Sukses


15 Golden Boy dan Nasibnya Sekarang : Siapa yang Nyungsep dan Bahagia Nih

Mereka pernah berjaya pada masa muda. Tapi, bagaimana dengan kondisi sekarang, apakah masih bersinar atau justru melempem?

Bola.com, Jakarta - Siapa layak menjadi pemenang Golden Boy 2022? Belum ada yang berani menjawab. Yang pasti, sederet pemain muda di bawah usia 21 tahun bersaing untuk meraih penghargaan individu bergengsi tersebut.

Bintang muda dari klub-klub Eropa siap memberi perseteruan hebat. Mereka di antaranya Fabio Carvalho (Liverpool), Karim-David Adeyemi (Borussia Dortmund), Radu Dragusin (Juventus), Anthony Elanga (Manchester United), Nico (Barcelona), dan Filip Stevanovic (Manchester City) merupakan tujuh dari 100 kandidat yang masuk daftar seperti yang sudah diumumkan media bekan Italia, Tuttosport, pada Juni lalu.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 17 halaman

Saban Tahun

Kalian tahu nggak sih apa itu Golden Boy? Ini adalah penghargaan yang diberikan jurnalis olahraga kepada talenta muda berbakat Eropa dalam satu tahun bersama klub masing-masing. Namanya juga untuk pemain muda, gelar ini khusus bagi pemain berusia di bawah 21 tahun.

Golden Boy biasanya diumumkan pada akhir tahun. Paham ya sekarang. Tahun lalu, gelandang muda Barcelona, Pedri, dinobatkan sebagai peraih Golden Boy 2021.

Striker anyar Manchester City, Erling Haaland juga pernah merasakan status sebagai pemenang. Saat itu dia masih bermain untuk Dortmund. Pada 2019, pilar Benfica, naik podium kehormatan. Di edisi 2018, giliran pemain Ajax, Matthijs De Ligt, yang muncul sebagai pemenang.

Sekarang kita lihat pemenang-pemenang lainnya dan seperti apa karier mereka setelah meraih penghargaan. Simak ya beberapa nama hebat ini :

 

3 dari 17 halaman

Kylian Mbappe - Pemenang 2017

Pemain internasional Prancis ini telah berkembang pesat untuk klub dan tim nasional. Dia menjadi bagian yang terpisahkan dari Paris Saing Germain (PSG) serta Les Bleus.

Mbappe memenangkan penghargaan Pemain Muda Terbaik di Piala Dunia 2018. Kala itu, ia mencetak gol dalam kemenangan 4-2 atas Kroasia di final. Turnamen yang melambungkannya ke status kelas dunia pada usia 19 tahun.

 

4 dari 17 halaman

Renato Sanches - Pemenang 2016

Setelah bermain di Benfica, dia mengamankan transfer 35 juta euro ke Bayern Munchen pada 2016. Momen terindah Sanches adalah menjadi pemain termuda yang mencetak gol di fase sistem gugur Euro 2016.

Dia juga dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik. Penampilannya yang impresif memikat hati PSG. Dia direkrut dari Lille via bursa transfer musim panas tahun ini.

 

5 dari 17 halaman

Anthony Martial - Pemenang 2015

Martial merupakan pesepakbola yang mengesankan sejak meninggalkan Monaco pada 2015 seharga 36 juta pounds untuk Manchester United. Dia berada di urutan ketiga pemain termahal Setan Merah.

Dia mencetak gol pada debutnya melawan Liverpool dalam kemenangan 3-1. Setelah dipinjam ke Sevilla, kini dia mudik ke Old Trafford.

 

6 dari 17 halaman

Raheem Sterling - Pemenang 2014

Sterling muncul sebagai bintang muda pertama di Liverpool, menerobos ke tim utama dari akademi klub milik Kenny Dalglish. Pemain internasional Inggris itu adalah kekuatan kunci Liverpool dalam perburuan gelar pada musim 2013/2014.

Bakatnya yang luar biasa memikat hati Manchester City. Pada 2015 dia hijrah ke Etihad Stadium. Kini, Sterling memperkuat Chelsea.

 

7 dari 17 halaman

Paul Pogba - Pemenang 2013

Pogba memenangkan empat gelar Serie A selama waktunya di Juventus serta Piala Dunia U20 bersama Prancis. Dia juga tampil di final Liga Champions 2015, final Euro 2016, dan memenangkan Piala Dunia 2018.

Setelah dua periode disia-siakan Manchester United, 2011-2012 dan 2016-2022, Pogba memutuskan kembali ke Turin.

 

8 dari 17 halaman

Isco - pemenang 2012

Isco adalah pemain Malaga ketika mendapat penghargaan Golden Boy pada 2012. Dia bagian dari tim yang mencapai perempat final Liga Champions 2013 sebelum kalah dari Dortmund.

Pemain Timnas Spanyol ini bergabung dengan Real Madrid. Ia sempat melewati masa di bangku cadangan, sebelum akhirnya terbukti punya kualitas menembus tim inti.

Dia memenangkan tiga gelar Liga Champions, satu La Liga, dan satu Copa del Rey. Memasuki musim 2022/2023, Isco berkostum Sevilla.

