Polemik Bagus Kahfi, PSSI Terlambat Melindungi Barito Putera

oleh Iwan Setiawan diperbarui 01 Des 2020, 17:15 WIB
Penyerang Garuda Select, Bagus Kahfi. (Media Mola TV).

Bola.com, Malang - Klub Shopee Liga 1, Barito Putera, sempat mendapatkan banyak kritik dari warganet terkait kegagalan pemainnya, Bagus Kahfi, bergabung dengan klub Belanda, FC Utrecht. Tim berjulukan Laskar Antasari itu banyak menuai kritik pedas dari warganet karena tidak melepaskan penyerang muda itu hingga batas waktu yang ditentukan FC Utrecht.

Keputusan Barito Putera tidak melepaskan Bagus Kahfi begitu saja sangat jelas. Penyerang yang mulai bersinar bersama Timnas Indonesia U-16 masih memiliki kontrak dengan Barito Putera hingga 2021.

Advertisement

Satu yang menarik, PSSI melalui direktur tekniknya, Indra Sjafri, berkomentar jika persoalan perpindahan pemain menjadi urusan antara kedua klub. Namun, mantan wakil manajer Arema FC, Lalu Mara Satriawangsa, melihat PSSI seharusnya bisa melakukan proteksi kepada Barito Putera yang notabene merupakan anggotanya.

"Seharusnya PSSI bisa lebih awal memberikan penjelasan kepada publik terkait duduk persoalan yang sebenarnya. Tapi, sekarang mereka baru berkomentar setelah Barito Putera 'diadili' warganet," ujar Lalu Mara.

"Padahal Garuda Select ini adalah program yang direstui PSSI. Jadi mereka memahami mekanisme transfer jika ada pemain yang diminati klub luar negeri. Mayoritas pemain yang ikut program tersebut sudah memiliki kontrak dengan klub Indonesia. Tapi, Utrecht ini tidak lewat mekanisme transfer, tapi mau 'merampok' Bagus Kahfi dari Barito," tegasnya.

Video

2 dari 2 halaman

Menjadi Sebuah Pembelajaran Penting

Pemain muda potensial Timnas Indonesia, Bagus Kahfi. (Istimewa)

FC Utrecht ingin mendapatkan tenaga striker yang kini berusia 19 tahun itu secara gratis. Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise, yang memberikan rekomendasi kepada tim Belanda itu untuk menggunakan jasa Bagus Kahfi.

"Garuda Select ini juga seperti melakukan pembiaran terhadap 'perampokan' Bagus Kahfi oleh Utrecht. Tapi, kalau PSSI lebih awal melindungi Barito Putera dengan menjelaskan perkara yang sesungguhnya kepada publik, mungkin warganet tidak 'mengadili' beberapa waktu lalu," ujar Lalu Mara.

Menurutnya, ini harus menjadi sebuah pembelajaran untuk ke depannya, baik untuk PSSI maupun Garuda Select. Jadi tidak ada lagi klub luar negeri yang seenaknya menarik pemain yang terikat kontrak secara gratis.

"Jangan mentang-mentang ada klub Eropa dengan nama besar, lalu mengabaikan aturan. Saya simpatik terhadap Barito Putera terkait kasus ini," lanjutnya.