Bola.com, Jakarta - Timnas Iran resmi mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026 setelah bermain imbang 2-2 melawan Uzbekistan pada matchday kedelapan Grup A putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Azadi, Teheran, Selasa lalu.
Dalam laga tersebut, penyerang Inter Milan, Mehdi Taremi, mencetak dua gol di babak kedua yang memastikan Iran melaju ke putaran final yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Advertisement
Dengan hasil ini, Iran menjadi tim Asia kedua yang lolos setelah Jepang dan bergabung dengan tuan rumah serta Selandia Baru sebagai tim yang sudah memastikan tempat di turnamen.
Lalu, ada pula sang juara bertahan, Argentina, yang juga sudah memastikan tiket ke turnamen sepak bola terakbar sejagat ini, Rabu kemarin.
Hasil imbang melawan Uzbekistan itu memastikan Iran mengumpulkan poin 20 dari delapan pertandingan.
Ini akan menjadi partisipasi keempat secara beruntun dan ketujuh secara keseluruhan bagi Team Melli di Piala Dunia.
Menariknya, ini juga menjadi kali kedua Iran lolos ke putaran final di bawah arahan pelatih lokal. Sebelumnya, prestasi ini hanya pernah dicapai oleh Heshmat Mohajerani.
Berita video spotlight kali ini membahas tentang empat pemain yang bisa didatangkan Arsenal secara gratis musim panas ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Iran di Piala Dunia
Pada edisi Piala Dunia di Qatar 2022, Timnas Iran yang saat itu dilatih oleh pelatih asal Portugal, Carlos Queiroz, meraih kemenangan 2-0 atas Wales. Namun, kekalahan dari Inggris dan Amerika Serikat membuat mereka tersingkir di fase grup.
Sepanjang sejarahnya, Iran belum pernah lolos ke babak gugur Piala Dunia.
Namun, perjalanan Iran di Piala Dunia 2022 juga diwarnai oleh kontroversi besar. Partisipasi mereka dibayangi oleh gelombang protes yang terjadi di dalam negeri setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang meninggal dalam tahanan polisi moral Iran pada September 2022.
Kematian Amini memicu unjuk rasa besar-besaran yang menuntut kebebasan dan hak-hak perempuan, yang kemudian menjalar ke berbagai aspek kehidupan di Iran, termasuk sepak bola.
Kini, tantangan baru menanti Iran di Piala Dunia 2026. Dengan sebagian besar pertandingan akan berlangsung di Amerika Serikat, isu visa bisa menjadi penghalang utama bagi tim, staf, dan para penggemarnya.
Advertisement
Tantangan di Amerika Serikat
Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan larangan masuk sebagian atau sepenuhnya bagi warga negara Iran ke Amerika Serikat. Iran masuk daftar 10 negara, bersama Afghanistan, Suriah, Kuba, dan Korea Utara, yang berpotensi mengalami penangguhan visa penuh.
Skenario ini dapat menimbulkan kendala serius bagi Iran, mengingat kemungkinan besar pertandingan mereka akan dijadwalkan di Amerika Serikat.
Opsi lain adalah menempatkan Iran sebagai tim unggulan ketiga di grup, memungkinkan mereka memainkan semua laga penyisihan di luar Amerika Serikat.
Menurut The New York Times, administrasi Trump sedang menerapkan kebijakan enhanced vetting atau pemeriksaan ketat terhadap imigran dan turis.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang dampak kebijakan tersebut terhadap pemain, ofisial, jurnalis, suporter, dan pihak lain yang ingin bepergian ke Amerika Serikat untuk menyaksikan Piala Dunia.
FIFA belum memberikan tanggapan terkait isu ini. Namun, dengan makin dekatnya turnamen, tekanan terhadap penyelenggara untuk memastikan partisipasi semua tim tanpa kendala politik akan kian besar.
Â
Sumber: Inside World Football