Sukses


Bhayangkara FC Berharap PT LIB Segera Menuntaskan Kewajiban

Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC masih menunggu pembayaran utang PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 untuk memenuhi kewajiban membayar dana subsidi kompetisi musim lalu. Bhayangkara FC mengaku masih ada utang sebesar Rp2,1 miliar yang belum dibayarkan oleh PT LIB.

Sebagai juara bertahan Liga 1, Bhayangkara FC sudah menantikan musim baru bergulir. The Guardians sudah berlatih cukup intensif di bawah asuhan Simon McMenemy dan telah merilis skuat untuk musim 2018.

Namun, kepastian kapan kompetisi musim 2018 dimulai masih belum jelas. Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, menegaskan kompetisi Liga 1 2018 tidak akan dimulai sebelum utang-utang kepada klub dibayarkan oleh PT LIB.

Bhayangkara FC berharap proses pembayaran tersebut segera diselesaikan PT LIB, termasuk hak mereka yang berjumlah sekitar Rp2,1 miliar.

"Semoga PT LIB segera melakukan kewajiban membayar utang kepada 18 klub di Liga 1 2017 agar semua bisa berjalan lancar. Pembayaran kepada kami pun belum 100 persen, masih ada sekitar Rp 2,1 miliar yang belum dibayarkan di luar hak siar dan rating," ujar CEO Bhayangkara FC, Royke Lumowa, seusai launching Bhayangkara FC di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, setuju dengan pernyataan Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, yang memutuskan untuk tidak menggelar Liga 1 2018 sebelum semua utang PT LIB kepada klub dibayarkan. Sumardji berharap semua kewajiban operator yang belum selesai pada 2017, harus selesai sebelum kompetisi 2018 dimulai.

"Keinginan Bhayangkara FC itu, apa yang menjadi kewajiban PT LIB sebagai operator yang sudah menjalankan kompetisi pada 2017, harus dipenuhi terlebih dulu sebelum memulai musim kompetisi 2018. Kalau memang belum bisa, ya sebaiknya tidak dilaksanakan dulu," timpal Sumardji.

Awalnya PSSI dan perwakilan klub sudah bertemu jelang Piala Presiden 2018 bergulir. Dalam pertemuan tersebut disepakati utang PT LIB akan dibayarkan dalam tiga termin dengan batas waktu terakhir adalah akhir Januari 2018. Namun, hingga saat ini utang-utang tersebut masih belum dibayarkan.

Video Populer

Foto Populer