Sukses


3 Penyebab Kekalahan Persija dari Ceres-Negros di Piala AFC 2019

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta menyerah 2-3 dari Ceres-Negros pada matchday keempat Grup G Piala AFC 2019 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (23/4/2019). Padahal, Macan Kemayoran sempat unggul dua gol dan mampu tampil mendominasi.

Bermain di depan pendukung sendiri yang memadari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (23/4/2019), Persija sempat unggul dua gol lebih dulu. Gol tersebut dicetak Sandi Sute (49') dan Bruno Matos (57').

Mulai Memasuki SUGBKNamun, Ceres-Negros berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan melalui Miguel Tanton (70') dan Bienvenido Maranon (85'). Klub asal Filipina itu kemudian mencetak gol kemenangan pada injury time tepatnya menit ke-90+2' melalui Mike Ott.

Statistik AFC mencatat, sebenarnya Persija tampil dominan pada laga tersebut. Pasukan Ivan Kolev memiliki 56 persen penguasaan bola, berbanding 44 persen milik Ceres-Negros.

Namun, Persija hanya mendapatkan delapan percobaan yang lima di antanya akurat. Adapun Ceres-Negros lebih efektif membangun serangan dengan 19 percobaan yang delapan di antaranya mengarah ke gawang Persija.

Lantas, apa saja faktor yang membuat Persija kalah? Berikut ini 3 penyebab keterpurukan Persija Jakarta yang membuat mereka takluk dari Ceres-Negros versi Bola.com:

2 dari 4 halaman

Kesulitan Membangun Serangan

Pemain Persija Jakarta, Novri Setiawan, berebut bola dengan pemain Ceres-Negros, Omid Nazari, pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (23/4). Persija takluk 2-3 dari Ceres-Negros. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Persija sejatinya mampu tampil menekan sejak awal pertandingan. Namun, sejumlah serangan yang dibangun dari sektor tengah dan sayap gagal membongkar lini pertahanan Ceres-Negros.

Para pemain Ceres-Negros semisal Martin Steuble, Super, Alvaro Silva, dan Carli de Murga, berhasil menjadi tembok kukuh. Martin Steuble sukses mematikan pergerakan Riko Simanjuntak di sisi kanan serangan Persija dan Carli de Murga membuat Novri Setiawan tak berkutik.

Adapun duet Super dan Alvaro Silva sulit ditembus Bruno Matos. Hal itulah yang membuat Persija sulit membongkar lini pertahanan Ceres-Negros.

3 dari 4 halaman

Buntu Penyelesaian Akhir

Gelandang Persija Jakarta, Sandi Sute, berebut bola dengan Ceres-Negros, Manuel Herrera, pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (23/4). Persija takluk 2-3 dari Ceres-Negros. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Statistik AFC mencatat, Persija mendapatkan delapan percobaan dalam pertandingan melawan Ceres-Negros. Namun, hanya lima peluang yang tepat sasaran.

Dari jumlah tersebut, peluang yang dudapat Persija enam di antaranya merupakan tembakan dari dalam kotak penalti. Namun, semuanya gagal dimanfaatkan dengan maksimal.

Bruno Matos yang diplot sebagai penyerang tak berkutik membongkar lini pertahanan Ceres-Negros. Pemain asal Brasil itu terlihat buruk dalam beberapa kali mengeksekusi tembakan dari skema permainan terbuka.

4 dari 4 halaman

Lengah di Waktu Krusial

Pemain Ceres-Negros, Stephan Scharock, terjatuh saat berebut bola dengan penyerang Persija Jakarta, Heri Susanto, pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (23/4). Persija takluk 2-3 dari Ceres-Negros. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ceres-Negros yang tertekan sepanjang laga memilih bermain bersabar. Namun, klub asal Filipina itu nyatanya lebih efektif memanfaatkan peluang.

Sebanyak 19 tembakan dilakukan Ceres-Negros yang delapan di antaranya tepat sasaran. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 tembakan berasal dari dalam kotak penalti dan tujuh di antaranya dari tembakan spekulatif luar kotak penalti.

Upaya yang dilakukan Ceres-Negros tak sia-sia. Gol-gol yang dicetak berasal dari permainan terbuka pada 20 menit terakhir. Hal ini membuktikan lini pertahanan Persija lengah ketika sudah dalam keadaan unggul.

Video Populer

Foto Populer