Bola.com, Jakarta - Kejadian menarik terjadi dalam laga lanjutan Eredivisie 2024/2025 yang mempertemukan SC Heerenveen melawan Fortuna Sittard. Ada 12 pemain Fortuna yang terlibat di akhir laga yang digelar di Stadion Abe Lenstra, Minggu (2/2/2025) dini hari WIB.
Momen turunnya 12 pemain Fortuna Sittard itu terjadi ketika laga berjalan 88 menit. Fortuna melakukan pergantian pemain, tetapi ada satu penggawa mereka yang masih belum keluar lapangan.
Wasit sempat tidak sadar dengan kondisi itu. Pelatih SC Heerenveen Robin Van Persie yang menyadarinya kemudian melakukan protes keras.
Wasit yang kemudian sadar lalu menginstruksikan satu pemain Fortuna Sittard untuk meninggalkan lapangan. Sialnya, hanya beberapa detik setelah keluarnya si pemain, gawang SC Heerenveen harus kebobolan lewat tandukan Rodrigu Guth.
SC Heerenveen harus puas dengan skor 2-2. Mereka kehilangan kesempatan menang karena para pemain berkurang fokusnya akibat kejadian 12 pemain Fortuna Sittard tersebut.
Tidak Habis Pikir
Pelatih SC Heerenveen Robin Van Persie pun tidak habis pikir dengan kejadian itu. Eks pemain Arsenal dan Manchester United itu heran mengapa wasit bisa kecolongan.
"Kamu tidak bisa bermain dengan 12 orang. Itu tidak mungkin, itu tidak mungkin," kata Van Persie dengan nada kesal via ESPN.
Hasil imbang 2-2 melawan Fortuna Sittard membuat SC Heerenveen tertahan di posisi ke-10 klasemen sementara Eredivisie 2024/2025 dengan 25 poin.
Sudah Terjadi di BRI Liga 1
Menariknya, kejadian serupa pernah terjadi di BRI Liga 1 2024/2025. Yakni dalam laga antara PSM Makassar melawan Barito Putera di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (22/12/2024).
Dalam pertandingan tersebut, terjadi situasi yang kontroversial, yakni PSM Makassar sempat bermain dengan 12 pemain pada menit ke-98. Insiden ini terjadi setelah PSM Makassar melakukan tiga pergantian pemain secara bersamaan pada menit 90+7. Pada saat tiga pemain pengganti masuk, ada satu pemain yang belum meninggalkan lapangan.
PSM Makassar sempat mendapatkan hukuman kekalahn 0-3 akibat kejadian itu. Namun, hukuman itu kemudian dibatalkan.