6 Alasan Neymar Memilih Pindah ke Paris Saint-Germain

Neymar telah menciptakan salah satu trisula paling maut sepanjang sejak sejarah sepak bola bersama Lionel Messi dan Luis Suarez. Namun, Neymar mungkin merasa perannya berkurang pada musim 2016/2017.

Dia hanya menciptakan 13 gol di La Liga. Angka tersebut merupakan penurunan ketimbang dua musim sebelumnya, di mana Neymar minimal 20 kali merobek gawang lawan.  

Kemerosotan tersebut membuat Neymar seperti menjadi pelayan Messi dan Suarez saja. Dibanding dua koleganya itu, produktivitas Neymar memang kalah. Musim lalu Messi membuat 37 gol dan Suarez mencetak 29 gol.

Meski golnya berkurang, Neymar beberapa kali jadi aktor Barcelona pada 2016/17. Dia membantu El Azulgrana melakukan comeback melawan PSG dengan dua kali mencatatkan nama di papan skor, memenangkan penalti, dan memberi assist bagi pencetak gol penentu, Sergi Roberto.

Kinerja ini menunjukkan Neymar mampu mengangkat Barcelona meski Messi berada di tim. Jika Messi absen, sinarnya pun makin terang. Neymar menciptakan rata-rata satu gol ketika Messi cedera pada akhir September 2016.

Dengan pencapaian tersebut, Neymar merasa layak mendapat tanggung jawab lebih yang mungkin akan didapatkan jika ia bergabung dengan PSG.

Ambisi Neymar jadi bintang utama berujung pada hasratnya memenangi penghargaan pemain terbaik. Kini Neymar berusia 25 tahun, capaian terbaiknya adalah menempati peringkat ketiga pada edisi 2015.

Sebagai perbandingan, Cristiano Ronaldo berumur 23 tahun ketika memenangkan Ballon d'Or pertamanya pada 2008. Sedangkan Messi menginjak usia 22 tahun saat mengangkat penghargaan individu paling prestisius itu 12 bulan kemudian.

Merasa sudah tertinggal, Neymar harus bersinar di tempat lain untuk mencuat dan mendapat apreasiasi publik. Dia tidak akan mendapatkannya dalam waktu dekat jika bertahan di Camp Nou. Sebab, Messi baru memperpanjang kontrak hingga 2021.

Sulit mengabaikan faktor finansial di balik transfer Neymar ke PSG. Walau menegaskan uang bukan jadi alasan utama, kekayaannya berlipat dengan kepindahan ini.

Neymar bakal menerima gaji bersih 30 juta euro, sekitar Rp 473,5 miliar per tahun, dua kali lipat dari yang diterimanya di Barcelona. Mantan penggawa Santos ini juga mendapat signing fee mencapai 45 juta euro atau Rp 710,3 miliar.

Neymar akan merasa seperti berada di kampung halaman bersama PSG. Pasalnya, dia bakal bermain dengan sejumlah kompatriotnya asal Brasil.

Bek kanan Dani Alves baru saja bergabung. Ada pula Thiago Silva, Marquinhos, dan Lucas Moura yang sudah lebih dulu berkostum PSG.

"Kedatangan Neymar bakal sangat membantu kami mewujudkan ambisi bersama," kata Thiago Silva.

Dengan investasi besar dari Qatar, PSG perlahan menjadi kekuatan sepak bola Eropa. Namun, mereka seakan kesulitan melewati rintangan terakhir, yaitu kompetisi paling prestisius, Liga Champions.

PSG justru gagal menjadi juara Prancis pada musim 2016/2017. Mereka juga tidak pernah melaju ke semifinal Liga Champions di bawah kepemilikan Qatar Sports Investments.

Mempertimbangkan hal ini, mereka menganggap Neymar sebagai solusi untuk mencapai trofi Eropa. Di sisi lain, Neymar merasa tertantang untuk membantu PSG mewujudkan hal tersebut.