Membandingkan Hansamu Yama dengan Yanto Basna, Ruh Permainan Timnas Indonesia di Lini Belakang

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Apr 2020, 06:40 WIB
Timnas Indonesia - Hansamu Yama dan Yanto Basna (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Dua posisi di lini belakang Timnas Indonesia kini telah dipermanenkan Hansamu Yama dan Yanto Basna. Keduanya pemain satu angkatan. Namun, bakat Hansamu lebih dulu mengorbit.

Hansamu Yama adalah anggota Timnas Indonesia U-19 ketika menjuarai Piala AFF U-19 2013. Bek berusia 25 tahun ini lalu promosi ke timnas U-23 pada 2015-2018. Di tengah-tengah periode tersebut, pemain kelahiran Mojokerto, Jawa Timur ini mulai mendapatkan kesempatan di timnas senior pada 2016.

Advertisement

Yanto Basna juga sempat menjadi bagian Timnas Indonesia U-19 pada 2014. Dua tahun berselang, pemain kelahiran Sorong, Papua tersebut naik kasta menjadi personel timnas senior.

Sama seperti Hansamu, Yanto Basna juga diboyong Timnas Indonesia ke Piala AFF 2016. Namun, pemain PT Prachuap di Liga Thailand ini hanya berstatus pelapis.

Hansamu menjadi langganan Timnas Indonesia dan U-23 dalam tiga tahun terakhir. Semua turnamen dalam kurun waktu tersebut dibabatnya. Termasuk SEA Games 2017 bersama Timnas Indonesia U-22.

Lalu Asian Games 2018 dengan Timnas Indonesia U-23, Piala AFF 2018 dengan timnas senior, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia bersama timnas senior. Hansamu juga didapuk sebagai kapten Timnas Indonesia U-22, U-23, dan senior pada tiga turnamen, kecuali Kualifikasi Piala Dunia 2022.

"Masalah kapten itu pilihan pelatih. Selain itu, di tim ini tidak ada tim inti. Jarak usia kami tidak berbeda dengan pemain senior. Mereka juga baik-baik dan kami sering bertukar pikiran soal tim dan itu tidak ada masalah," ujar Hansamu Yama setelah dijadikan kapten di Piala AFF 2018.

Adapun, Yanto Basna banyak melewatkan turnamen bersama Timnas Indonesia. Selain karena faktor kebutuhan pelatih, pemain berusia 24 tahun ini menghabiskan kariernya di Thailand selama tiga tahun terakhir. Mencocokkan kegiatan Timnas Indonesia, terutama pemusatan latihan (training centre), dengan aktivitas klub luar negeri begitu susah.

Yanto Basna baru kembali menjadi pemain reguler Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Pengalamannya bermain di luar negeri membuatnya dilabeli ban kapten pada sejumlah pertandingan.

Dibandingkan rekan duetnya di jantung pertahanan itu, Hansamu unggul pengalaman dan gelar di Timnas Indonesia. Pemain Persebaya Surabaya ini telah mengumpulkan 21 caps, unggul 14 laga dibandingkan Yanto Basna.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 4 halaman

Hansamu Yama Masih Nihil Gelar di Level Klub

Hansamu Yama Pranata, bek Persebaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Di level klub, keduanya memulai karier profesional pada 2004. Hansamu Yama membela Barito Putera, sedangkan Yanto Basna memperkuat Mitra Kukar.

Hansamu Yama terbilang pemain setia. Dia bertahan di Banjarmasin selama empat tahun sebelum menyebrang ke klub favoritnya, Persebaya Surabaya pada 2019.

Pemain bertinggi 181 cm ini mengaku sebagai Bonek, suporter Persebaya Surabaya, sejak kecil. Itulah yang membuatnya terus bermimpi untuk berkostum tim berjuluk Bajul Ijo itu.

"Ini kado istimewa bagi saya (gabung Persebaya). Bisa dibilang salah satu mimpi saya terwujud yaitu bergabung dengan Persebaya. Waktu itu saya bersama-sama teman sekampung, berangkat ke Surabaya, estafetan untuk nonton Persebaya," Hansamu menuturkan.

"Kalau orang sini istilahnya nggandol truk. Satu di antaranya saya nonton Persebaya lawan Persija pada 2004 di Stadion Tambaksari. Ketika itu Persebaya menang dan akhirnya menjadi juara," ujar Hansamu.

