9 Momen Duel Perdana Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 : Gaya Khas Shin Tae-yong, Pemain Vietnam Berjatuhan

Menit ke-28, TImnas Indonesia U-19 berusaha menyerang dari sisi kiri. Di sana ada Hokky Caraka.

Ia coba diadang satu pemain lawan. Namun dengan tenang ia mampu melakukan nutmeg pada sang lawan.

Sayangnya setelah itu serangan Garuda Nusantara malah terhenti. Sebab bola bisa direbut lawan.

Menit ke-31, pelatih Timnas Indonesia U-19 Shin Tae-yong bangkit dari tempat duduknya. Ia mulai berjalan mendekat ke lapangan.

Coach Shin Tae-yong tampak berkacak pinggang. Ekspresinya cukup datar.

Ia tampak mengamati permainan anak-anak asuhnya dengan seksama. Kemudian ia tampak bertepuk tangan untuk mencoba menyemangati Marselino Ferdinand dkk.

Pada menit 47, Vietnam coba membangun serangan dari sisi kanan. Namun langkah mereka terhenti.

Pemain Vietnam pun mencoba untuk membawa bola ke tengah. Namun bola bisa dicuri oleh Marselino Ferdinan.

Pemain Vietnam coba menghentikan Ferdinan tapi malah melakukan pelanggaran. Shi Tae-yong kemudian tampak protes pada wasit karena sang pengadil lapangan terlihat tak memberikan kartu kuning pada pemain Vietnam meski melakukan pelanggaran keras.

Di awal babak kedua, petaka menimpa Indonesia U-19. Pada menit ke-47, Muhammad Ferrari terjatuh saat berusaha mengejar lawan.

Ia tergeletak cukup lama. Ternyata Ferrari mengalami cedera.

Ferrari terlihat memegangi paha kirinya dan tampaknya mengalami cedera hamstring. Ia pun harus ditarik keluar lapangan.

Menit ke-51, para penonton di salah satu tribun kompak menggelar koreo yang melambangkan rasa cinta mereka pada Indonesia. Mereka membentuk bendera merah putih.

caranya dengan mengangkat kertas-kertas berukuran kecil. Dalam satu tribun, separuh penonton ke atas membentangkan kertas merah dan separuh ke bawah membentangkan kertas putih.

Para suporter ini juga ikut

Menit ke-64, laga terhenti sejenak. Sebab ada pemain Vietnam yang cedera.

Momen ini dimanfaatkan oleh Shin Tae-yong untuk memberikan instruksi pada Rabbani Tasnim di pinggir lapangan. Ia berbicara sembari diterjemahkan oleh penerjemahnya.

Gaya pelatih asal Korea Selatan ini pun cukup ekspresif. Ia juga menggunakan tangannya untuk membantu memberikan instruksi.

Menit ke-80, Timnas Indonesia U-19 melancarkan serangan dari tengah. Serangan dibangun dari kaki ke kaki.

Saat bola berada di depan gawang Vietnam, bola ditendang langsung salah satu penggawa Garuda Nusantara. Namun bola bergulir terlalu lemah dan bisa ditangkap kiper lawan dengan mudah.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, kemudian tersorot kamera tertawa gemas melihat peluang itu terbuang percuma. Ia juga terlihat melayangkan tinjunya ke udara.

Menit ke-88, ada serangan berbahaya lagi dari Timnas Indonesia U-19. Kali ini melalui aksi individu Ronaldo Kwateh dari sisi kanan. Ia bisa melewati satu bek lawan. Namun kemudian gagal melewati adangan kiper.

Sang ketum tampak ikut gemas melihat peluang ini terbuang. Ia bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya.

Masuk menit-menit akhir babak kedua, para suporter masih terus bernyanyi. Namun kemudian terdengar suara ledakan petasan.

Hal tersebut terdengar tak cuma sekali tapi beberapa kali. Ada juga suporter yang terpantau menyalakan suar.

Kemudian, asap juga sempat terlihat merayap masuk ke area lapangan. Asap ini terus terlihat sampai laga berakhir.

Menit 90+5, Vietnam melancarkan serangan dari kanan. Satu pemain mereka kemudian masuk menusuk ke tengah.

Salah satu bek Indonesia berhasil melakukan tekel. Meski tak terlalu bersih, bisa membuat lawan kehilangan penguasaan atas bola.

Pemain Vietnam sendiri tampak kehilangan keseimbangan. Namun ia tak mau kehilangan bola. Ia tetap berusaha sekuat tenaga agar tak kehilangan si kulit bundar.

Caranya, berusaha mengejar dan mengontrol bola dengan kepalanya meski dalam posisi jatuh. Tapi usahanya sia-sia sih karena bola bisa dikuasai bek Timnas Indonesia U-19.

Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, 4/7/2022)