Sukses


Kisah Pelatih yang Orbitkan Kento Momota, tetapi Dilepas PBSI

Bola.com, Jakarta - Pelatnas PBSI Cipayung merombak susunan pelatih pada awal 2016. Salah satu pelatih yang terkena imbas dari perubahan itu adalah Imam Tohari.

Imam awalnya merupakan pelatih tunggal putra bersama Hendry Saputra. Namun, pada 2016 PBSI menginginkan pelatih tunggal putra dilebur di bawah satu komando. PBSI akhirnya memilih Hendry sebagai pelatih kepala dan melepas Imam ke PB Djarum.

"Ini merupakan tantangan baru buat saya. Kalau di pelatnas memoles pemain yang sudah jadi, sekarang saya mempersiapkan pemain untuk masuk pelatnas," kata Imam.

Membentuk pemain hebat bukan hal baru bagi Imam. Dia sudah pernah memoles pemain muda potensial hingga menjadi pemain bintang. Hebatnya, itu tak dilakukan Imam di Indonesia, tapi di Jepang.

Perjalanan karier Imam sebagai pelatih tergolong unik. Dia tak memulainya di Indonesia, melainkan di Negeri Sakura pada 2002.

Imam menjadi pelatih di perkumpulan Tomioka Jepang. Di sana, dia dipercaya menjadi pelatih tunggal putra dan ganda putra. Ada 16 pemain yang diasuh Imam. Satu di antaranya adalah Kento Momota.

"Saya melatih Kento sejak dia masih duduk di kelas 2 SMP. Mimpi saya adalah menjadikan Kento sebagai juara dunia junior. Target itu akhirnya tercapai pada 2012," ujar Imam.

Berkat prestasi itu, Imam mendapat tawaran menjadi pelatih tunggal putra pelatnas Cipayung pada awal 2013. Dia menerimanya dengan senang hati. Akan tetapi, proses kepindahan ke Indonesia tak berjalan mudah karena Tomioka masih ingin mempertahankan Imam.

"Target saya di Jepang sudah tercapai. Selain itu, melatih pelatnas juga sudah menjadi cita-cita saya sejak dulu. Setelah mendengar penjelasan saya, Tomioka akhirnya mengabulkan permintaan saya," kata Imam.

Video Populer

Foto Populer