Sukses


Dihukum UEFA akibat Gerakan Separatisme, Barca Ajukan Banding

Bola.com, Barcelona - Barcelona dua kali dihukum oleh Federasi Sepak bola Eropa (UEFA) dalam waktu kurang dari enam bulan disebabkan ulah suporter setianya yang mengibarkan Esteladas atau bendera pro-kemerdekaan Catalunya. Kubu Blaugrana berniat mengajukan banding terkait hukuman tersebut.

Hukuman pertama Barcelona dijatuhkan UEFA pada bulan Juli lalu. Pada final Liga Champions melawan Juventus yang digelar di Olympiastadion, Berlin, 6 Juni lalu, suporter garis keras Blaugrana kedapatan membentangkan Estelada (bendera kemerdekaan Catalan). Tak hanya itu saja, mereka juga menyanyikan lagu bernada separatis dan berbau politis.

Atas tindakan tak terpuji itu, UEFA memberikan denda sebesar 30 ribu euro (sekitar Rp 459 juta) kepada Barcelona. Namun, hukuman itu ternyata tak memberi efek jera bagi pendukung setia Blaugrana.

Mereka kembali mengibarkan Bendera Estelada pada laga kedua Grup E Liga Champions melawan Bayer Leverkusen yang berlangsung di Stadion Camp Nou, 30 September lalu. UEFA kali ini memberi hukuman berupa denda sebesar 40 ribu euro (sekitar Rp 613 juta).

"Para pendukung Barcelona tak bisa menerimanya karena kami mendapatkan denda 40 ribu euro akibat menyanyikan lagu bernada kebebasan dan mengibarkan bendera Esteladas," ungkap Wakil Presiden Barcelona, Jordi Mestre, seperti dinukil situs resmi klub.

"Kami mencoba melakukan proses diplomatik dan hal itu tidak berhasil kami tak menyukainya. Kami mencoba melakukan negosiasi dan mereka tak menerimanya," Mestre menambahkan.

Meski akan mengajukan banding, Mestre mengaku Blaugrana tak berniat mencari masalah dengan UEFA. Dia memaparkan hanya ingin memberikan kebebasan berekspresi bagi fans setia Barca.

"Pertama, kami akan berbicara dengan UEFA dan kemudian melanjutkan masalah ini ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga). Jika memungkinkan, kami akan menggelar proses pengadilan di Swiss dan mungkin Strasbourg.

"Ini bukan perang. Kami hanya ingin mempertahankan keinginan klub. Kami juga tak pernah membatasi ucapan fans kami," ucap Mestre.

Isu kemerdekaan Catalunya kembali menyeruak sejak 27 September lalu. Andai kemerdekaan itu terjadi, Presiden LFP (Badan Liga Spanyol), Javier Tebas, menyatakan bahwa Barca harus keluar dari La Liga andai Catalunya merdeka.

Sumber: barcelona.com

Baca Juga:

Soal Messi, Legenda Brasil Peringatkan Neymar

Tendangan Bebas Dramatis Neymar Gagal Selamatkan Barcelona

Xavi Hernandez Incar Kursi Pelatih Barcelona

 

Video Populer

Foto Populer