opsi lain menjelang bursa transfer musim panas yang akan datang.

Musim ini memberikan gambaran yang sangat kontras bagi Arsenal. Di satu sisi, tim yang dilatih oleh Mikel Arteta berhasil mencapai semifinal Liga Champions dengan penuh keyakinan. Namun, di sisi lain, mereka tertinggal 13 poin dari Liverpool yang saat ini memimpin klasemen Liga Inggris.

Performa yang mengecewakan di kompetisi domestik tentu menjadi beban berat bagi Arteta. Arsenal terjebak dalam siklus yang sama, yakni finis sebagai runner-up untuk kali ketiga secara berturut-turut, setelah gagal memanfaatkan kesempatan saat Manchester City mengalami kesulitan.

Satu di antara faktor yang sangat berpengaruh adalah serangkaian cedera yang menimpa tim. Termasuk ketidakhadiran sang kapten Odegaard selama dua bulan karena masalah pada pergelangan kaki yang dialaminya antara bulan September hingga November.

Football Insider merilis, staf di Emirates percaya cedera tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap inkonsistensi performa pemain asal Norwegia itu. Situasi ini membuka kemungkinan untuk menjajaki alternatif di bursa transfer yang akan datang.

Dalam kondisi terbaiknya, Martin Odegaard berperan sebagai pusat kreativitas bagi Arsenal. Sebagai kapten yang berasal dari Norwegia, ia memiliki bakat luar biasa dalam mempengaruhi permainan, mulai dari membangun serangan dari lini belakang hingga menciptakan peluang berbahaya di sepertiga akhir lapangan.

Pada musim lalu, , Odegaard tampil bak dirigen orkestra dengan catatan impresif delapan gol dan 10 assist di Premier Leagu. Namun, penampilan musim ini mengalami penurunan yang signifikan, dengan hanya mencetak dua gol dan lima assist.

Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang mencolok. Pada musim 2023/2024, Odegaard mencatatkan rata-rata 0,23 gol dan 0,29 assist per 90 menit. Sayangnya, angka-angka tersebut mengalami penurunan drastis menjadi 0,09 gol dan 0,23 assist per 90 menit.

Penurunan produktivitas Odegaard di wilayah sepertiga akhir lapangan berdampak besar pada kemampuan Arsenal dalam menembus pertahanan lawan. Arsenal hanya mampu mencetak xG (expected goals) sebesar 51,8, yang menempatkan mereka di bawah enam tim lainnya dalam liga.

Evaluasi performa Martin Odegaard tidak dapat dipisahkan dari situasi yang lebih luas. Ketidakhadiran Bukayo Saka, yang merupakan pasangan ideal kapten tim, akibat cedera hamstring serius pada bulan Desember lalu, menjadi faktor penting yang mungkin terlewatkan oleh para pengamat.

Chemistry istimewa antara kedua pemain yang terputus paksa ini membawa dampak tak terduga pada aliran serangan Arsenal. Dalam kondisi mendesak, Mikel Arteta terpaksa melakukan perubahan taktik dengan menempatkan gelandang murni Mikel Merino di posisi depan.

Strategi darurat yang diterapkan Arteta selama musim ini mencerminkan masalah kompleks yang dihadapi The Gunners. Penggunaan formasi alternatif dan penempatan pemain di luar posisi aslinya berpengaruh pada keselarasan permainan tim secara keseluruhan.

Satu di antara solusi yang mungkin adalah dengan menghadirkan persaingan sehat di lini tengah. Kehadiran gelandang baru tidak hanya akan mendorong Odegaard untuk kembali ke performa terbaiknya. Tapi, juga memberikan kedalaman skuad yang sangat penting untuk menghadapi kemungkinan cedera di masa depan.