Sukses


Hansi Flick dan Pemain Muda Bikin Barcelona Menyenangkan Lagi: Menjelma Jadi Favorit Juara Liga Champions 2024/2025

Barcelona masih menjaga asa meraih treble winners pada musim 2024/2025. Ini tak lepas dari transformasi Hansi Flick dan peran pemain muda Barca.

Bola.com, Jakarta - Barcelona masih menjaga asa meraih treble winners pada musim 2024/2025. Blaugrana kini bercokol di puncak klasemen La Liga, akan menjalani final Copa del Rey, dan sudah memastikan lolos ke semifinal Liga Champions. 

Barcelona akan melakoni berderet pertandingan yang semuanya penting dan krusial, termasuk dua jadwal El Clasico, hingga akhir musim. Hasil-hasil pertandingan itu menjadi penentu apakah Barca menyabet satu, dua, atau tiga gelar musim ini. 

Selain dua duel kontra Real Madrid, Barcelona juga ditunggu dua pertandingan sulit melawan Inter Milan di semifinal Liga Champions. Ada juga pertarungan menghadapi Villarreal hingga Athletic Bilbao. Setiap pertandingan mungkin terasa bak final bagi Barca. 

Di bawah asuhan Hansi Flick, Barcelona menjelma menjadi tim yang berbeda musim ini. Mereka seperti bukan tim yang masih terjerat masalah finansial. Barca bermain dengan menyenangkan, namun garang dan membuat lawan-lawan ketar-ketir. 

Yang menarik, Barcelona disesaki pemain-pemain muda. Sebut saja Lamine Yamal yang baru berusia 17 tahun. Bahkan Pedri yang menjadi tulang punggung tim juga baru berumur 22 tahun. 

Lalu ada Pau Cubarsi (18 tahun), Hector Fort (18 tahun), Alejandro Balde (21 tahun), Marc Casado (21 tahun), hingga Marc Bernal (17 tahun). Pau Victor juga baru berusia 23 tahun.  

Penulis untuk ESPN yang berbasis di Barcelona, Graham Hunter, menyebut tim Blaugrana mulai terasa seperti era 2010/2011. Itu adalah musim ketiga Barcelona bersama Pep Guardiola, dengan dimotori pemain-pemain hebat termasuk trio Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. 

"Membandingkan dua skuad yang berbeda, satu per satu, akan menjadi lelucon. Skuad Guardiola 14 tahun lalu dipenuhi dengan pemain-pemain hebat sepanjang masa, yang sebagian besar telah memenangi treble dan akan membuktikan selama 19 hari neraka itu bahwa mereka tidak hanya diberkahi dengan bakat luar biasa tetapi juga terbuat dari 'bahan yang tepat'," tulis Graham Hunter. 

"Skuad pemain muda Flick kini menjadi sorotan karena mereka terlihat lelah dan untuk sementara akan kehilangan pencetak gol terbanyak, Robert Lewandowski. Ia kemungkinan akan absen di final Copa hari Sabtu. Kelompok ini juga telah kebobolan enam kali dalam dua pertandingan. Melawan Madrid dan Inter, para pemain ini menghadapi rival yang jauh lebih cerdik, keras kepala, dan penuh luka pertempuran daripada mereka." 

"Apakah kelompok ini terdiri dari orang-orang yang tepat? Kita lihat saja nanti. Namun, meskipun tidak diragukan lagi bahwa trofi adalah mata uang utama,saya pikir Barcelona saat ini telah memenangkan sesuatu yang sangat berharga: rasa hormat," imbuh Hunter. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Transformasi Hansi Flick

Perubahan sepak terjang Barcelona tak lepas dari sosok Hansi Flick, yang sebelumnya menangani Bayern Munchen dan Timnas Jerman. Sang pelatih melanjutkan taktik pressing yang lebih intens dan transisi yang cepat, bahkan lebih baik dibanding saat masih ditangani Xavi. 

Strategi ini membuat banyak lawan Barcelona kelimpungan. Hasilnya bisa dilihat di lapangan. Barcelona sempat tak terkalahkan beruntun sejak awal 2025 dan rekor tersebut baru patah saat keok 1-3 dari Borussia Dortmund pada leg kedua perempat final. Itu pun Barca tetap melenggang ke semifinal karena menang 4-0 pada leg pertama. 

Salah satu pemain yang berkembang pesat sejak kedatangan Hansi Flick adalah Raphinha. 

Musim 2024/2025 menjadi titik balik dalam karier Raphinha. Jika sebelumnya ia dikenal sebagai winger berbakat, tetapi kurang konsisten, kini pemain asal Brasil itu menjelma menjadi satu di antara bintang utama Barcelona.

Perannya yang makin vital berkontribusi besar terhadap posisi puncak Blaugrana di La Liga serta keberhasilan mereka melaju ke semi final Liga Champions.

Transformasi luar biasa ini tak lepas dari pengaruh Hansi Flick. Pelatih asal Jerman itu datang dengan membawa keyakinan penuh terhadap Raphinha, yang diungkapkan dengan satu kalimat sederhana, tetapi berpengaruh besar. 

