Pemain Persik Berbusana Muslim di Launching Tim Jelang ISC B

oleh Gatot Susetyo diperbarui 30 Apr 2016, 20:00 WIB
Para pemain Persik Kediri memakai busana muslim saat menghadiri acara launching tim di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (30/4/2016). (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Kediri - Manajemen Persik Kediri secara resmi menggelar launching tim di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (29/4/2016) pagi, untuk mengarungi Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Dengan mengusung tagline 'Positive Team, klub berjuluk Macan Putih ini bertekad bangkit untuk mengukir prestasi di kancah sepak bola nasional.

Acara yang dihadiri langsung Wali Kota, Abdullah Abu Bakar dan jajaran pejabat tinggi pimpinan daerah Kota Kediri itu berlangsung penuh kesederhanaan dan terkesan bersahaja. Namun, atmosfernya tetap meriah dengan kedatangan ulama kondang Kediri, Gus Lik.

Advertisement

Berbalut busana muslim lengkap dengan kopiah putih smakin menambah nuansa Islami pada acara yang juga disaksikan ratusan Persikmania tersebut.

"Launching tim kali ini dikemas berbeda dengan acara tahun-tahun sebelumnya. Kami sengaja ingin tampil bersahaja, tapi punya semangat tinggi dan disegani lawan di ISC B nanti," kata M. Anang Kurniawan, Manajer Tim Persik.

Wali Kota, Abdullah Abu Bakar menyebut slogan "Positive Team" dimaksudkan agar elemen Persik mulai manajemen, pelatih, pemain, dan suporter punya semangat sama untuk membangkitkan klub yang pernah juara LI 2003 dan 2006 itu.

"Dengan motto itu, kami berharap semua berpikir positif untuk kebangkitan Persik. Tak boleh ada lagi ucapan atau sikap saling menyalahkan kepada orang lain yang mengakibatkan Persik terpuruk beberapa tahun terakhir. Jika semua berpikiran positif, Insya Allah energi positif pula yang muncul," tutur Abdullah.

Wali Kota muda itu juga tak ingin Persik hanya jadi milik warga Kota Kediri. Tapi kota atau kabupaten sekitar berhak memilikinya.

"Persik ini milik kita bersama. Persik milik seluruh masyarakat Kediri Raya yang tinggal di kota, Kabupaten Kediri, maupun daerah sekitar seperti Nganjuk, Jombang, Tulungagung, Trenggalek, hingga Blitar. Mari bersatu membangkitkan Persik," ia menuturkan.