2 Faktor yang Membuat Ludogorets Razgrad Takut Bersua Arsenal

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 19 Okt 2016, 17:19 WIB
Suasana latihan Arsenal, Selasa (18/10/2016). The Gunners akan menjamu Ludogorets Razgrad, pada Matchday 3 Grup A Liga Champions 2016-2017, dini hari nanti WIB, di Emirates Stadium. (Reuters/Andrew Couldridge)

Bola.com, London - Arsenal akan menjamu Ludogorets Razgrad pada Matchday 3 Grup A Liga Champions 2016-2017, di Emirates Stadium, Rabu (19/10/2016) atau Kamis (20/10/2016) dini hari WIB. Belum memulai laga, kubu tim tamu mengaku 'takut' bertemu The Gunners.

Advertisement

Pada klasemen sementara, Arsenal mengoleksi 4 angka dari dua pertandingan. Sementara Ludogorets Razgrad mengemas 1 poin, hasil sekali imbang dan sekali kalah.

Walhasil, laga dini hari nanti menjadi penentuan bagi tim tamu apakah mereka masih punya kans lolos ke fase knock-out atau sebaliknya, berkemas lebih cepat. Meski optimis, Ludogorets Razgrad menganggap bersua Arsenal bukan pada saat yang tepat.

Berikut ini 2 faktor yang membuat Ludogorets Razgrad kurang percaya diri saat bertemu Arsenal.

2 dari 3 halaman

Penguasaan Bola

Liga Champions_Arsenal Vs Ludogorets (Bola.com/Adreanus Titus)

1. Penguasaan Bola
Pelatih Ludogorets Razgrad, Georgi Dermendzhiev mengungkapkan, pasukannya akan bertemu dengan tim yang berbeda dibanding apa yang mereka lihat ketika Arsenal bermain di Premier League. Satu yang pasti, Arenal akan dominan dalam penguasaan bola.

Hal itu menjadi tugas berat para gelandang klub asal Bulgaria tersebut. Pada area tersebut, Pelatih Georgi Dermendzhiev bakal mengandalkan Anicet Andrianantenaina, Svetoslav Dyakov, Wanderson, Virgil Misidjan, Jonathan Cafúu, Claudiu Keseru sampai Jody Lukoki.

Deretan pemain tengah tersebut bakal berjibaku agar bola tak terlalu sering berada di area pertahanan. Kuartet José Luis Palomino, Cosmin Moti, Natanael Pimienta dan Yordan Minev, tak berharap ada serangan gencar yang mengancam gawang Vladislav Stojanov.

"Ucapan Arsene Wenger terkait bagaimana Ludogoretz membuat kami menghormatinya. Dia telah menerima banyak trofi bersama Arsenal. Kami akan berjuang keras, dan berusaha memainkan pola yang kami rancang," jelas Dermendzhiev.

Sang arsitek tim berharap, anak asuhnya bisa mengulangi penampilan saat bersua Paris Saint-Germain (PSG), pada Matchday 2. Meski takluk 1-3, Dermendzhiev merasa anak asuhnya bisa mengimbangi. "Sekarang pasukanku memiliki banyak pengalaman, dan itu akan berguna," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Permainan Beda Skala

Dua penyerang Arsenal, Olivier Giroud dan Alexis Sanchez. (AFP/Ian Kington)

2. Permainan Beda Skala
Kapten Ludogorets Razgrad, Svetoslav Dyakov berkomentar, Arsenal adalah satu di antara tim di kawasan Eropa yang memiliki gaya permainan unik. Baginya, itu menjadi tantangan yang membuat Ludogorets Razgrad tak boleh terpeleset.

Meski begitu, Dyakov mengugkapkan, rekan-rekannya tak ingin bertemu lebih dulu dengan Arsenal pada saat sekarang. "Permainan kami tak beda jauh dengan mereka, itu secara prinsip, tapi bermain dengan skala berbeda. Kami semua hormat pada Arsenal, dan setiap pemain bermimpi bertemu lawan seperti Arsenal," jelasnya.

Dyakov mengakui, tim sekaliber Arsenal telihat tak memiliki titik kelemahan. Namun, ia percaya, jika rekan-rekannya bisa memberikan penampilan terbaik, determinasi tinggi dan tak konsentrasi terjaga sepanjang pertandingan, mereka bisa pulang dengan tertawa.

Sumber: UEFA

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini