Gomes de Oliveira Mengakui Madura United Sedang Kritis

oleh Aditya Wany diperbarui 26 Okt 2018, 16:30 WIB
Madura United saat laga menjamu Persipura di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Sabtu (20/10/2018). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Bangkalan - Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, mengakui tim asuhannya dalam kondisi kritis. Tim berjulukan Laskar Sape Kerap itu sudah melewati tiga pertandingan terakhir di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak tanpa kemenangan.

Advertisement

Paling gres, Madura United takluk 0-4 dari Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis malam (25/10/2018). Sebelumnya, mereka ditahan 2-2 oleh Persipura Jayapura (20/10/2018) dan kalah 0-1 dari Persija Jakarta (14/10/2018).

"Situasi Madura United sangat kritis. Kami harus perbaiki segalanya dan banyak yang harus diperbaiki agar tidak kalah. Madura United adalah tim besar seharusnya tidak seperti ini," kata pelatih asal Brasil itu.

"Sepak bola itu soal prestasi, tanpa prestasi artinya gagal. Saya dan pemain harus berprestasi dan menang. Makanya, kami harus memperbaiki segera karena waktu yang kami miliki tidak banyak," imbuh Gomes.

Kekalahan ini semakin menjauhkan jarak Madura United dengan pemuncak klasemen, PSM Makassar. Madura United terjebak di peringkat enam dengan 40 poin, sementara PSM kukuh di puncak mengoleksi 50 poin.

Penampilan Madura United memburuk sejak kalah dari Persija di kandang sendiri, Stadion Gelora Ratu Pamelingan. Setelah itu, mereka bak kehilangan cara untuk membobol gawang atau tampil bertahan dengan apik sehingga selalu gagal mendulang poin penuh.

Padahal, Gomes berkali-kali menyuarakan ingin membawa timnya untuk naik di klasemen sementara. Sesuai target dari manajemen, pelatih berusia 55 tahun itu diberi mandat untuk membawa tim menjuarai Liga 1 2018.

Di sisi lain, dalam tiga laga terakhir, Madura United selalu mengalami insiden pemain cedera dan dibawa keluar. Greg Nwokolo dan Satria Tama menjadi korban saat menjamu Persija dan Persipura.

Saat Madura United melawan Persebaya, giliran bek kiri Andik Rendika Rama yang harus keluar lebih cepat. Dia terkapar dan mengalami pendarahan di hidung setelah bertabrakan dengan pemain Persebaya pada menit ke-23.

"Dalam pertandingan bisa saja terjadi insiden pemain cedera parah. Kehilangan pemain itu bukan sesuatu yang mengagetkan, yang tidak akan terjadi. Mungkin karena pemain terlalu semangat dan tipikal bertarung," timpal Gomes.