Bola.com, Jakarta - Setelah lama dikabarkan bakal meninggalkan Liverpool dan bergabung bersama Real Madrid, sebagian dari kabar itu sudah diwujudkan Trent Alexander-Arnold.
Kabar bakal hengkangnya Alexander-Arnold dari Anfield memang sudah berembus kencang pada akhir 2024.
Baca Juga
Inggris dan La Liga, Sebuah Kisah yang Bakal Dirajut Trent Alexander-Arnold di Real Madrid: Mimpi Bernyanyi di Bernabeu
Kisah Bromance Trent Alexander-Arnold: dari Duo Ikonik Bareng Andrew Robertson ke Jude Bellingham
Trent Alexander-Arnold, Full-Back Rasa Playmaker yang Siap Bawa Dimensi Baru ke Real Madrid
Advertisement
Tak kunjung menandatangani kontrak baru bersama Liverpool membuat namanya diisukan bakal pergi, mengingat kontraknya berakhir pada musim panas 2025.
Kemudian kabar mengenai minat Real Madrid terhadap bek kanan Liverpool itu menyusul dan makin santer seiring tidak adanya kemajuan dalam proses perpanjangan kontrak yang diharapkan Liverpool dari Trent Alexander-Arnold.
Akhirnya, pada Senin (5/5/2025) sore WIB, Trent Alexander-Arnold megunggah pesan perpisahannya dengan Liverpool melalui akun media sosialnya, memastikan bahwa musim panas nanti pemain asal Inggris ini akan berganti seragam.
Dalam pesan tersebut, Alexander-Arnold menegaskan bahwa 20 tahun membela Liverpool, dari akademi hingga menembus tim utama pada 2016, menjadi sesuatu yang berharga dalam perjalanan kariernya, yang ditutupnya dengan trofi juara Premier League 2024/2025.
"Setelah 20 tahun di Liverpool, sekarang saatnya bagi saya mengonfirmsi bahwa saya akan pergi pada akhir musim. Ini keputusan terberat yang pernah saya ambil dalam hidup saya," tulis Alexander-Arnold mengawali pernyataannya.
Tentunya Real Madrid, klub yang santer dikabarkan mengnginkan dirinya, menjadi destinasi yang ramai dibicarakan bakal jadi pelabuhan baru Trent Alexander-Arnold.
Andai benar terjadi maka kehadiran Alexander-Arnold di Santiago Bernabeu akan menandai dimulainya era baru Los Galacticos.
Berita video momen bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold, membantu sebuah mobil Formula E bisa mencetak gol.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Los Galacticos: Sebuah Tradisi Megabintang
Sejarah Real Madrid tidak bisa dilepaskan dari dua era Los Galacticos. Era pertama adalah 2000 hingga 2006, dikenang sebagai masa kejayaan superstar seperti Lui Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario, dan David Beckham.
Pada era ini, Florentino Perez, sang presiden klub, mempopulerkan filosofi mengumpulkan pemain terbaik dunia dalam satu tim.
Kemuian era kedua terjadi pad medio 2009 hingga 2018. Lagi-lagi Florentino Perez, yng kembali ke kursi kepresidenan klub, melakukan pembelian besar-besaran Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema, dan Gareth Bale.
Kombinasi kekuatan finansial dan daya tarik Madrid menghasilkan kesuksesan luar biasa, termasuk empat gelar juara Liga Champions dalam lima tahun.
Advertisement
Era Ketiga Dimulai Setelah Trent Alexander-Arnold Bergabung?
Kini, dengan potensi kedatangan Trent Alexander-Arnold, Real Madrid menunjukkan sinyal kuat mereka sedang membangun fondasi Galacticos 3.0.
Bek kanan asal Inggris ini bukan sekadar pemain bertalenta. Trent Alexander-Arnold adalah ikon sepak bola modern, dikenal karena visi permainan, kemampuan menyerang, dan kualitas bola mati yang luar biasa.
Meski posisi full-back jarang menjadi pusat sorotan dalam skema "Galacticos", Alexander-Arnold adalah pengecualian. Pada usia yang masih produktif, ia telah memenangkan semua gelar bersama Liverpool dan menjelma menjadi satu di antara pemain paling berpengaruh di generasinya.
Tanda-Tanda Lain dari Era Baru
Transfer Alexander-Arnold bukan satu-satunya indikator. Real Madrid juga telah mendatangkan Jude Bellingham, merekrut Endrick, dan akhirnya memiliki Kylian Mbappe yang sudah lama mereka dambakan.
Kombinasi pemain muda berkelas dunia ini menunjukkan bahwa strategi Galacticos kini bukan hanya membeli pemain jadi, tetapi juga membangun dinasti jangka panjang.
Era Galacticos 3.0 ini tampaknya akan menjadi perpaduan antara kemewahan individu dan strategi jangka panjang.
Jika dulu fokus hanya popularitas dan pemasaran, kini Real Madrid juga menekankan pembangunan skuad berkelanjutan, tanpa mengorbankan identitas klub sebagai rumah bagi para megabintang.
Advertisement