2 Hal yang Membuat Surabaya United Takluk dari Borneo FC

oleh Zaidan NazarulWiwig Prayugi diperbarui 13 Des 2015, 18:35 WIB
Surabaya United susah lepas dari kutukan kekalahan di partai perdana. Hasil 1-2 dari Borneo FC, Minggu (13/12/2015) jadi buktinya. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Sleman - Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, mengungkap dua hal utama yang jadi penyebab kekalahan timnya dari Pusamania Borneo FC dengan skor 1-2.

Pada laga perdana babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman Grup E di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (13/12/2015), Evan Dimas dkk. sebenarnya unggul lebih dulu pada babak pertama lewat gol Ilham Udin Armaiyn pada menit 12.

Namun, pada babak kedua, Borneo FC membalikkan keadaan jadi 2-1 untuk kemenangan Pesut Etam lewat gol Rizky Pora dan Goran Ganchev.

"Pemain kami terlalu terburu-buru ketika sudah berada di kotak penalti lawan. Termasuk beberapa peluang dari Evan Dimas dan Ilham Udin," kata Ibnu.

Faktor kedua adalah peluang gol dari tim lawan yang berawal dari eksekusi bola mati. Gol Rizky Pora dicetak lewat tendangan bebas yang gagal diantisipasi Jendy Pitoy, sementara gol Goran Ganchev tercipta berkat tendangan sudut Srdan Lopicic yang mampu dituntaskan dengan sundulan.

"Gol pertama terlalu mudah, itu yang membuat mental pemain langsung ambruk," kata Ibnu.

"Terlepas dari kesalahan kiper mengantisipasi datangnya bola sehingga lahirnya gol pertama, kekhawatiran kami terbukti, pemain mengalami kesulitan di laga perdana," lanjutnya.

Advertisement

Surabaya United tampaknya belum bisa lepas dari kutukan laga perdana. Kekalahan 1-2 dari Borneo FC ini jadi yang keempat kalinya di laga perdana dalam dua turnamen yang diikuti selama empat bulan terakhir.

Sebelum ditumbangkan Borneo FC , Surabaya United kalah di laga pertama babak penyisihan dari PS TNI dengan skor identik. Dua hasil buruk lainnya dialami di Piala Presiden 2015.

Setelah ditahan Martapura FC 0-0 di laga perdana babak penyisihan, Surabaya United yang saat itu masih menggunakan nama Bonek FC juga gagal di laga pertama di babak 8 besar di turnamen yang sama. Hanya, kegagalan Surabaya United kala itu karena mereka mundur dan tak mau melanjutkan pertandingan melawan Sriwijaya FC.

Meski begitu, kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. "Saya ucapkan selamat kepada Borneo FC. Kami tidak pesimistis di fase ini karena masih ada dua pertandingan," ucap Ibnu.

Di sisi lain, Ibnu sedikit menyesali kartu merah yang diterima penyerangnya, Rudi Widodo, lantaran menerjang Fandi Ahmad. Ibnu menyebut, apabila Surabaya United masih punya kesempatan 10 menit, mereka bisa mengakhiri laga dengan hasil imbang.

"Kalau saja masih ada 10 menit, kami bisa memaksimalkan 10 pemain Surabaya United yang tersisa," kata Ibnu Grahan.

 

Juventus bidik wonderkid timnas Brasil. Siapa dia? klik di sini untuk berita selengkapnya