Jamie Carragher: Manchester City Vs Chelsea di Final Liga Champions adalah Mimpi Buruk Liverpool

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 06 Mei 2021, 19:45 WIB
Gabriel Jesus - Pemain berusia 24 tahun ini bukanlah pilihan utama Pep Guardiola di lini depan City. Meski sering masuk sebagai pemain pengganti, namun ia sukses mencetak 81 gol dan 33 assist. (Marc Atkins/Pool via AP)

Bola.com, Liverpool - Jamie Carragher mengakui bahwa all English final pada Liga Champions antara Manchester City dan Chelsea adalah mimpi buruk mutlak bagi Liverpool. Akan tetapi, hal itu menjadi sinyal agus bagi sepak bola Inggris.

Sebagai mantan pemain dan suporter Liverpool, laga final antara Manchester City vs Chelsea di Stadion Kemal Attaturk tentu mengingatkan Carragher akan 'keajaiban' yang terjadi pada 2005 silam. Melihat bukan The Reds yang tampil pada final nanti melainkan dua tim asal Inggris, itu membuat pria yang kini jadi pengamat dan komentator sepak bola itu gengsi.

Advertisement

"Ini benar-benar mimpi buruk!" kata Carragher kepada CBS Sports.

Namun, mengesampingkan gengsi tersebut, ditambah potensi all English final antara Manchester United vs Arsenal di final Liga Europa, Carragher juga bangga. Ia merasa ini adalah pertanda bagus buat sepak bola Inggris secara keseluruhan.

"Dengar, saya senang karena ini menunjukkan di mana sepak bola Inggris saat ini. Kami bisa memiliki empat tim Liga Inggris di putaran final Eropa," sambung Carragher.

"Tidak heran kalau (Florentino) Perez dan (Joan) Laporta ingin Real Madrid dan Barcelona tampil di Liga Super Eropa. Itu karena mereka tak bisa mengatasi kekuatan tim-tim dari Liga Inggris di Liga Champions," katanya lagi.

 

 

Video

2 dari 3 halaman

Memuji Chelsea

Mason Mount. Ia menjadi pemain Inggris termuda kedua setelah Wayne Rooney (Manchester United) yang mencetak gol di semifinal Liga Champions. Mason Mount melakukannya ke gawang Real Madrid di usia 22 tahun 15 hari, sementara Rooney di usia 21 tahun 182 hari ke gawang AC Milan. (AP/Alastair Grant)

Apa yang ditampilkan tim-tim Liga Inggris di Liga Champions dan Liga Europa, menurut Carragher bukan cuma kualitas timnya saja, melainkan manajemen klub yang benar-benar mengedepankan prestasi.

"Ini bukan hanya tentang kualitas sepak bola, ini adalah tentang bagaimana manajemen klub dalam menjalankan finansial dan juga manajer hebat."

"Anda lihat Thomas Tuchel, Pep Guardiola, dan Jurgen Klopp. saat ini Premier League membuat kompetisi lain seperti tertinggal jauh. Chelsea tidak hanya mengalahkan Real Madrid, mereka juga menghancurkannya dalam dua pertandingan. Saya merasa mereka bisa menang dengan empat atau lima gol lagi," kata Carragher memungkasi.

3 dari 3 halaman

Liverpool Terancam Gagal ke Liga Champions Musim Depan

Berita Terkait