Sukses


Perbedaan Pendidikan Formal dan Non-Formal

Bola.com, Jakarta - Pendidikan merupakan elemen penting dalam pembentukan karakter dan peningkatan kualitas hidup seseorang. Dalam konteks ini, pendidikan dapat dibagi menjadi dua kategori utama, pendidikan formal dan pendidikan non-formal.

Kedua jenis pendidikan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi metode dan lingkungan belajarnya berbeda.

Pendidikan formal biasanya dilakukan di institusi resmi seperti sekolah dan universitas, dengan kurikulum yang telah ditentukan dan diatur oleh pemerintah atau badan pendidikan.

Pendidikan ini bersifat sistematis dan terstruktur, dengan jenjang yang jelas, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Di sisi lain, pendidikan non-formal lebih fleksibel dan sering kali terjadi di luar lingkungan institusi formal. Pendidikan non-formal mencakup kursus, pelatihan, workshop, dan kegiatan belajar lainnya yang tidak terikat oleh kurikulum resmi.

Perbedaan utama antara pendidikan formal dan non-formal terletak pada metode pengajaran, fleksibilitas, dan tujuan akhirnya.

Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat melihat bagaimana pendidikan formal dan non-formal dapat saling melengkapi dan memberikan manfaat yang beragam sesuai kebutuhan individu dan masyarakat.

Simak perbedaan antara pendidikan formal dan non-formal seperti di bawah ini, Selasa (9/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Perbedaan Antara Pendidikan Formal dan Non-Formal

1. Struktur dan Kurikulum

- Pendidikan Formal: Pendidikan formal memiliki struktur yang ketat dan kurikulum yang dirancang oleh lembaga pendidikan dan pemerintah. Kurikulum ini mencakup mata pelajaran wajib dan pilihan, serta mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.

Proses belajar mengajar dalam pendidikan formal dilakukan secara sistematis dan berurutan, dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi.

- Pendidikan Non-Formal: Sebaliknya, pendidikan non-formal lebih fleksibel dalam hal struktur dan kurikulum. Program-program non-formal dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik peserta didik, tanpa terikat pada kurikulum nasional.

Materi pelajaran disesuaikan dengan tujuan pendidikan dan dapat diubah sesuai perkembangan kebutuhan dan minat peserta.

2. Lembaga Penyelenggara

- Pendidikan Formal: Pendidikan formal diselenggarakan oleh institusi yang diakui secara resmi oleh pemerintah, seperti sekolah, perguruan tinggi, dan universitas.

Lembaga-lembaga ini diatur oleh kebijakan dan regulasi pendidikan yang ketat, serta diawasi oleh badan pendidikan nasional untuk memastikan standar kualitas.

- Pendidikan Non-Formal: Pendidikan non-formal dapat diselenggarakan oleh berbagai lembaga seperti pusat pelatihan, LSM, komunitas, atau bahkan oleh individu secara mandiri.

Lembaga penyelenggara pendidikan non-formal memiliki lebih banyak kebebasan dalam menetapkan tujuan dan metode pengajaran, tanpa harus mengikuti regulasi ketat seperti dalam pendidikan formal.

3 dari 4 halaman

Perbedaan Antara Pendidikan Formal dan Non-Formal

3. Sertifikasi dan Pengakuan

- Pendidikan Formal: Siswa yang menyelesaikan pendidikan formal biasanya mendapatkan sertifikat, diploma, atau gelar yang diakui secara resmi oleh negara.

Sertifikat ini penting untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk memasuki dunia kerja, karena diakui secara luas oleh masyarakat dan instansi profesional.

- Pendidikan Non-Formal: Di sisi lain, pendidikan non-formal mungkin tidak selalu memberikan sertifikat resmi yang diakui secara nasional. Namun, beberapa program non-formal menawarkan sertifikat keikutsertaan atau kompetensi yang dapat berguna dalam konteks tertentu, seperti pelatihan keterampilan atau pemberdayaan komunitas.

Pengakuan sertifikat ini cenderung lebih spesifik dan lokal.

4. Fleksibilitas Waktu dan Tempat

- Pendidikan Formal: Pendidikan formal mengikuti jadwal tetap dan biasanya dilakukan di lingkungan sekolah atau kampus. Waktu belajar sudah ditentukan, dengan jadwal harian atau mingguan yang harus diikuti oleh semua siswa.

Ini menciptakan rutinitas yang stabil, tetapi bisa kurang fleksibel bagi mereka yang memiliki komitmen lain.

- Pendidikan Non-Formal: Sebaliknya, pendidikan non-formal lebih fleksibel dalam hal waktu dan tempat. Program non-formal sering kali disesuaikan dengan ketersediaan waktu peserta didik, bisa dilakukan pada malam hari, akhir pekan, atau bahkan secara daring.

Fleksibilitas ini memungkinkan peserta untuk belajar sesuai jadwal mereka sendiri sehingga lebih mudah diintegrasikan dengan aktivitas sehari-hari.

4 dari 4 halaman

Perbedaan Antara Pendidikan Formal dan Non-Formal

5. Metode Pengajaran

- Pendidikan Formal: Metode pengajaran dalam pendidikan formal umumnya bersifat konvensional, dengan pengajaran di kelas oleh guru atau dosen yang berwenang. Pengajaran ini sering kali bersifat teoritis, dengan penekanan pada ujian dan evaluasi untuk mengukur pencapaian akademis siswa.

Kegiatan belajar mengajar biasanya mengikuti pendekatan yang lebih terstruktur dan terarah.

- Pendidikan Non-Formal: Pendidikan non-formal menggunakan metode pengajaran yang lebih bervariasi dan praktis. Pendekatan ini bisa mencakup pembelajaran berbasis proyek, pelatihan langsung, diskusi kelompok, dan kegiatan praktis lainnya yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan langsung.

Metode ini lebih berorientasi pada kebutuhan dan pengalaman nyata peserta didik.

6. Tujuan dan Hasil Pembelajaran

- Pendidikan Formal: Tujuan utama pendidikan formal adalah memberikan pengetahuan akademis yang mendalam dan mempersiapkan siswa untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau karier profesional.

Hasil pembelajaran diukur melalui ujian, tes, dan evaluasi formal yang mengikuti standar pendidikan nasional. Pendidikan formal menekankan pencapaian akademis dan pengembangan intelektual.

- Pendidikan Non-Formal: Pendidikan non-formal lebih berfokus pada pengembangan keterampilan praktis dan pemberdayaan individu. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau pekerjaan.

Hasil pembelajaran sering kali diukur melalui kemampuan praktis dan pengalaman langsung yang diperoleh peserta, bukan melalui ujian formal.

 

 

Yuk, baca artikel perbedaan lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer