4 Fakta Menarik Setelah Manchester United Takluk di Markas Newcastle United

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 09 Okt 2019, 07:30 WIB
Pemain Newcastle United, Allan Saint-Maximin berebut bola dengan gelandang Manchester United, Fred pada laga pekan kedelapan Premier League, di St James' Park, Minggu (6/10/2019). Manchester United menelan kekalahan 0-1 dari Newcastle United. (Owen Humphreys/PA via AP)

Bola.com, Jakarta - Manchester United menambah catatan buruk ketika kalah dari Newcastle United pada laga pekan kedelapan Premier League. Manchester United kalah 0-1 dari Newcastle United pada laga tersebut.

Manchester United menguasai jalannya pertandingan. Namun, The Red Devils tak bisa tampil efektif. Manchester United hanya unggul penguasaan bola pada laga tersebut.

Advertisement

Newcastle United tampil efektif. Walaupun hanya mencatatkan satu shot on target, Newcastle United bisa mengonversinya menjadi gol. Gol The Magpies pada laga tersebut dicetak oleh Matthewa Longstaff pada menit ke-72.

Tuan rumah bisa mempertahankan keunggulan hingga laga berakhir. Newcastle mengamankan tiga poin, sedangkan Manchester United kembali kehilangan poin.

Hasil tersebut membuat Manchester United tak mampu meraih kemenangan laga tandang dalam 11 pertandingan. Manchester United hanya berjarak dua poin dari zona merah.

Berikut ini adalah fakta menarik dari laga antara Newcastle United dan Manchester United:

2 dari 5 halaman

Tuah Matthew Longstaff

Manajer Newcastle, Steve Bruce, merayakan gol yang dicetak Matthew Longstaff ke gawang Manchester United pada laga Premier League di Stadion St James Park, Newcastle, Minggu (6/10). Newcastle menang 1-0 atas MU. (AFP/Paul Ellis)

Melakoni debut bersama tim senior bukan merupakan pekerjaan yang mudah bagi pemain muda. Namun, Matthew Longstaff membantah anggapan tersebut.

Pemain muda Inggris itu mampu menjadi penentu kemenangan The Magpies atas Setan Merah setelah mencetak gol pada menit ke-72. Longstaff bermain selama 90 menit penuh. Sepanjang laga, pemain berusia 19 tahun itu membuat 48 sentuhan, 39 operan, 4 kali duel, 2 kal intersep, dan satu gol.

Musim ini, Longstaff baru bermain sekali sebelum melakoni laga melawan Manchester United. Laga tersebut tersaji saat tim U-23 Newcastle United bertandang melawan West Bromwich Albion U-23 di Premier League 2 (U-23) pada Senin (23/09). Laga tersebut dimenangi West Bromwich Albion U-23 dengan skor 2-1.

3 dari 5 halaman

Puasa Menang di Laga Tandang

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, tampak kecewa usai dikalahkan Newcastle pada laga Premier League di Stadion St James Park, Newcastle, Minggu (6/10). Newcastle menang 1-0 atas MU. (AFP/Paul Ellis)

Manchester United melewati 11 laga tandang tanpa kemenangan setelah mengalami kekalahan dari Newcastle United. Kekalahan tersebut membuat Manchester United harus terbenam di posisi ke-12 dengan raihan sembilan poin, persis dua poin di atas zona degradasi.

Tidak hanya itu saja, raihan sembilan poin Manchester United pada awal musim merupakan yang terburuk sejak musim 1989-90. Kala itu, Setan Merah hanya meraup delapan poin saja dan mengakhiri musim di posisi ke-13.

Kemenangan tandang terakhir diraih Manchester United saat bertandang ke kandang PSG pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions musim lalu. Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer menang dengan skor 1-3 pada laga tersebut.

4 dari 5 halaman

Pemain Muda Tak Bergairah

Pemain Manchester United, Mason Greenwood. (AP Photo/Dave Thompson)

Pada era 90-an, Manchester United mempersembahkan sekumpulan anak muda dari tim akademi yang dijuluki Class of 92. Pemain-pemain seperti David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, Gary dan Phil Neville adalah hasil dari produksi Class of 92.

Sekarang, Manchester United juga berisikan anak didik hasil tim akademi. Mason Greenwood dan Axel Tuanzebe adalah pemain-pemain yang dipromosikan Ole Gunnar Solskjaer dari tim muda Manchester United. Namun, kedua pemain tersebut tidak menunjukan semangat seperti yang ditunjukan pendahulunya. Tidak adanya pemain senior yang menjadi mentor adalah salah satu penyebab anak muda Setan Merah tidak bergairah di lapangan.

5 dari 5 halaman

Produktivitas Gol Menurun

Striker Newcastle, Andy Caroll, duel udara dengan bek Manchester United, Marcos Rojo, pada laga Premier League di Stadion St James Park, Newcastle, Minggu (6/10). Newcastle menang 1-0 atas Manchester United. (AFP/Paul Ellis)

Dahulu, Manchester United menjadi satu di antara tim dengan produktivitas gol yang sangat tinggi. Namun, hal tersebut berbanding terbalik pada musim ini. Dalam dua laga terakhir, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer tidak mampu mencetak satu gol pun. Kali terakhir, Manchester United mencetak gol ketika menahan imbang Arsenal dengan skor 1-1 di Old Trafford, Selasa (1/10/2019) lalu.

Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer tidak pernah mencetak lebih dari dua gol setelah mengalahkan Chelsea 4-0 pada pekan pertama Premier League. Bahkan tim Setan Merah tidak mampu mengalahkan tim kasta ketiga Inggris, Rochdale dengan skor yang meyakinkan. Hal ini yang membuat lini depan Manchester United dipertanyakan. (Bola.com/Tegar Juel)

Sumber: Squawka