Sukses


9 Penyebab Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai

Bola.com, Jakarta - Henti jantung adalah kondisi medis yang serius dan mendesak yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan mengancam nyawa seseorang.

Pada saat jantung berhenti berdetak, pengiriman oksigen ke seluruh tubuh terhenti. Hal tersebut yang mengakibatkan kerusakan otak dan organ-organ lain dalam hitungan menit.

Memahami penyebab yang mendasari henti jantung sangatlah penting karena ini dapat membantu kita mengenali faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

Berbagai hal dapat menyebabkan seseorang mengalami henti Jantung, seperti masalah jantung yang mendasar seperti serangan jantung atau aritmia, hingga faktor eksternal seperti kecelakaan atau overdosis obat. Setiap kondisi itu memiliki potensi untuk memicu henti jantung.

Penyebab lainnya meliputi kondisi kesehatan kronis yang tidak terkontrol, gangguan elektrolit, serta trauma fisik yang memengaruhi dada dan organ vital di dalamnya.

Memahami berbagai penyebab henti jantung penting untuk meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. 

Berikut sembilan penyebab henti jantung yang perlu diwaspadai, Rabu (3/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Henti Jantung

1. Serangan Jantung (Infark Miokard)

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhalang secara tiba-tiba, biasanya oleh sumbatan pada pembuluh darah koroner.

Hal ini dapat menyebabkan bagian jantung tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi, mengakibatkan kerusakan permanen pada otot jantung atau bahkan menyebabkan henti jantung.

Serangan jantung sering kali disebabkan oleh plak yang mengeras (aterosklerosis) di dinding pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.

2. Aritmia (Gangguan Irama Jantung)

Aritmia mengacu pada gangguan irama jantung, di mana jantung bisa berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau dengan pola irama yang tidak teratur.

Beberapa jenis aritmia, seperti fibrilasi ventrikel, di mana ruang bawah jantung berdetak tidak terkoordinasi, dapat menyebabkan henti jantung mendadak.

Aritmia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan listrik pada jantung atau kondisi medis tertentu.

3. Kerusakan pada Katup Jantung

Katup jantung mengontrol aliran darah ke dalam dan keluar dari jantung. Kerusakan pada katup, seperti stenosis atau insufisiensi katup, dapat mengganggu aliran darah yang efisien.

Jika kerusakan pada katup jantung tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk henti jantung.

3 dari 4 halaman

Penyebab Henti Jantung

4. Hipoksia (Kekurangan Oksigen)

Hipoksia adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan oksigen. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan pernapasan akut, penyakit paru-paru kronis, atau kondisi lain yang mengganggu aliran oksigen ke seluruh tubuh.

Kekurangan oksigen yang parah dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak karena otot jantung memerlukan oksigen yang cukup untuk berfungsi dengan baik.

5. Ketidakseimbangan Elektrolit

Elektrolit seperti kalium, natrium, dan kalsium diperlukan untuk fungsi normal jantung. Ketakseimbangan elektrolit, seperti hipokalemia (kadar kalium rendah) atau hiperkalemia (kadar kalium tinggi), dapat mengganggu irama jantung dan menyebabkan aritmia yang serius atau henti jantung.

6. Trauma Serius pada Dada

Cedera serius pada dada, seperti kecelakaan mobil atau luka tusuk yang melibatkan jantung atau paru-paru, dapat mengakibatkan kerusakan pada jantung dan menyebabkan henti jantung.

Cedera ini dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk berdetak secara efektif atau memengaruhi aliran darah ke jantung.

4 dari 4 halaman

Penyebab Henti Jantung

7. Overdosis Obat atau Zat Beracun

Overdosis obat tertentu, seperti obat-obatan tertentu, alkohol, atau zat beracun lainnya, dapat merusak jantung dan menyebabkan henti jantung.

Overdosis ini bisa mengganggu irama jantung atau mengakibatkan kerusakan langsung pada otot jantung.

8. Kondisi Kesehatan Kronis yang Parah

Beberapa kondisi kesehatan kronis, seperti gagal jantung yang tidak terkontrol, penyakit jantung koroner yang parah, atau penyakit jantung bawaan yang kompleks, dapat meningkatkan risiko terjadinya henti jantung.

Kondisi-kondisi ini memengaruhi fungsi jantung secara keseluruhan dan dapat mengarah pada komplikasi serius.

9. Kondisi Medis Akut seperti Sepsis

Kondisi medis akut, seperti sepsis (infeksi yang menyebar melalui aliran darah), dapat menyebabkan gangguan sistemik yang parah, termasuk pada jantung.

Sepsis dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis dan menyebabkan jantung berhenti berdetak jika tidak segera diatasi.

 

Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer