Duel Pelatih Barito Putera Vs Persebaya: Mentor Hadapi Sang Murid

oleh Aditya Wany diperbarui 28 Sep 2019, 09:20 WIB
Pelatih Barito Putra, Djadjang Nurdjaman, saat melawan Persija Jakarta pada laga Liga 1 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Senin (23/9/2019). Persija menang 1-0 atas Barito Putra. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Surabaya - Djadjang Nurdjaman dan Bejo Sugiantoro bahu membahu menangani Persebaya sejak September 2018 hingga Agustus 2019. Keduanya merupakan pelatih berbeda generasi dan pengalaman.

Djanur, sapaan akrab Djadjang, menjadi pelatih kepala Persebaya dengan reputasi menterengnya. Pelatih berusia 60 tahun itu pernah menjuarai ISL 2014 saat masih menangani Persib Bandung. Lisensi AFC Pro miliknya sangat diperlukan Persebaya.

Advertisement

Tugas Djanur dibantu Bejo, yang merupakan legenda hidup Persebaya. Bejo berusia 42 tahun, yang masih perlu banyak menimba pengalaman. Lisensinya yang masih B AFC juga belum membolehkan dia menjadi pelatih kepala klub Liga 1.

Kebersamaan Djanur dan Bejo melahirkan banyak cerita. Yang utama, Djanur memberikan banyak pelajaran kepada Bejo sebagai asisten pelatih. Sedangkan Bejo tentu menjadikan Djanur sebagai mentor untuk lebih banyak menimba ilmu.

Kini, mereka akan kembali bertemu. Tetapi, mereka sudah tidak sama-sama berada di Persebaya. Djanur sudah dipecat oleh manajemen Persebaya pada 10 Agustus 2019 dan kini menangani Barito Putera. 

Barito Putera menjamu Persebaya dalam laga pekan ke-21 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Sabtu (28/9/2019). Duel ini pantas disebut adu strategi antara mentor dan muridnya.

Sebagai yang lebih berpengalaman, Djanur masih kurang berhasil membawa perubahan kepada Barito Putera. Tiga kali menemani Rizky Pora dkk berlaga, dia belum mampu memberi kemenangan.

Masing-masing imbang 2-2 kontra Madura United (14/9/2019), dipermalukan 0-4 oleh Bhayangkara FC (18/9/2019), dan takluk 0-1 dari Persija Jakarta (23/9/2019).

Masalah itu menjadi pekerjaaan besar mengingat Barito Putera kini terjebak di zona degradasi. Padahal, materi pemain klub berjulukan Laskar Antasari itu tidak bisa dipandang sebelah mata dengan kehadiran para pemain berkualitas.

2 dari 2 halaman

Terjadi Perubahan

Pelatih Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, memberikan arahan saat melawan Bhayangkara FC pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Sabtu (31/8). (Bola.com/Yoppy Renato)

Di sisi lain, Bejo masih menyandang status sebagai caretaker pelatih Persebaya. Penyebabnya, Wolfgang Pikal yang baru ditunjuk sebagai pelatih kepala, masih belum disahkan oleh PT Liga Indonesia Baru.

Bejo mulai mengambil alih Ruben Sanadi dkk. sejak pemecatan Djanur. Memang, mulanya dia dipermalukan dengan kalah 0-4 dari sang rival, Arema FC (15/8/2019). Namun, enam pertandingan berikutnya terjadi perubahan.

Pelatih kelahiran Sidoarjo itu telah membawa Persebaya melewati enam laga terakhir tanpa kekalahan, perinciannya masing-masing tiga menang dan tiga seri. Yang paling fenomenal tentu saja saat menang 4-0 di kandang PSIS Semarang (20/9/2019).

Dengan latar belakang itu, menarik untuk menyaksikan kedua pelatih yang pada musim ini sempat bekerja sama itu adu strategi. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang nanti?