Vaksin COVID-19 Sinovac Tak Diakui Singapura, Masyarakat Indonesia Diminta Tak Ragu

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 09 Jul 2021, 19:49 WIB
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Bola.com, Jakarta - Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, meminta masyarakat tidak ragu disuntik Vaksin COVID-19 jenis Sinovac. Meskipun vaksin tersebut tak masuk dalam program vaksinasi nasional di Singapura.

Vaksin COVID-19 Sinovac dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan setelah tak diakui Singapura. Pemerintah Singapura hanya mengakui orang yang sudah divaksin bila disuntikan jenis Moderna dan Pfizer-BioNTech.

Advertisement

Meski demikian, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyebut masyarakat Indonesia tak perlu khawatir dengan sikap Singapura yang tak mengakui vaksin COVID-19 Sinovac. Menurut Tjandra, vaksin buatan China itu sudah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan digunakan di banyak negara.

"Sinovac merupakan satu dari sedikit vaksin yang sudah di-approve WHO. Jadi, saya ingin menekankan jangan ragu-ragu karena ada pendapat Singapura ini," kata Tjandra.

"Jangan klaim Singapura membuat kita ragu-ragu dengan vaksin jenis ini. Vaksin buatan Sinovac juga sudah di-approve BPOM," tegas Tjandra.

Vaksin COVID-19 Sinovac merupakan jenis yang digunakan pemerintah Indonesia untuk program vaksinasi nasional. Pada akhir Juni 2020, 14 juta dosis vaksin Sinovac tiba di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Menyentuh 34.9 Juta Orang

Petugas menyiapkan vaksin COVID-19 saat vaksinasi secara drive-thru di Jalan Duri Raya, Jakarta Barat, Kamis (8/7/2021). Yayasan Cinta anak Bangsa (YACB) Fondation menggelar vaksinasi COVID-19 secara drive-thru dengan menargetkan 800 hingga 1.000 warga ikut vaksinasi ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebanyak 34.959.051 masyarakat Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama. Jumlah tersebut mencapai 86,64% dari total sasaran vaksinasi tahap satu dan dua yakni 40.349.049 orang.

Adapun masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan dosis lengkap berjumlah 14.659.369 atau 36, 33% dari total sasaran. Jumlah tersebut memang masih jauh dari target pemerintah yang ingin 181,7 juta atau 70 persen dari total penduduk Indonesia harus divaksinasi.

Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap COVID-19. Saat ini, vaksinasi di Indonesia telah memasuki tahap ketiga dengan sasaran masyarakat umum dan kelompok anak usia 12-17 tahun.