Era Baru Siaran Sepak Bola Eropa: Netflix, Disney, dan Raksasa Streaming Siap Ubah Peta Hak Siar UEFA

Dengan menawarkannya secara bersamaan di lima pasar utama Eropa, UC3 berharap dapat menarik minat platform besar seperti Disney+, Netflix, Apple TV, DAZN, YouTube, atau Amazon Prime Video untuk membeli hak siar setidaknya satu pertandingan tiap pekan yang dapat disiarkan secara global.

Meski begitu, belum dipastikan apakah kesepakatan dengan layanan streaming nantinya hanya berlaku untuk fase liga saja, atau juga mencakup babak gugur. Saat ini, hak siar kompetisi UEFA masih berbeda-beda di tiap negara: di Inggris dipegang TNT Sports, di Italia dan Jerman oleh Sky Sports serta DAZN, di Spanyol oleh Movistar Plus+, dan di Prancis dibagi antara Canal+ serta M6. Amazon juga menyiarkan satu pertandingan per pekan di Inggris, Jerman, dan Italia.

Nilai hak siar untuk periode berjalan 2024–2027 mencapai £2,9 miliar (sekitar Rp58 triliun). Dari jumlah itu, klub peserta Liga Champions menerima sekitar 75 persen, klub Liga Europa 17 persen, dan sisanya 8 persen untuk peserta Liga Konferensi Eropa.

Presiden UEFA, Aleksander Čeferin, menyebut inisiatif ini sebagai langkah besar untuk membawa sepak bola Eropa ke level baru. “Bersama-sama, kami sedang membangun sesuatu yang unik dan ambisius — menghadirkan sepak bola yang paling menarik, paling inovatif, dan paling mudah diakses. Kami ingin menginspirasi penggemar baru, memperluas audiens, dan memanfaatkan platform digital agar sepak bola Eropa tetap berada di puncak dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Guy-Laurent Epstein, Co-Managing Director UC3, menambahkan bahwa strategi baru ini mencerminkan ambisi UEFA untuk memimpin fase pertumbuhan berikutnya kompetisi antarklub. “Dengan pendekatan segar di pasar-pasar utama dan paket-paket baru yang inovatif, kami menetapkan standar baru untuk bagaimana sepak bola bisa disajikan kepada penggemar di seluruh dunia,” katanya.

Fenomena keterlibatan platform streaming dalam dunia olahraga kian menguat. Netflix baru-baru ini membayar $150 juta untuk menyiarkan dua pertandingan NFL di Hari Natal, mencetak rekor penonton streaming olahraga terbesar dengan rata-rata 24 juta penonton di Amerika Serikat. Netflix juga memegang hak eksklusif untuk menyiarkan Piala Dunia Wanita 2027 dan 2031 di AS.

Amazon sendiri telah menjadi pemain penting dalam penyiaran olahraga sejak 2017, ketika mulai menyiarkan pertandingan NFL di Prime Video, dan kini memiliki hak eksklusif untuk Thursday Night Football dalam kontrak 10 tahun senilai sekitar $1 miliar. Sementara itu, Apple TV+ menandatangani kontrak tujuh tahun untuk menayangkan MLB dan MLS sejak 2022, dan YouTube juga mulai menyiarkan pertandingan NFL secara eksklusif musim ini.

Disney pun tak ketinggalan. Perusahaan hiburan raksasa itu membeli hak siar global Liga Champions Wanita hingga musim 2029–2030, sementara DAZN mengucurkan $1 miliar untuk memperoleh hak siar global Piala Dunia Antarklub, serta menyiarkan Bundesliga dan Serie A di luar pasar domestik mereka di Eropa.

Di balik semua itu, Relevent Sports kini menjadi pemain kunci dalam ekosistem sepak bola Eropa. Pada 2022, mereka menengahi kesepakatan senilai $1,5 miliar untuk hak siar Liga Champions di Amerika Serikat dengan Paramount. Relevent juga berperan dalam tercapainya kesepakatan bersejarah LaLiga untuk menggelar pertandingan antara Barcelona vs Villarreal di Miami pada Desember mendatang — pertama kalinya liga Eropa menggelar laga resmi di luar benua.

Sebelumnya, pada 2018, FIFA sempat memblokir rencana Relevent untuk menggelar laga Barcelona vs Girona di Miami, hingga perusahaan asal AS itu menggugat badan sepak bola dunia tersebut. Kedua pihak akhirnya mencapai kesepakatan damai tahun lalu.

Meski demikian, FIFA belum juga memperjelas aturan terkait penyelenggaraan laga liga domestik di luar negeri. Akibatnya, UEFA akhirnya “dengan berat hati” memberi izin kepada LaLiga dan Serie A untuk menggelar satu laga resmi di luar negaranya musim ini — Barcelona vs Villarreal di Miami, serta AC Milan vs Como di Perth, Australia.

“UEFA tetap menegaskan penolakannya terhadap pertandingan liga domestik yang dimainkan di luar negeri,” demikian pernyataan resmi mereka. “Namun karena regulasi FIFA yang sedang direvisi belum cukup jelas, Komite Eksekutif UEFA memutuskan untuk memberikan pengecualian khusus bagi dua laga tersebut.”