 

9 dari 17 halaman

Mario Gotze – pemenang 2011

Gotze adalah bintang selama musim pertamanya di Dortmund ketika memenangkan penghargaan Golden Boy. Sukses pula memenangkan dua gelar liga dan membantu timnya mencapai final Liga Champions 2013.

Tapi sayang dia harus absen karena dibekap cedera. Setelah pindah ke Bayern Munchen, ia meraih tiga penghargaan Bundesliga dan mencetak gol kemenangan untuk Jerman di final Piala Dunia 2014.

Dia kembali ke Dortmund pada 2016 lalu ke PSV Eindhoven (2020-2022) dan kini merapat ke Eintracht Frankfurt.

 

10 dari 17 halaman

Mario Balotelli - Pemenang 2010

Balotelli muncul sebagai bintang selama waktunya di Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho. Dia memenangkan Liga Champions serta memulai awal yang baik di Manchester City.

Dia kemudian pindah ke Nice setelah gagal di Milan dan Liverpool. Dia tetap menjadi bagian dari skuad Italia. Super Mario saat ini bermain di Turki bersama Adana Demirspor.

 

11 dari 17 halaman

Alexandre Pato - Pemenang 2009

Pato menandatangani kontrak dengan AC Milan dari Internacional pada 2007. Dia memenangkan Serie A di musim 2010/2011, tetapi dirusak oleh cedera dan kembali ke Brasil pada 2013.

Dia kembali ke Eropa untuk masa pinjaman dengan Chelsea yang terbukti tidak berhasil. Sejak itu, dia bermain untuk klub China Tianjin Quanjian pada 2017. Di usianya yang kini menginjak 32 tahun, Pato memperkuat Orlando City sejak 2021.

 

12 dari 17 halaman

Anderson - Pemenang 2008

Manchester United membayar Porto 20 juta pounds untuk Anderson pada 2007, tetapi gelandang itu gagal selama delapan tahun di Old Trafford. Meskipun cedera menjadi penghalang performa terbaiknya, dia memenangkan Liga Champions dan empat gelar Liga Premier.

Ia pindah ke Internacional pada tahun 2015. Usai berkostum Adana Demirspor (2018-2020), dia gantung sepatu dan kini jarang terdengar kabar tentang dirinya.

 

13 dari 17 halaman

Sergio Aguero - Pemenang 2007

Atletico Madrid memiliki kemampuan untuk menghasilkan penyerang yang akan menjadi pemain kelas dunia seperti Fernando Torres, Diego Costa, dan Aguero. Setelah pindah ke Manchester City, pemain Argentina itu muncul sebagai satu di antara striker terbaik di dunia.

Penampilannya yang paling berkesan saat melawan QPR pada tahun 2012 yang sukses merebut gelar Liga Premier dengan cara yang paling dramatis. Sayang, dengan alasan kesehatan, Aguero memutuskan pensiun dari sepak bola.

 

14 dari 17 halaman

Cesc Fabregas - Pemenang 2006

Fabregas menerobos peringkat akademi Arsenal di usia 16 tahun. Selama periode di London Utara, dia membuktikan diri sebagai gelandang muda top dunia.

Setelah menjadi kapten The Gunners dan memenangkan Piala FA pada 2005, dia kembali ke klub masa kecilnya Barcelona pada 2011. Namun, pada 2014, dia kembali ke Inggris dan bermain bersama Chelsea.

Bareng The Blues, dia memenangkan dua gelar Liga Premier. Kini, Fabregas mencoba peruntunggannya di Como.

 

15 dari 17 halaman

Lionel Messi - Pemenang 2005

Apakah masih ada yang bisa dikatakan tentang Lionel Messi yang belum dikatakan? Pada usia 31, superstar Argentina itu tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Dia malah lebih kuat. Dia adalah pemenang terbanyak Ballon d'Or, melewati musuh bebuyutannya, Cristiano Ronaldo. Di Piala Dunia 2022 Qatar, eks Barcelona yang kini memperkuat Paris Saint Germain (PSG) itu masih jadi motor sekaligus andalan.

 

16 dari 17 halaman

Wayne Rooney – Pemenang 2004

Rooney tak lebih dari nama anggota keluarga sebelum dia lulus dari akademi Everton. Ia pindah dengan banderol 27 juta pounds ke Manchester United pada tahun 2004.

Sejak itu, dia menikmati gelombang demi gelombang kesuksesa. Dia menjadi pencetak gol terbanyak Inggris dan, setelah tugas singkat kembali di Everton, bermain di D.C. United, Derby Caonty, dan kini dipercaya sebagai arsitek D.C. United.

 

17 dari 17 halaman

Rafael van der Vaart - Pemenang 2003

Mantan pemain internasional Belanda itu terlihat memiliki karier yang cerah setelah memenangkan penghargaan Golden Boy perdana di Ajax. Tetapi dia gagal meraih trofi apa pun setelah menandatangani kontrak dengan Real Madrid pada 2008 dari Hamburg.

Dia justru bersinar kala berkostum Tottenham pada 2010. Sayang tak bertahan lama. Pada 2012 dia kembali ke Hamburg. Setelah pensiun sebagai pemain pada 2018, kini dia menjadi pelatih sementara Esbjerg fB.

Video Populer

Foto Populer