Mengungkap Alasan Pembalap Spanyol dan Italia Sangat Dominan di MotoGP, Lahirkan Banyak Rider Berkualitas dan Juara Dunia

Salah satu alasan utama adalah karena kedua negara tersebut memiliki budaya MotoGP yang lebih kuat dibandingkan negara lain. MotoGP sudah mengalir dalam darah mereka, seperti sepak bola di Indonesia atau bola basket di Filipina dan Amerika Serikat. 

Memang benar bahwa kedua negara tersebut menikmati budaya motorsport, dengan balap motor lebih disukai daripada mobil.

Misalnya, di Italia hampir semua orang naik moped atau skuter, sehingga naik kelas untuk mengendarai motor yang lebih kuat tidaklah sesulit di bagian dunia lain. Dengan dorongan bagi pembalap muda untuk berkompetisi, ada aliran bakat yang terus-menerus muncul.

Para pembalap ini juga dapat melihat para juara dari negara mereka sendiri dan mulai bermimpi meniru pahlawan mereka. Siklus kesuksesan ini dimulai bertahun-tahun yang lalu dan hasilnya bisa dilihat oleh semua orang.

Spanyol dan Italia juga dikenal sebagai negara yang memiliki bayak sirkuit dan ajang balap berkualitas. Spanyol contohnya, punya empat trek yang masuk kalender MotoGP: Sirkuit Aragon, Ricardo Tormo, Jerez, dan Misano. Lalu Italia menyumbangkan Mugello dan Misano. 

Di luar empat trek tersebut, Spanyol dan Italia juga punya banyak trek berkualitas tapi tidak masuk kalender Kejuaraan Dunia Balap Motor. Sebut saja Catalunya, Navarra atau Jarama milik Spanyol plus Imola atau Vallelunga di Italia. 

Selain itu, Italia dan Spanyol punya event Kejuaraan Nasional Balap Motor yang kualitasnya sudah dunia. Bahkan banyak pembalap belia, termasuk dari Indonesia, mengikuti ajang balap di dua negara tersebut. 

Italia dikenal mempunyai event Kejurnas bernama CIV atau Campionato Italiano Velocita. Sementara Spanyol punya CEV atau Campeonato de Espana de Velocidad. 

CEV bahkan bertransformasi saat ini dengan nama FIM JuniorGP atau diakui sebagai Kejuaraan Dunia Balap Motor Junior. Rider Indonesia, Veda Ega Pratama sedang mencicipi persaingan FIM JuniorGP 2025. 

Sementara Kiandra Ramadhipa mengikuti European Talent Cup yang merupakan supporting race FIM JuniorGP. Kesimpulannya Italia dan Spanyol memang masih jadi kiblat motorsport dunia.