10 Penyerang Legendaris Terhebat dalam Sejarah Liga Italia (2): Pesona Alessandro Del Piero dan Gabriel Batistuta

oleh Ario Yosia diperbarui 28 Okt 2020, 10:50 WIB
Serie A - Alessandro Del Piero, Gabriel Batistuta, Roberto Baggio (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Liga Italia pernah menjadi kompetisi teratas yang banyak diisi oleh bintang-bintang sepak bola. Serie A tidak pernah kehabisan nama-nama hebat, yang menjadikan klub asal Italia begitu perkasa di era 1990 hingga 2000-an.

Meskipun terkenal dengan gaya permainan bertahan, Serie A tentu tidak akan benar-benar berjaya jika tidak diisi penyerang kelas dunia. Penyerang-penyerang terbaik di Serie A bahkan memiliki karakteristik kemampuan yang bervariasi.

Advertisement

Ada yang memadukan kecepatan dan keterampilannya, ada juga yang begitu mematikan berkat positioning-nya, dan ada juga yang tampil mematikan berkat olah bolanya yang cerdik. Kemampuan yang menjadikan striker asal Serie A sejak dulu menjadi begitu fenomenal.

Menjadi lebih spesial karena seorang penyerang lah yang berperan sebagai pembeda. Siapa pun pasti akan menunggu gelontoran gol yang disajikan oleh seorang penyerang. Setidaknya ada 10 nama versi Spormob yang berhasil menjadi fenomena di Serie A.

Berikut lima nama (posisi lima hingga satu) yang dikatakan sebagai penyerang terbaik yang melegendaris dalam sejarah Liga Italia versi Sportmob.

Video

2 dari 6 halaman

5. Gunnar Nordahl

Legenda tim nasional Swedia, Gunnar Nordahl. (FIFA).

Bukan hanya di era 1990-an, nyatanya Serie A telah memiliki seorang penyerang hebat bernama Gunnar Nordahl. Penyerang legendaris di era 1940 hingga 1950-an ini merupakan sosok kebanggaan AC Milan. Nordahl tercatat mencetak 225 gol dari 291 kali pertandingn di Serie A bersama dua tim.

Gunnar Nordahl merupakan pencetak gol terbanyak dalam sejarah AC Milan, dia juga mencatatkan rekor sebagai pemain dengan gelar top skor terbanyak (5 kali). Dia didatangkan AC Milan setahun setelah tampil menggoda dan menjadi juara di Olimpiade 1948 bersama timnas Swedia.

Selanjutnya bersama AC Milan, dia menjadi penyerang jempolan di eranya. Delapan musim dihabiskan di AC Milan, dan dua musim di AS Roma, membuatnya mampu masuk ke jajaran penyerang terbaik Serie A.

3 dari 6 halaman

4. Alessandro Del Piero

Alessandro Del Piero, ikon dari Juventus ini tidak usai diragukan lagi kesetiannya bersama La Vecchia Signora, bertahan adalah satu-satunya pilihan bagi sang kapten. (Photo by GIUSEPPE CACACE / AFP)

Mister Juventus adalah julukannya yang menggambarkan betapa dirinya menjadi simbol Juventus sejak era 1990-an. Hal yang pantas didapatkannya karena telah berseragam klub asal Turin tersebut selama 19 tahun. Selama 19 tahun pengabdiannya, Del Piero menjadi momok untuk penjaga gawang.

Tidak hanya piawai sebagai ujung tombak, Del Piero memiliki kemampuan lain yang membuatnya menjadi pemain lengkap dengan atribut playmaker serta striker. Del Piero tidak egois sebagai seorang penyerang dan sering menjadi pelayan untuk seorang finisher.

Keistimewaan lain yang dimiliki Del Piero adalah tendangan bola matinya yang mematikan dan menghasilkan 106 gol dari sana. Total bersama Juventus Del Piero mencetak 290 gol dari 706 penampilannya.

4 dari 6 halaman

3. Gabriel Batistuta

Gabriel Batistuta sempat disebut sebagai dewa dari Kota Firenze karena kehebatannya. La Viola juga memiliki Roberto Mancini dan playmaker top kala itu Rui Costa. (Photo by ADRIAN DENNIS / AFP)

Dari julukannya Batigol saja sudah terlihat bahwa pemain satu ini memiliki kemampuan jempolan untuk urusan mencetak gol. Gelontoran golnya di Serie A saat itu banyak dibuatnya bersama Fiorentina.

La Viola merasakan betul istimewanya memiliki Batistuta yang mencetak 203 gol dari 331 penampilannya di semua kompetisi. Batistuta menjadi kesayangan publik Fiorentina di era 1990-an ketika dirinya mampu membawa kembali klubnya promosi setelah sempat terdegradasi.

Sebagai penyerang Batigol memiliki kekuatan fisik yang hebat dan bisa menandingi bek-bek Serie A yang terkenal kuat. Senjata mematikannya yang lain tentu adalah tembakan akurat yang begitu kencang. Di Serie A, Batistuta total mencetak 183 gol dari tiga klub berbeda.

5 dari 6 halaman

2. Roberto Baggio

Brescia adalah klub terakhir Roberto Baggio sebelum pensiun. Baggio membela Brescia tahun 2000-2004. (AFP/Carlo Baroncini)

Di era 1980-an Fiorentina juga memiliki penyerang kelas atas dalam diri Roberto Baggio. Juventus yang kepincut pun akhirnya mendatangkan penyerang yang terkenal dengan rambut kuncirnya tersebut di tahun 90-an.

Di Juventus Baggio semakin mencuat dan akhirnya membawanya meraih trofi Ballon d’Or 1993. Bersama Del Piero dan Vialli, Baggio sukses menjadi penyerang mematikan di era bersama Juventus.

Baggio juga membela AC Milan, Bologna, Inter Milan dan Brescia sebagai klub terakhirnya. Total penyerang bergaya playmaker ini mencetak 205 gol dari 452 kesempatannya di Serie A. Baggio tidak hanya berjaya di Serie A namun juga berjaya di level timnas, meskipun memiliki memori buruk karena gagal mengeksekusi penalti di final Piala Dunia 1994.

6 dari 6 halaman

1. Francesco Totti

Kapten AS Roma, Francesco Totti dilempar ke udara usai pertandingan Liga Italia Serie A melawan Genoa di Stadion Olimpico, Minggu (28/5). Totti yang telah berusia 40 menyatakan gantung sepatu setelah musim ini berakhir (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Francesco Totti merupakan simbol dari AS Roma karena loyalitas yang diberikannya kepada klub selama 25 tahun. Selama itu pula Francesco Totti menjadi pujaan publik Roma berkat kemampuannya sebagai maestro yang mematikan di sepak bola.

Tidak banyak gelar yang didapatkan Totti bersama AS Roma, namun dari beberapa yang diraihnya tidak jauh-jauh berkat penampilan apiknya. Pemain yang disebut sebagai Il Capitano ini memiliki kemampuan yang lengkap sebagai pembeda di lapangan.

Kemampuan menyerang yang dipadukan kemampuan playmaker mumpuni membuat Totti tidak kesulitan jika diposisikan sebagi ujung tombak. Total 250 gol dia sumbangkan dari 618 pertandingannya di Serie A.

Sumber asli: Sportmob

Disadur dari: Bola.net (Muhamad Raka Saputra, Published 26/10/2020)

Berita Terkait