Kokoh Afiat Merasa Mendapatkan Amanah dari Persija pada Masa-Masa Sulit

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 09 Feb 2019, 21:45 WIB
Direksi baru Persija Jakarta. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Bola.com, Jakarta - Dalam kemunculan pertamanya di depan publik setelah menjabat sebagai direktur utama Persija Jakarta, Kokoh Afiat, merasa mendapat amanah di masa-masa yang sulit. Namun, dengan dukungan dari pemegang saham Persija, Kokoh Afiat, siap menjalankan amanah itu.

Setelah mengikuti rapat kerja Persija di Hotel Century, Jakarta, Sabtu (9/2/2019), Kokoh Afiat yang menjadi direktur utama Persija yang baru muncul di depan awak media. Kalimat pertama yang diucapkannya adalah, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un atas terpilihnya saya sebagai Dirut Persija. Semua datang dari Allah dan dikembalikan ke Allah."

Advertisement

"Ini amanah yang saya terima di masa-masa yang saya pikir sangat sulit. Saya mohon maaf kepada seluruh stakeholder sepak bola Jakarta atas kondisi terkini Persija. Dalam pemberitaan akhir-akhir ini, saya terus terang belum memberikan pernyataan apa pun terkait keberadaan saya sebagai direktur utama Persija," lanjutnya.

Ketika ditanya mengenai kalimat pembuka yang seakan-akan merasa berat dengan amanah tersebut, Kokoh Afiat mengatakan, "Sebenarnya jabatan ini tidak saya harapkan, tapi karena ini amanah ya harus saya terima. Saya harus ikhlas. Kalau saya kehilangan jabatan ini suatu saat nanti, ya saya ikhlas. Saya tahu jabatan ini berat, tapi ini amanah yang saya terima."

Bicara soal langkah yang segera dilakukannya sebagai direktur utama Persija yang baru, Kokoh Afiat mengaku sudah  berkoordinasi dengan semua stakeholder Persija, mulai dari elemen tim, panitia pelaksana pertandingan, dan manajemen.

"Elemen pertama adalah tim. Saya sudah berkoordinasi dengan manajer tim, dan alhamdulilah Pak Ardhi memberikan dukungan kepada saya dan hari ini mereka berangkat ke Australia untuk pertandingan kualifikasi Liga Champions Asia. Kami semua berdoa agar tim diberi kemenangan," ujar Kokoh.

"Elemen kedua adalah panpel pertandingan. Sebelum kompetisi berjalan, elemen ini tidak aktif karena elemen ini merupakan elemen ad-hoc yang dibentuk saat akan ada pertandingan dan dibubarkan ketika kompetisi berakhir. Elemen ketiga adalah manajemen, termasuk marketing. Tak ada perubahan dan semua berjalan normal," lanjutnya.

Mengaku kurang memahami seluk beluk keolahragaan, melalui rapat pemegang saham Persija ditunjuklah Ferry Paulus yang sebelumnya menjadi Presiden Komisaris Presija kini menjadi CEO Persija yang baru, menempati posisi terakhir Gede Widiade sebelum mundur dari Persija.

"Terkait gonjang-ganjing mundurnya Pak Gede dan Rafil, saya berkoordinasi dengan para pemegang saham. Dan untuk menjaga stabilitas keolahragaan, para pemegang saham menunjuk Pak Ferry Paulus membantu proses berjalannya Persija sebagai CEO untuk masalah sepak bola," ujar dirut Persija itu.

 

Berita Terkait