Eintracht Frankfurt Kembali ke Barcelona, Mengusung Kenangan Manis demi Kejutan Baru di Liga Champions

Waktu terus berjalan dan banyak hal telah berubah sejak malam ajaib di Camp Nou tersebut. Kini di bawah arahan Toppmöller, Frankfurt kembali ke Catalunya dengan semangat baru, meski nostalgia semata tentu tidak cukup untuk menaklukkan tim sekelas Barcelona.

Sekilas, hasil fase liga Frankfurt musim ini tampak berat. Kekalahan dari Atlético Madrid, Liverpool, dan Atalanta mungkin menimbulkan kesan suram, tetapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Pasukan Elang justru datang ke Spanyol dengan bekal performa yang cukup menjanjikan. Kekalahan 0-6 dari RB Leipzig pada pekan ke-13 Bundesliga memang menyakitkan, namun itu terjadi setelah lima laga tanpa kekalahan di liga domestik. Mereka juga hanya kalah dua kali dalam sembilan pertandingan terakhir di Bundesliga.

Lebih dari itu, Frankfurt memiliki salah satu lini serang paling produktif di liga, mencetak 28 gol dari 13 pertandingan, jumlah tertinggi kedua di Bundesliga musim ini.

Kehilangan striker utama Jonathan Burkardt karena cedera betis memang menjadi pukulan, tetapi Toppmöller tidak kekurangan opsi di lini depan. Ritsu Doan, Jean-Matteo Bahoya, Fares Chaibi, hingga Can Uzun yang hampir pulih dari cedera hamstring, siap mengisi kekosongan tersebut.

Para penyerang Frankfurt diprediksi akan tampil agresif menghadapi pertahanan Barcelona yang belum solid musim ini. Dalam lima laga Liga Champions, tim asuhan Hansi Flick itu sudah kebobolan 10 gol, lebih buruk dari 22 dari total 36 tim di fase liga. Bahkan di La Liga, meski memimpin klasemen, mereka tetap menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak di antara 11 besar.

Frankfurt pun tidak sepenuhnya tanpa cela di lini belakang, tetapi mereka sempat menunjukkan kedisiplinan luar biasa saat menahan imbang Napoli di Stadio Diego Armando Maradona bulan lalu. Dalam laga itu, mereka hanya membiarkan tiga tembakan tepat sasaran, dua di antaranya terjadi di masa tambahan waktu.

Pertahanan rapat seperti di Naples bisa menjadi kunci Frankfurt dalam menghadapi barisan penyerang berbahaya Barcelona yang diperkuat Robert Lewandowski dan Lamine Yamal. Sebaliknya, kekalahan telak di Leipzig seharusnya menjadi pengingat keras bagi Frankfurt tentang pentingnya menjaga fokus sepanjang laga.

Jika mampu mempertahankan disiplin bertahan dan memanfaatkan peluang dengan efisien, Eintracht Frankfurt berpeluang mengulang kisah ajaib di Camp Nou. Kemenangan di Barcelona bukan hanya akan menggetarkan Eropa seperti tiga tahun lalu, tetapi juga membuka peluang besar bagi mereka untuk menyamakan poin dengan tim asuhan Flick di klasemen fase liga Liga Champions.