Liga Inggris: Ini Bukan Brighton Bos! Graham Potter Wajib Menang Terus di Chelsea

oleh Aryo Atmaja diperbarui 22 Sep 2022, 06:15 WIB
Chelsea - Ilustrasi Graham Potter (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Graham Potter sedang menikmati babak baru sebagai manajer Chelsea. Ia ditunjuk menjadi nahkoda The Blues menggantikan Thomas Tuchel.

Graham Potter sudah menandai debutnya melatih Chelsea dalam pertandingan resmi di ajang Liga Champions 2022/2023. Sayangnya, Chelsea hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra RB Salzburg tengah pekan kemarin.

Advertisement

Banyak yang memuji kinerja Graham Potter selama jadi juru taktik di Brighton. Di tengah banyak harapan sang manajer bisa melakukan yang sama di Chelsea, Rafael Benitez memperingatkan bahwa tekanan yang dihadapi bakal berbeda.

Benitez pernah merasakan jadi pelatih di sejumlah klub besar, Chelsea salah satunya, dari tahun 2012 hingga 2013. Sedangkan Potter baru pertama ini menjajal kursi kepelatihan di klub besar.

2 dari 6 halaman

Tekanan Berbeda

Manajer Chelsea, Graham Potter, gagal membawa timnya meraih kemenangan saat bersua RB Salzburg pada laga kedua Grup E Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (15/9/2022) malam WIB. The Blues harus puas bermain imbang 1-1. (AP Photo/Leila Coker)

Benitez menjelaskan bahwa tekanan dan tuntutan yang dihadapi sebagai manajer di klub besar, khususnya di Chelsea akan lebih besar daripada di Brighton. Potter tidak bisa menganggap Chelsea adalah Brighton karena keduanya jelas-jelas berbeda.

Potter disarankan untuk tidak berleha-leha. Satu kekalahan masih bisa ditoleransi di Brighton, tetapi tidak di Chelsea. Oleh sebab itu, Benitez menganjurkan agar Potter memikirkan cara untuk segera menang bersama Chelsea.

3 dari 6 halaman

Bukan Tim Sembarangan

Chelsea mengalahkan Tottenham Hotspur dalam pekan pertama Premier League 2022/2023 di Stamford Bridge, Minggu (14/8/2022). Kalidou Koulibaly mencetak gol debut dalam laga ini. (AFP/Glyn Klark)

Menurut Benitez, Brighton merupakan salah satu tim yang berada di zona nyaman. Finis di papan tengah, entah itu lebih tinggi atau lebih rendah dari musim lalu rasanya akan sama saja.

“Saya ambil contoh Getafe. Ada terlalu banyak tim seperti Getafe di zona nyaman,” ujarnya kepada Sky Sports.

“Apa bedanya jika mereka finis di peringkat 10 atau 11? Tidak ada. Begitu pula tidak akan ada bedanya antara finis di peringkat 8 atau 15,” ujarnya.

4 dari 6 halaman

Sepak Bola untuk Menang

Jorginho (tengah) merayakan golnya ke gawang Everton melalui eksekusi penalti pada laga pekan pertama Liga Inggris 2022/2023 di Goodison Park, Sabtu (6/8/2022) malam WIB. Chelsea menang tipis 1-0. (AP Photo/Jon Super)

Begitu tiba di Chelsea, Benitez memperingatkan bahwa sepak bola yang dipuji adalah sepak bola yang menang. Tanpa kemenangan, sebagus apapun prosesnya seperti yang dilakukannya di Brighton tetap tidak akan berguna.

“Selama di Brighton, dia bisa saja memainkan gaya main yang dia inginkan. Jika kalah tidak masalah karena masih ada pertandingan berikutnya,” ujarnya.

“Tapi dia harus menang di sini. Sekarang Anda tidak bisa memainkan sepakbola yang bagus selama enam bulan dan tidak memenangkan apa pun,” tuturnya.

5 dari 6 halaman

Bersaing di Papan Atas

Profil Tim - Chelsea (Bola.com/Adreanus Titus)

Sementara itu, Chelsea wajib bersaing di papan atas. Standarnya menurut Benitez adalah berada di empat besar, bahkan menjadi kandidat juara.

“Dia harus berada di empat besar, dia harus menantang untuk trofi. Ini adalah beban lain. Para penggemar akan menuntut,” ucap dia.

"Anda harus menang, Anda harus bersaing dengan Manchester City, Liverpool, Manchester United, Arsenal, dan Tottenham,” beber Benitez memungkasi

Sumber: Sky Sports

Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Akmal, published 21/9/2022)

6 dari 6 halaman

Yuk Intip Posisi Chelsea di Musim Ini

Berita Terkait