Sukses


Spasojevic: "Krisis Ekonomi Yunani Membawa Saya ke Indonesia"

Bola.com, Bandung - Dua minggu lalu, Rabu (2/9/2015) malam WIB, pencinta sepak bola Tanah Air disuguhi penampilan memukau dari striker Persib Bandung asal Montenegro, Ilija Spasojevic. Ketika itu, pria berumur 28 tahun tersebut bermain sangat gemilang saat Maung Bandung menghadapi Persiba Balikpapan di laga perdana babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2015.

Pemain yang akrab disapa Spaso itu mampu menyumbangkan dua dari tiga gol kemenangan Persib atas Persiba Balikpapan. Mantan striker Mitra Kukar itu menyimpan banyak cerita dalam menjalani karier sebagai pesepak bola profesional, hingga bermain di Indonesia.

Pria pencinta keluarga itu membeberkan beberapa fakta menarik tentang dirinya. Untuk mengetahui lebih dalam tentang mantan pemain Mitra Kukar itu, berikut kutipan wawancara Spasojevic dengan Bola.com, Rabu (9/9/2015).

Bisa ceritakan perjalanan karier sepak bola Anda sebelum ke Indonesia?

Saya bermain sepak bola sejak usia dini di Montenegro. Ketika berumur 15 tahun, saya mulai bermain di klub asal Serbia, Vojvodina pada tahun 2004. Selanjutnya, saya balik ke Montenegro untuk membela klub Sutjeska Niksic pada musim 2005-2006. Lalu, saya balik ke Serbia untuk membela CSK Pivara pada musim 2005-2006

Pada tahun 2007-2009, saya bermain di sebuah klub besar asal Georgia, Dinamo Tbilisi. Klub tersebut merupakan mantan juara Piala Winner musim 1980-1981. Di sana saya mencetak 30 gol dari 61 pertandingan. Saya menjadi top scorer asing pertama dalam sejarah Dinamo Tbilisi dan mendapatkan julukan Spasogoal. Kemudian, saya bermain di klub asal Sebia, Borac Cacak selama setengah musim di tahn 2009.

Selanjutnya, saya bermain untuk klub besar Latvia, Liepajas Metalurgs dan kami menjuarai Liga Latvia. Setelah itu, saya ke Yunani untuk bergabung ke Trikala. Kemudian, saya melanjutkan karier ke Indonesia, karena sepak bola Yunani sedang mengalami krisis finansial akibat dampak dari krisis ekonomi Yunani.

Siapa yang mengajak Anda untuk bermain di Indonesia?

Awalnya, saya bisa bermain di Indonesia karena mantan pelatih Timnas Georgia, Peter Segrt. Dia yang mengajak saya untuk bergabung ke klub Bali Devata. Alasannya, dia sangat suka permainan saya ketika membela Dynamo Tbilisi. Akhirnya, saya menerima tawaran tersebut, karena klub-klub sepak bola di Yunani sedang mengalami krisis finansial.

Setelah membela Bali Devata, saya gabung PSM Makassar pada 2011-2013. Kemudian, saya membela Mitra Kukar pada musim 2013-2014. Setelah itu, saya ke Putra Samarinda dan hanya sebentar memperkuat Pelita Bandung Raya (PBR). Akhirnya pada bulan Maret 2015, saya membela Persib Bandung.

Bagaimana gambaran sepak bola Serbia?

Saya pikir sepak bola Serbia mengandalkan kekuatan dan mempunyai liga yang bagus. Akan tetapi, para pemain liga di Serbia tidak sebagus timnasnya. Timnas Serbia lebih kuat dari pada pemain liga, karena pemainnya berasal dari berbagai campuran darah negara lain seperti Italia, Prancis, Jerman, dan Yugoslavia.

Sepak bola Serbia memiliki profesionalisme yang tinggi, itu terlihat dari klubnya. Para pemain sangat profesional di dalam lapangan, tetapi ketika berada di luar sangat ramah. Begitupun, federasi dan para wasit sepak bola di Serbia menjunjung tinggi profesionalisme.

Bagaimana pendapat Anda tentang sepak bola Indonesia?

Indonesia memiliki sepak bola yang berkualitas. Liga di Indonesia sangat kuat dalam memperebutkan gelar juara. Selain itu, sepak bola Indonesia banyak memiliki pemain lokal dan pemain muda yang berkualitas. Contohnya, Timnas Indonesia U-19 yang pernah menjuarai Piala AFF U-19, serta pernah mengalahkan timnas Korea Selatan U-19 dalam ajang kualifikasi Piala AFC U-19.

Sepak bola Indonesia juga memiliki pemain asing yang berkualitas. Mereka memiliki teknik dan kemampuan yang bagus. Sayang, sepak bola Indonesia saat ini tidak bagus, karena ada permasalahan di luar lapangan. Permasalah tersebut berimbas ke kompetisi. Setelah liga berhenti, tentu saja tidak ada penghasilan bagi para pemain lokal maupun asing, termasuk saya.

Adanya turnamen seperti Piala Presiden 2015, membantu klub dan para pemain untuk mencari penghasilan. Sepak bola Indonesia saat ini mulai berjalan untuk ke arah yang lebih baik.

Apa alasan Anda bermain untuk Persib?

Saya sudah mengincar Persib sejak lama. Akhirnya, mimpi itu menjadi kenyataan. Alasan lainnya adalah Persib memiliki suporter yang luar biasa.

Apa target Anda di Piala Presiden?

Kami memiliki tim yang solid dan kuat dari juara ISL 2014. Tidak banyak perubahan di dalam tim. Kedatangan Zulham Zamrun menambah keekuatan tim. Saya pernah bermain bersama Zulham di Mitra Kukar. Jadi, saya tahu Zulham sangat berkualitas dan memiliki teknik luar biasa. Untuk itu, target kami adalah juara.

Anda sudah mencetak dua gol. Mampukah bersaing dengan Zulham dan Pedro?

Saya sebagai striker selalu haus gol. Saya ingin mencetak gol sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, Persib memiliki kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat besar. Kami harus mengesampingkan target pribadi demi tim. Saya datang untuk membawa Persib kembali juara liga. 

Siapa pemain Timnas Indonesia favorit Anda?

Pemain favorit saya di Timnnas Indonesia cukup banyak. Akan tetapi, saya mengidolakan Firman Utina, Hamka Hamzah, dan Boaz Solossa. Ketiga pemain tersebut memiliki kemampuan dan teknik bagus dan sangat profesional. Saya sangat respek kepada mereka.

Siapa pemain favorit Anda di dunia?

Saya sangat suka dengan Zlatan Ibrahimovic. Walau sudah tidak muda lagi, dia tetap memiliki kemampuan dan teknik yang bagus. Semuanya dia punya, mulai akurasi tendangan, tandukan, dan kecepatan. Dia memiliki postur tinggi tapi tetap punya kecepatan. Menurut saya, dia sama seperti Messi dan Cristiano Ronaldo.

Apa hobi dan musik favorit Anda?

Saya sebenarnya menyukai semua jenis musik. Tetapi, saya lebih sering mendengarkan musik dari Maroon 5. Selain itu, saya suka musik Serbia, Latino Salsa, dan reggae. Saya tidak mempunyai hobi yang lain di luar sepak bola. Ketika saya libur bermain, saya lebih menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah. 

Baca Juga :

Terkuak, Pedro Javier Jadi Pesepak Bola Berkat Gerardo Martino

Tony Sucipto Berharap Gawang Persib Perawan sampai Final

5 Alasan Persib Bandung Layak Juara Piala Presiden

Video Populer

Foto Populer