Sukses


9 Poin Evaluasi Kegagalan Tim Bulutangkis di Piala Sudirman

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, memimpin rapat khusus dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Kantor Kemenpora, Senin (5/6/2017). Rapat tersebut diadakan untuk mengevaluasi hasil buruk Indonesia di Piala Sudirman 2017.

Indonesia gagal total di Piala Sudirman 2017 yang berlangsung di Gold Coast, Australia, pada 21-28 Mei 2017. Tim Merah Putih tak lolos dari fase grup setelah menghuni posisi buncit klasemen, yang juga dihuni Denmark dan India. 

Raihan tersebut lebih buruk dari edisi sebelumnya di Piala Sudirman 2015. Bahkan, hasil itu juga menjadi prestasi terburuk Tim Merah Putih sepanjang berpartisipasi di ajang Piala Sudirman. 

Berikut ini 9 poin yang dibahas dalam rapat khusus antara Menpora dengan PBSI:

1. PBSI menyatakan sesungguhnya telah melakukan persiapan maksimal sebagaimana pada event-event internasional lainnya dan bahkan lebih khusus untuk Piala Sudirman 2017 karena Indonesia berkeinginan dapat memboyong kembali Piala Sudirman.

2. Ketum PBSI sudah menjelaskan kepada Menpora tentang prestasi tersebut dan berikut dengan latar belakang dan kondisi yang ada.

3. Kekalahan Tim Indonesia melawan India dalam penyisihan Piala Sudirman tersebut menurut PBSI benar-benar di luar dugaan, perhitungan, track record, kondisi saat itu dan peringkat yang ada.

4. Menyadari kekalahan dari India, ofisial Indonesia langsung mengubah strategi menghadapi Denmark dan sesungguhnya ada peluang, tetapi masih juga belum berhasil.

5. Susy Susanti juga minta maaf, dan menjelaskan tentang regenerasi yang sedang dipercepat pelaksanaannya. Tanpa itu, negara-negara lain akan makin menjadi ancaman lebih besar bagi Indonesia.

6. Menpora meminta PBSI untuk mempresentasikan Road Map PBSI menuju Asian Games, dengan pertimbangan bulutangkis merupakan salah satu harapan publik yang paling besar untuk memperoleh medali emas dan di event-event internasional lainnya.

7. Dalam dialog tersebut, baik PBSI maupun Kemenpora dan Satlak PRIMA serta KONI mencoba mencari solusi untuk kepentingan PBSI di masa mendatang, seperti misalnya tawaran Kemenpora terhadap penggunaan sport science yang ada di Kemenpora. Demikian pula tawaran Satlak PRIMA untuk pendampingan baik fisik maupun psikologis serta minimalisasi tingkat cedera yang signifikan.

8. Liliyana Natsir akan diturunkan kembali untuk Indonesia Open di pekan depan karena sebelum ini mengalami cedera yang sangat mengganggu. Ini salah satu contoh konkret tim yang diturunkan di Piala Sudirman bukan terbaik yang ada. Pada sisi lain, jadwal satu turnamen ke turnamen berikutnya sangat ketat sehingga jika tidak terjaga dengan baik, dapat berakibat kelelahan dan cedera berat dan ujung-ujungnya tidak pada kondisi prima.

9. Perlu adanya sinergitas antara Pelatih PBSI dan Satlak PRIMA secara komprehensif dan objektif mengingat sebelum ini terkendala hubungan yang kurang harmonis meskipun Satlak PRIMA sudah berusaha menawarkan diri untuk membantu.

Video Populer

Foto Populer