Menpora Janji Perketat Naturalisasi Pemain

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 13 Mar 2018, 13:40 WIB
Menpora, Imam Nahrawi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Solo - Gelombang naturalisasi pemain asing di sepak bola Indonesia memantik reaksi keras dari berbagai pihak. Setelah mantan kapten timnas, Agung Setyabudi, berkomentar negatif, giliran Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, yang memberikan sentilan terkait maraknya naturalisasi.

Advertisement

''Kami dari Kemenpora akan memperketat lagi proses naturalisasi pemain asing. Selama ini banyak pemain asing yang sudah tua, seharusnya kan masih usia produktif,'' kata Imam saat mengunjungi Pelatnas NPC Indonesia di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (13/3/2018).

Jika mengacu hukum di Indonesia, berdasar UU No. 12 tahun 2006, sejumlah syarat harus dipenuhi orang asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia. Satu di antara syaratnya ialah mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah Negara Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut dan paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut.

Imam menilai gelombang naturalisasi pemain asing cenderung hanya untuk kepentingan klub. Padahal, program tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.

''Tidak bisa asal naturalisasi. Semua liga yang menjalani program itu muaranya harus ke timnas. Jadi di mana timnas membutuhkan, maka baru dicari pemain yang masih produktif dan punya rekam jejak bagus,'' kata pria berusia 44 tahun tersebut.

Menteri asal Bangkalan, Madura, itu berencana memberikan batas usia maksimal pemain untuk dinaturalisasi, yaitu 19 tahun. 

''Kalau usia 19 tahun kan bisa untuk jangka panjang. Sehingga bisa berkontribusi untuk timnas lebih maksimal. Namun sebelum melangkah ke program naturalisasi pemain, lebih baik maksimalkan dan mengembangkan potensi pemain lokal di SSB (Sekolah Sepak Bola), PPLP, dan SKO (SekolahKhusus Olahraga-red),'' ujar dia.