Sukses


Valentino Rossi: Berjabat Tangan dengan Marquez Sangat Munafik!

Bola.com, Losail - Kemarahan pebalap MotoGP Yamaha, Valentino Rossi, terhadap rider Honda, Marc Marquez, ternyata belum mereda. The Doctor lagi-lagi menegaskan tak ingin berdamai dengan pebalap Spanyol berusia 23 tahun tersebut.

Hubungan Rossi dan Marquez mencapai titik nadir akibat insiden kontroversial di Sirkuit Sepang, Malaysia, musim lalu. Rossi mendapat tiga poin penalti gara-gara dianggap melakukan tendangan yang membuat Marquez terjatuh. Hukuman itu akhirnya menggagalkan ambisi Rossi merengkuh gelar juara dunia ke-10.

Fans MotoGP pun menanti dengan penasaran apa yang akan terjadi di antara kedua pebalap pada musim 2016. Tak sedikit yang berharap keduanya bisa berdamai. Namun, harapan itu tampaknya mustahil terwujud dalam waktu dekat. The Doctor tak tertarik memberi maaf atau melupakan insiden panas musim lalu tersebut.

“Semuanya tak akan sama lagi. Setelah semua yang terjadi, hubungan kami tak bisa diperbaiki lagi,” ujar Rossi, seperti dilansir Marca, Kamis (10/3/2016).

“Kami akan bersaing dan tak ada lagi hal lainnya. Saya memilih fokus pada hal itu, bukan memikirkan apakah kami akan berjabat tangan atau tidak. Apalagi menjabat tangannya sangat munafik,” sambung pebalap asal Italia tersebut.

Meski enggan berdamai dengan Marc Marquez, Rossi menyatakan tak lagi bermasalah dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Peristiwa musim lalu membuat keduanya terlibat perang dingin. Rossi menilai keberhasilan Lorenzo merebut gelar juara MotoGP 2015 tak lepas dari peran Baby Alien, julukan Marquez.

“Soal Lorenzo, tak ada masalah. Dia teman setim saya. Tapi tidak untuk Marquez,” tegas juara dunia sembilan kali itu.

Rossi tetap meyakini ada konspirasi antara Marquez dan Lorenzo untuk menggagalkan misinya merebut gelar juara dunia ke-10. Dia juga tak menyesali tindakannya saat konferensi pers jelang MotoGP Malaysia, Oktober tahun lalu. Saat itu, Rossi terang-terangan menuding Baby Alien sengaja membantu Lorenzo supaya bisa juara.

“Saya banyak berpikir tentang apa yang terjadi. Saya juga memikirkan berbagai skenario yang mungkin lebih baik jika saya tak melakukan tindakan di Sepang (tudingan ke Marquez). Tapi saya memang harus melakukannya, karena saya sangat terganggu,” beber pebalap yang identik dengan nomor 46 tersebut.

“Saya akui berat mengalahkan Jorge Lorenzo pada situasi normal, namun saat Marquez juga memusuhi saya, rasanya sangat menyakitkan,” tutup Valentino Rossi.

Video Populer

Foto Populer