Sukses

Informasi Pribadi

  • ProfesiPemain Sepak Bola
  • Nama LengkapOsvaldo Ardiles Haay
  • Tempat LahirJayapura, Indonesia
  • Tanggal Lahir17 Mei 1998
  • KebangsaanIndonesia
  • KlubPersija Jakarta
  • PosisiPemain sayap, penyerang dan gelandang serang
  • Nomor Punggung46
  • Tinggi/Berat Badan175/67

Karier Junior

  • Persipura Jayapura Junior(2015-2016)

    Karier Senior

    • Persipura Jayapura37 main, 11 gol (2016-2017)
    • Persebaya Surabaya41 main. 16 gol (2018-2020)
    • Persija Jakarta24 main. 6 gol (2020-Sekarang)

      Karier Tim Nasional

      • Timnas Indonesia U-2334 main, 11 gol (2017-2019)
      • Timnas Indonesia senior6 main, 2 gol (2017-Sekarang)

        Pesepak bola berbakat asal daratan Papua memang tak ada habisnya, selalu saja muncul generasi emas yang melanjutkan tongkat estafet pemain Indonesia Timur di skuat merah putih. Setelah habisnya era Boaz Solossa, kini hadir anak muda bernama Osvaldo Ardiles Haay yang merangkak maju mengikuti jejak pendahulunya

        Lahir di Jayapura, 23 tahun silam, Osvaldo merupakan keturunan Papua-Jawa yang kini membela Persija Jakarta. Bakat sepak bolanya baru tercium saat pemandu bakat Persipura Jayapura melihat permainan Osvaldo di ajang kompetisi antar kampung (Tarkam). 

        Pada 2015, Osvaldo akhirnya diberi kesempatan untuk menimba ilmu bersama Persipura Jayapura Junior. Selama beberapa waktu mengenyam ilmu di sana, kemampuan Osvaldo meningkat pesat dan berkembang secara perlahan menjadi pemain hebat.

        Setahun berselang, Osvaldo mendapat kepercayaan penuh dari sang pelatih untuk dipromosikan ke dalam skuat senior Persipura Jayapura. Osvaldo diproyeksikan sebagai bek sekaligus pemain sayap oleh Jafri Sastra, pelatih Persipura Jayapura yang menahkodai Mutiara Hitam di kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016 hingga pekan Ke-14. 

        Hengkang ke Surabaya demi Keluarga

        Pada penghujung 2017, Osvaldo secara mengejutkan hengkang dari Mutiara Hitam. Ia diketahui tak diperpanjang kontraknya oleh manajemen Persipura Jayapura dan memutuskan berlabuh ke Persebaya Surabaya dengan berbagai faktor.

        Salah satu faktor terkuatnya untuk membela Bajul Ijo pada lanjutan Liga 1 2018 adalah supaya lebih dekat dengan keluarga sang Ibu. Seperti diketahui, Ibu Osvaldo, Buanitawati berasar dari Banyuwangi, Jawa Timur. Sehingga, Persebaya Surabaya menjadi tim yang paling cocok sekaligus paling dekat jaraknya untuk mengunjungi kampung halaman sang Ibunda tercinta.

        “Salah satu alasan ke Persebaya karena saya ingin dekat dengan keluarga dari mama. Sejak kecil saya lebih dekat dengan keluarga papa. Keluarga mama ada di Banyuwangi, dengan saya bermain di klub yang dekat dengan kota tersebut saya bisa sering berinteraksi dan menjalin keakraban,” tutur Osvaldo. 

        Bersinar Bersama Timnas

        Pada 2019, nama Osvaldo semakin menggema di berbagai penjuru negeri setelah tampil gemilang di ajang SEA Games 2019 bersama Timnas Indonesia U-22. Ketika itu, Osvaldo berhasil mencetak delapan gol dari tujuh laga.

        Dengan raihan tersebut, Osvaldo akhirnya dinobatkan sebagai Top Scorer SEA Games 2019 bersama pemain Vietnam, Ha Đuc Chinh, yang juga mengemas jumlah gol serupa.

        Sayangnya, pencapaian Osvaldo itu tak dibarengi prestasi Timnas Indonesia U-22. Pasukan Indra Sjafri ketika itu gagal meraih medali emas setelah kalah 0-3 dari Vietnam di partai final.

        Pemain Serba Bisa

        Selama merumput di atas lapangan, Osvaldo tergolong menjadi pemain yang serba bisa. Ia pernah mencicipi posisi sebagai bek sayap, winger, gelandang serang, hingga penyerang. 

        Namun, saat ini, bersama Persija Jakarta, Osvaldo lebih fokus menjadi seorang pemain sayap atau gelandang serang. Sementara, bersama Timnas Indonesia, posisi penyerang dan sayap kanan menjadi posisi andalannya. 

        Semua posisi di atas, bisa ditempati Osvaldo karena adanya faktor keterpaksaan. Seperti yang terjadi kala dirinya membela Timnas Indonesia U-22 di ajang SEA Games 2019. Saat itu, posisi gelandang serang dan posisi sayap Garuda Muda sudah menumpuk, sementara posisi penyerang kosong melompong dan cenderung tak bisa berbuat banyak.

        Oleh karena itu, Indra Sjafri, mencoba bereksperimen dengan menjadikan Osvaldo sebagai seorang False Nine atau penyerang bayangan di skuat timnas. Hasilnya ternyata memuaskan dan melebihi ekspektasi Indra Sjafri, alhasil berkat ketidaksengajaan tersebut, Osvaldo bisa diandalkan di berbagai posisi penyerangan. 

        Korban Ketegasan Shin Tae-Yong

        Kini, Timnas Indonesia dipegang secara penuh oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-Yong. Sosok pelatih 51 tahun ini memang dikenal menuntut tingkat disiplin tinggi dan tidak segan memberikan hukuman kepada pemain yang melanggar aturannya.

        Pada pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Osvaldo mendapatkan hukuman langsung dari Shin Tae-Yong akibat melakukan kesalahan ketika berlatih. Ia diberi hukuman untuk berlari keliling lapangan agar mendapatkan efek jera.

        "Saya dua kali kena hukuman berlari karena ada sesuatu yang salah saat saya dalam berlatih. Tentu saya terima kasih kepada pelatih, karena bagus untuk perbaikan diri sendiri," tuturnya seperti dilansir situs resmi PSSI. 

        Sikap tegas yang ditunjukkan Shin Tae-Yong sendiri sejatinya bukan tanpa alasan. Pelatih kelahiran Yeongdeok itu ingin anak asuhnya memberikan penampilan maksimal dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.