Memasuki tahun ketiga membela Persebaya, Hansamu masih belum berhasil memberikan gelar. Pencapaian terbaiknya adalah mengantar Bajul Ijo sebagai runner up Piala Presiden dan Liga 1 2019.

3 dari 4 halaman

Karier Yanto Basna Selangkah Lebih Menjanjikan

Bek Timnas Indonesia, Yanto Basna, berjalan usai melawan Thailand pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Selasa (10/9). Laga berlangsung sepi hanya dihadiri 11.619 penonton. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Setelah berbaju Mitra Kukar sejak 2014, Yanto Basna hengkang ke Persib Bandung pada 2016. Hanya bertahan setahun, dia hijrah ke Sriwijaya FC.

Pada 2018, Yanto Basna memilih merantau ke Thailand untuk menerima pinangan dari klub kasta kedua di sana, Khon Kaen. Pijakan yang menjanjikan baginya mengingat kesempatan untuk bermain di luar negeri terbilang langka untuk pemain seusianya. Ketika itu, dia bermain satu divisi dengan bek muda Indonesia lainnya, Ryuji Utomo.

Setahun di divisi dua, bakat Yanto Basna tercium peserta kompetisi paling elit di Thailand, Sukothai FC. Tanpa pikir panjang, dia mengambil tawaran tersebut.

“Klub sebelumnya meminta saya kembali memperpanjang kontrak. Tetapi, saya dari awal ingin bermain di kompetisi utama. Kini, saya mendapat kesempatan sehingga peluang itu tidak mau saya sia-siakan. Baru-baru ini, saya juga ada tawaran dari Qatar. Tapi. saya sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Sukhothai. Saya tidak ingin ingkar janji,” ucap Yanto Basna, November 2018.

"Bukan saya tidak ingin bermain di Indonesia. Tetapi saya ingin meningkatkan kualitas permainan saya. Di Thailand banyak hal bisa saya dapat, termasuk kedisiplinan. Bayangkan di sana, kalau ada pemain terlambat satu menit saja untuk latihan atau berangkat ke bandara bisa kena denda. Sistem kompetisinya juga ketat, jadi kita tidak bisa sesuka hati,” tuturnya.

Tak banyak bermain di Sukothai, Yanto Basna hengkang ke sesama peserta Thai League1 atau kasta teratas Liga Thailand, PT Prachuap. Baru juga bermain dalam tiga pertandingan, dia telah digoda Persija Jakarta untuk kembali ke Indonesia.

"Persija sudah mengirimkan surat email ke Prachuap. Tapi, mengenai balasan Prachuap kepada Persija terhadap surat tersebut, saya tidak tahu balasannya apa," kata Yanto Basna pada Maret 2020.

"Saya tidak bisa bilang menerima tawaran dari Persija atau tidak. Saya menghargai minat Persija kepada saya dan menghargai kontrak saya di Prachuap. Jadi, keputusan terkait masa depan saya dikembalikan ke klub saya karena saya masih memiliki kontrak di sini," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Prestasi Hansamu Yama dan Yanto Basna

Bek Timnas Indonesia, Hansamu Yama, mengamati rekannya saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Hansamu Yama

Klub:

  • Barito Putera (2014-2018)
  • Persebaya Surabaya (2019-)

Prestasi:

  • Juara Piala AFF U-19 bersama Timnas Indonesia U-19 (2013)
  • Runner Up Piala AFF bersama Timnas Indonesia (2016)
  • Medali Perunggu SEA Games 2017 bersama Timnas Indonesia U-22 (2017)
  • Runner Up Piala Presiden bersama Persebaya Surbaaya (2019)
  • Runner Up Liga 1 bersama Persebaya Surabaya (2019)

Yanto Basna

Klub:

  • Mitra Kukar (2014-206)
  • Persib Bandung (2016)
  • Sriwijaya FC (2017)
  • Khon Kaen (2018)
  • Sukothai FC (2019)
  • PT Prachuap (2020-)

Prestasi:

  • Juara Piala Jenderal Sudirman bersama Mitra Kukar (2015)
  • Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman bersama Mitra Kukar (2015)
  • Runner Up Piala AFF bersama Timnas Indonesia (2016)

Berita Terkait