5 Pemain Terkenal Paling Flop dalam Sejarah Premier League: Chelsea dan MU Paling Apes

The Blues sudah punya gambaran bagus tentang seberapa hebat Romelu Lukaku ketika mereka merekrutnya dari Inter Milan.

Lagipula, ia sudah menikmati tiga tahun bersama mereka, meskipun sebagian besar waktunya dihabiskan dengan status pinjaman dan menjadi penjaga gawang utama Everton dan West Brom.

Ketika ia kembali pada tahun 2021, Chelsea mengharapkan hasil akhir di Stamford Bridge, pemain yang baru saja membawa Inter Milan meraih gelar Serie A dengan 24 gol.

Dan meskipun tanda-tanda awalnya menjanjikan, sebuah wawancara TV yang kontroversial membuatnya mengeluh tentang kehidupan di London barat.

Setelah hanya mencetak delapan gol liga pada musim 2021/22, ia kembali ke Inter Milan dengan status pinjaman setelah hanya satu musim.

Pada musim panas 2022, Erik ten Hag meninggalkan Ajax dan bergabung dengan Manchester United.

Manajer asal Belanda itu membawa serta dua pemain lain dari Amsterdam, Lisandro Martinez dan Antony.

Pemain Brasil itu didatangkan dengan harga fantastis £86 juta, sehingga ia datang dengan ekspektasi yang lebih tinggi. Namun, bisa dibilang, ia tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut sejak saat itu.

Pemain sayap itu memang mencetak gol melawan Arsenal saat debutnya, tetapi itu ternyata hanya mimpi buruk.

Ia menunjukkan kemampuannya selama masa pinjamannya di Real Betis, tetapi Man Utd masih berusaha keras untuk melepasnya.

Liverpool mengira mereka telah meraih sukses besar ketika merekrut Darwin Nunez dari Benfica dengan biaya awal £64 juta.

Transfer tersebut berpotensi mencapai angka yang sangat tinggi, mencapai £85 juta – menjadikannya rekrutan termahal The Reds saat itu.

Meskipun Nunez menunjukkan sedikit kualitasnya di Anfield dan berhasil memenangkan Liga Primer, pemain Uruguay itu tidak pernah cukup konsisten untuk membenarkan biaya transfer yang sangat besar tersebut.

Dua puluh lima gol dalam 95 penampilan di Liga Primer merupakan hasil yang sangat mengecewakan. Pemain berusia 26 tahun itu kini siap memulai babak baru dalam kariernya bersama Al-Hilal di Arab Saudi.

Tiba di London barat setelah mencetak 28 gol liga di musim 2019/20, ekspektasi besar diberikan kepada mantan striker RB Leipzig ini.

Timo Werner telah mencetak gol dengan mudah di Bundesliga, dan kecepatan serta ketajamannya di depan gawang dinilai oleh manajer Frank Lampard saat itu sebagai sosok yang dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan lini depan The Blues.

Sayangnya, enam gol Werner dalam 35 penampilan liga di musim 2020/21 adalah yang terbaik yang bisa diraih sang striker, yang hanya mencetak empat gol di musim berikutnya, setelah hanya beberapa kali menjadi pemain pengganti dan 15 kali menjadi starter yang relatif kurang produktif. Musim panas 2022, sang penyerang tajam kembali ke RB Leipzig.

Sebagai pemain bintang yang telah diincar klub selama bertahun-tahun, ekspektasi terhadap pemain yang mencetak 50 gol dan 64 assist dalam 137 pertandingan untuk Borussia Dortmund ini sangat tinggi.

Namun, Sancho gagal memenuhi ekspektasi tersebut di Old Trafford, dan secara terbuka berselisih dengan manajer Erik ten Hag setelah ia mengunggah pernyataan di media sosial.

Setelah dikeluarkan dari skuad, ia kemudian kembali bergabung dengan mantan klubnya, Dortmund, dengan status pinjaman.

Setan Merah sangat ingin melepas pemain yang pernah mereka hormati tersebut. Apakah ia sepadan? Mengingat ia hanya mencetak sembilan gol liga untuk Setan Merah, tentu saja tidak.

Sumber: Givemesport