Bola.com, Jakarta - Karier Neymar saat ini sedang mengalami penurunan. Cedera yang terus-menerus dan performa yang inkonsisten menjadikan striker Brasil itu "beban" di Al Hilal. Namun, pada masa jayanya, Neymar adalah pemain yang diperebutkan oleh banyak klub raksasa Eropa, termasuk Real Madrid dan Barcelona.
Kembali keĀ 2013, Neymar memilih Barcelona sebagai pelabuhan kariernya. Dalam wawancara terbaru di podcast Romario, Neymar mengungkapkan detail penting tentang keputusannya yang mengubah jalannya karier secara drastis.
Baca Juga
Advertisement
Neymar mengaku keputusan tersebut diambil dengan mengikuti kata hatinya.
"Saya tidak menyesal memilih Barcelona. Saya mengikuti hati saya. Tentu saja, saya sangat ingin bermain dengan Messi! Barcelona adalah tim favorit saya," ungkap Neymar.
"Saya selalu menyaksikan Barcelona sejak era Ronaldinho. Saya selalu berkata: 'Saya ingin bermain di sana'. Dan akhirnya terjadi," tambahnya.
Berita video rumor beredar bintang Manchester United, Marcus Rashford bakal merapat ke AC Milan. Pelatih Rossoneri, Sergio Conceicao siap sambut sang bintang dan bilang "Kita lihat saja nanti."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persaingan Real Madrid dan Barcelona
Neymar menggambarkan masa-masa itu sebagai periode yang sangat intens. Real Madrid dan Barcelona saling bersaing ketat untuk mendapatkan tanda tangannya.
"Hari-hari itu sangat menegangkan. Saya bahkan tidak berlatih, hanya bolak-balik antara rumah dan kantor untuk mengurus transfer," kenangnya.
Kedua presiden klub terus berusaha membujuk Neymar dengan berbagai janji dan tawaran menarik. Meski sempat membayangkan dirinya bermain untuk kedua tim, Neymar akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Barcelona.
"Saya tidak bisa berpikir secara logis. Pada akhirnya, hati saya memilih Barcelona," akunya.
Advertisement
Dukungan Messi dan Alves di Masa Sulit
Awal karier Neymar di Barcelona tidak selalu mulus. Dalam enam bulan pertama, ia sering merasa cemas dan tertekan.
"Saya selalu merasa khawatir. Saya berpikir: 'Ya Tuhan, saya tidak bisa melewati lawan. Saya melakukan segalanya dengan salah'," ujarnya.
Satu di antara momen yang ia ingat adalah ketika ia menangis sendirian di ruang ganti setelah babak pertama yang buruk melawan Athletic Club. Saat itulah Lionel Messi dan Dani Alves datang memberinya dukungan.
"Messi berkata: 'Tenang, kami di sini untuk membantumu. Kami ingin kamu bermain sepak bola terbaik seperti di Santos, jangan beri tekanan pada dirimu sendiri'," cerita Neymar.
Dukungan dari para seniornya membantu Neymar bangkit. Selama empat tahun di Barcelona, ia menjadi bagian dari trio legendaris MSN bersama Messi dan Luis Suarez. Satu di antara puncak kariernya adalah ketika mereka meraih treble pada musim 2014/2015.
Masa Depan Neymar
KendatiĀ masa kejayaan bersama Barcelona sudah lama berlalu, Neymar kini menghadapi situasi yang berbeda.
Beberapa tim MLS dikabarkan tertarik merekrutnya, tetapi kontribusinya di Al Hilal musim ini sangat terbatas.
Bahkan, Al Hilal telah memutuskan untuk mencoret Neymar dari fase kedua musim ini, menandakan bahwa ia tidak lagi masuk rencana tim.
Advertisement