Sukses


I Made Wirahadi, Pemimpin dan Anutan Pemain Muda Bali United

Bola.com, Bangkalan - Sebuah tim yang dihuni mayoritas pemain muda membutuhkan pemain senior yang bisa dijadikan pemimpin sekaligus anutan. Prinsip seperti itulah yang diterapkan pelatih Indra Sjafri dalam membangun timnya musim ini, Bali United.

Salah satu pemain senior yang keberadaannya diplot bisa menjalankan fungsi itu dalam Laskar Tridatu adalah I Made Wirahadi.

Made dianggap sosok tepat untuk menjaga keseimbangan Bali United. Maklum, pemain yang juga berdinas di korps Bhayangkara itu memiliki semua syarat untuk memimpin skuat Bali United yang dihuni seabrek pemain belia.

Kenyang pengalaman, memiliki jiwa pemimpin, dan tenang dalam bersikap adalah sederet kelebihan yang dimiliki pemain yang satu itu.

Lantas bagaimana Made memerankan dirinya sesuai harapan sang pelatih? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan pemain yang pernah memperkuat sederet klub besar Tanah Air ini.

Bagaimana rasanya berada di tim yang dihuni banyak pemain muda?

Senang, karena semangatnya mengingatkan saya saat seusia mereka. Apalagi mereka sekumpulan pemain muda bertalenta. Bekerja dengan pemain muda hebat macam mereka membuat saya terbawa, minimal semangatnya.

Sebagai pemain senior, apakah ada kesulitan saat awal masuk tim ini?

Jadi pemain senior itu mudah asal sadar diri bahwa saya tidak muda lagi (33 tahun). Tapi, usia jangan membuat kita membatasi diri atau malah membuat sekat.

Membaur dan berusaha menjadi teman mereka itu jauh lebih mudah. Bila perlu saya menyelami jiwa mereka, untuk sekadar mengimbangi saja. Itulah yang saya lakukan sehingga saya bisa cepat beradaptasi dengan tim dan semua teman-teman menerima saya dengan baik.

Bagaimana soal peran Anda sebagai pemain yang dituakan di tim ini?

Saya harus mengambil peran itu karena saya lebih senior dari kebanyakan pemain di tim ini. Saya harus tahu kapan musti membimbing mereka dan memberikan masukan kepada adik-adik saya yang lebih muda.

Selama ucapan kita selaras dengan perilaku kita, junior kita pasti bisa menerima karena banyak orang pandai bertutur, tapi tidak bisa sesuai dengan apa yang mereka katakan.

Bagaimana Anda menyikapi pemain muda yang bandel?

Pada prinsipnya semua pemain muda punya potensi bandel dengan kadarnya masing-masing. Namun, saya harus tahu batasan saya. Saya hanya pemain, sama seperti mereka. Jadi, biar pelatih yang mengarahkannya.

Perasaan Anda bisa bermain di klub Bali lagi?

Ya sangat senang bisa pulang kampung setelah delapan tahun bermain di luar Bali. Apalagi sejak November 2015 saya sudah pindah tugas di Bali. Istri dan anak ada di Bali, keluarga besar saya juga di Denpasar, lengkap sudah hidup saya.

Apa yang Anda rasakan bermain di hadapan publik Bali?

Rasanya campur aduk. Ada senang, terharu, dan bangga, semua jadi satu. Jadi ingat ketika mengawali karier di Perseden Denpasar pada 2004-2005.

Ada rencana pensiun di Bali United?

Pasti ada. Tapi kalau manajemen Bali United tetap menginginkan saya sampai gantung sepatu, kalau tidak, sementara saya merasa masih bisa bermain bola, saya akan cari klub lain. 

 

Video Populer

Foto Populer