"Hansi Flick datang dan berkata kepada saya: 'Kamu akan menjadi sangat penting'. Dia mengubah segalanya bagi saya," ujar Raphinha.

Kepercayaan dari Flick membuka babak baru dalam karier Raphinha. Sebelumnya, meski selalu menunjukkan kualitas tekniknya, ia belum benar-benar mendapatkan peran yang jelas dan kepercayaan penuh di Barcelona.

Namun, di bawah Flick, Raphinha menjadi pemain kunci dalam skema permainan tim, didorong untuk memaksimalkan kreativitas serta daya serangnya.

Ia pun membalas kepercayaan itu dengan torehan mengesankan: 30 gol dan 23 assist dalam 49 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Tak hanya dari segi statistik, Raphinha juga mengalami peningkatan pesat dalam kontribusi keseluruhan di lapangan.

Ia kini menjadi satu di antara pemain dengan pergerakan terbanyak dan tercepat, mencatat rata-rata 38,08 sprint per pertandingan—angka yang meningkat drastis dibanding musim lalu.

Kemampuan pressing, kontribusi defensif, serta mental bertarungnya juga mendapat pujian, menjadikannya sosok yang tak tergantikan dalam taktik Flick. 

 

3 dari 4 halaman

Suguhkan Sepak Bola yang Mendebarkan

Penulis ESPN Graham Hunter memuji Hansi Flick yang menghadirkan kembali kegembiraan dalam permainan Barcelona. 

"Berulang kali sejak Flick yang menyenangkan, pragmatis, dan lugas mengambil alih pada Mei 2024, Barcelona telah memainkan sepak bola paling mendebarkan di mana pun di planet ini, tanpa kecuali. Saya benar-benar tidak berpikir bahwa kualitas kegembiraan, hiburan, romantisme, atau sensasi itu cukup dibicarakan atau dihargai lagi," kata Hunter. 

"Barcelona bukanlah sekelompok penghibur yang ceria dan amatir: klub tersebut masih dalam kondisi keuangan yang sulit, dengan kemajuan di kompetisi Eropa dan trofi bermakna sangat penting karena alasan itu saja."

"Mereka juga masih membayar gaji yang besar dan merupakan entitas keuangan yang sangat besar. Hidup mereka serius. Namun, jika Anda memilih untuk menonton, baik sebagai penggemar atau hanya pencinta sepak bola, hampir 100% dijamin Barcelona adalah sepak bola yang penuh petualangan, berisiko tinggi, dan memperlihatkan beberapa hal yang biasa Anda coba saat bermain di jalan atau di taman." 

"Saya tidak tahu berapa lama era yang memukau ini akan berlangsung: apakah ini keajaiban satu musim atau dinasti? Namun, tim Flick memiliki rata-rata usia termuda di LaLiga, dan apa yang telah dihasilkan para pemainnya musim ini di Liga Champions telah mengilhami manajer Jerman tersebut untuk menggunakan kata-kata seperti "kebanggaan," "kegembiraan," dan "gembira". Itu kata-kata abadi yang berbicara tentang emosi manusia, bukan kata-kata muram, marah, dan menegangkan yang sekarang paling sering digunakan oleh para peserta utama olahraga kita," imbuh Hunter. 

"Terkadang mereka kalah dan sangat jarang, mereka gagal mencetak gol, tetapi benar-benar tidak ada pertandingan musim ini di mana sesuatu yang indah atau inventif atau menyenangkan telah absen." 

 

4 dari 4 halaman

Kans Barcelona ke Final Liga Champions

Bagaimana peluang Barcelona melewati adangan Inter Milan di semifinal Liga Champions? Beberapa pihak menyebut Barcelona adalah favorit terkuat untuk menjuarai Liga Champions musim ini. 

Namun, bukan berarti Barcelona tanpa cela. Meskipun Barca memiliki kualitas serangan yang cemerlang, lini pertahanan mereka jadi sorotan. 

Inter Milan, di sisi lain, akan berusaha keras mengamankan dua kans trofi tersisa setelah tersingkir dari Copa Italia, setelah kalah dari AC Milan. Inter masih punya kans juara di Liga Italia dan Liga Champions. 

Mantan direktur Barcelona dan AC Milan, Ariedo Braida, yakin Inter bisa mencapai final Liga Champions. Menurutnya, Barcelona bisa dikalahkan. 

Braida adalah direktur olahraga di Barcelona pada 2015, kemudian bertindak sebagai kepala pencari bakat hingga 2019. Saat ini ia adalah wakil presiden Ravenna.

“Pada masa saya, Barcelona adalah tim yang luar biasa. Sekarang mereka adalah tim yang bagus, tetapi mereka bisa dikalahkan,” kata Braida, dikutip dari Football Italia

“Pertahanan mereka tidak terlalu sulit untuk ditembus. Namun, dalam urusan menyerang, mereka dapat membanggakan kualitas beberapa pemain yang luar biasa, mereka dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa di saat yang paling sulit.”

Jadi, apakah Barcelona bisa melaju ke final dan merawat harapan meraih treble? Kita tunggu saja. 

Sumber: ESPN, Football Italia, Marca

Video Populer

Foto Populer