Sukses


FIFA Siapkan Aturan VAR Khusus Piala Dunia 2026, Termasuk Keputusan Sepak Pojok

FIFA berpeluang mendapatkan izin untuk memakai aturan VAR versi mereka sendiri pada Piala Dunia 2026.

Bola.com, Jakarta - FIFA berpeluang mendapatkan izin untuk memakai aturan VAR versi mereka sendiri pada Piala Dunia 2026. Otoritas sepak bola dunia itu sedang mengajukan dispensasi khusus agar VAR bisa digunakan untuk memeriksa keputusan sepak pojok yang keliru.

Proposal tersebut sebelumnya mendapat respons beragam saat dibahas panel teknis IFAB (International Football Association Board), badan pembuat Laws of the Game. Meski begitu, IFAB kini mempertimbangkan memberi keleluasaan bagi FIFA untuk menerapkan aturan khusus di turnamen-turnamen pendek seperti Piala Dunia.

Selain sepak pojok, FIFA juga tertarik membuka wacana review kartu kuning kedua. Namun, dalam jangka pendek, pemeriksaan untuk keputusan sepak pojok disebut sebagai prioritas utama.

Langkah FIFA tersebut diprediksi bakal menimbulkan tanda tanya, terutama dari Premier League. Manajer Nottingham Forest, Sean Dyche, beberapa pekan lalu mengkritik VAR karena dua pekan beruntun timnya kebobolan dari situasi sepak pojok yang dianggap keliru.

Meski begitu, perubahan aturan untuk kompetisi liga seperti Premier League tidak diharapkan terjadi dalam waktu dekat.

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Meminimalisir Kesalahan

FIFA disebut ingin meminimalkan kesalahan mencolok, terlebih pada laga-laga besar seperti final Piala Dunia. Ide untuk memasukkan sepak pojok ke dalam jangkauan VAR sebenarnya sudah dibicarakan sejak musim panas lalu.

Meski demikian, penggunaan VAR untuk mengoreksi keputusan sepak pojok cukup kontroversial. Situasi itu dinilai berkaitan dengan salah satu prinsip dasar Law 5, yaitu wasit tidak bisa mengubah keputusan restart jika permainan sudah dimulai kembali.

Dalam satu pertandingan Premier League, terdapat rata-rata 10 sepak pojok. CEO Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Mark Bullingham, beberapa waktu lalu menolak perluasan cakupan VAR.

IFAB terdiri dari empat asosiasi sepak bola Inggris Raya (FA, FA Wales, FA Skotlandia, dan FA Irlandia Utara) yang masing-masing memiliki satu suara, serta FIFA yang memiliki empat suara.

Karena perubahan Laws of the Game membutuhkan enam dari delapan suara, dispensasi khusus untuk FIFA dianggap sebagai cara lebih mudah tanpa harus mengubah aturan global.

3 dari 4 halaman

Premier League Tak Akan Ikuti Jejak FIFA

Jika disetujui pada pertemuan IFAB, Maret mendatang, aturan baru itu bisa langsung diterapkan pada Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Namun sebagian anggota IFAB masih skeptis terhadap perluasan wewenang VAR, terutama karena khawatir menambah durasi penundaan pertandingan.

Kecil kemungkinan kompetisi klub seperti Premier League akan mengikuti jejak FIFA. Keluhan Sean Dyche tentang gol gelandang Manchester United, Casemiro, dari sepak pojok yang dianggap keliru sempat memunculkan kembali wacana tersebut, tetapi di komunitas pembuat aturan, usulan ini masih mendapat resistensi.

4 dari 4 halaman

Perbedaan Aturan FIFA dan Kompetisi Eropa

Jika FIFA akhirnya menerapkan VAR yang berbeda dari yang digunakan kompetisi domestik, hal itu bisa memperlebar jurang antara aturan turnamen FIFA dan kompetis Eropa. Isu tersebut sudah sejak lama memicu ketegangan.

Beberapa keputusan besar FIFA sebelumnya, seperti revisi siklus tuan rumah Piala Dunia dan perubahan kalender internasional, juga sempat menuai protes keras tetapi tetap berjalan.

Hanya sepekan setelah larangan Cristiano Ronaldo di Piala Dunia dicabut, tidak mengherankan jika kini FIFA kembali mendapat kelonggaran untuk menentukan aturan VAR sesuai kehendak mereka.

Sumber: The Telegaph

Video Populer

Foto Populer