Syamsul Chaeruddin setelah Gantung Sepatu, Membina Usia Muda dan Aktif di Media Sosial

oleh Abdi Satria diperbarui 03 Jun 2020, 08:30 WIB
Syamsul Chaeruddin (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Makassar - Setelah memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola profesional pada 2018, Syamsul Chaeruddin seperti menghilang dari ingar-bingar pemberitaan sepak bola tanah air. Tapi, pertengahan Mei 2020, sosok mantan kapten PSM Makassar dan gelandang Timnas Indonesia ini kembali muncul.

Apalagi, belakangan ini, Syamsul Chaeruddin aktif di media sosial dan memenuhi permintaan wawancara striker Juku Eja, Ferdinand Sinaga, dalam channel youtube miliknya.

Advertisement

Seperti instragram misalnya, sejak unggahan pertamanya pada 22 Mei, akun @syamsulbachrihaeuruddin sudah diikuti oleh 1.794 orang. Padahal, Syamsul baru memposting tujuh foto. Postingan terakhir Syamsul adalah foto Timnas Indonesia di Piala Asia 2007, yang diunggah Selasa (1/6/2020), dan langsung ditanggapi ribuan warganet beserta puluhan komentar.

Saat dihubungi Bola.com, Selasa (2/6/2020) petang, Syamsul mengaku lebih banyak waktu setelah pensiun sebagai pemain. Itu mengapa, ia bisa lebih fokus membina dan melatih pemain didikannya di SSB Syamsul Sports yang didirikan pada 2015. Menurut Syamsul, jumlah anak didiknya bertambah mencapai 40 pemain dengan rentang usia 16-18 tahun.

Mereka berlatih tiga kali dalam satu pekan di lapangan yang berdekatan dengan rumah pribadi Syamsul di Limbung, Kabupaten Gowa, yang berjarak 20 KM lebih dari pusat kota Makassar.

"Melatih itu tidak mudah. Untuk sementara saya hanya berbagi pengalaman karena ilmu kepelatihan saya belum ada. Saya berencana akan mengikuti kursus pelatih setelah COVID-19 berlalu," ujar Syamsul.

Sebagai mantan penggawa Timnas Indonesia, Syamsul bakal mendapat prioritas untuk langsung mengikuti kursus C AFC.

"Saat masih menjadi pemain, saya memang belum berpikir mengikuti kursus karena ingin fokus membela klub," terang Syamsul yang pertama kali mengenal sepak bola di lapangan dekat rumahnya itu.

Syamsul menamambahkan, dalam membina pemain di SSB miliknya, ia tidak memungut bayaran.

"Saya kasihan dengan mereka. Ada potensi, tapi tak punya biaya untuk masuk SSB di Makassar. Alhamdulillah mereka sangat bersemangat mengikuti program latihan yang saya berikan," papar Syamsul Chaeruddin.

 

Video

2 dari 2 halaman

Gelandang Petarung

Syamsul Chaeruddin saat berduel dengan pemain Thailand di semifinal Piala AFF 2008 di Jakarta. (AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Ketika masih aktif sebagai pemain, Syamsul Chaeruddin termasuk gelandang papan atas di Indonesia. Ia pernah menjadi sosok inspirator pesepak bola muda di Tanah Air.

Nama Syamsul Chaeruddin pertama kali mencuat di pentas sepak bola nasional ketika membawa PSM Makassar menembus semifinal Liga Indonesia 2002 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Langkah PSM memang dihentikan oleh Persita Tangerang pada babak itu. Tapi, lewat penampilannya dalam pertandingan itu, Syamsul masuk pantauan manajemen Timnas Indonesia U-20 untuk mengikuti turnamen Piala Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam, pada 16–26 Augustus 2002.

Bersama Syamsul, Timnas Indonesia U-20 tampil gemilang dalam turnamen yang diikuti Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia, Filipina, Myanmmar, Laos, Kamboja, dan tuan rumah Brunei Darussalam itu.

Indonesia menyapu bersih tujuh laga yang mereka mainkan dengan kemenangan, termasuk mengalahkan Thailand dengan skor 2-0 pada laga final yang berlangsung di Hassanal Bolkiah National Stadium, Bandar Seri Begawan, 26 Agustus 2002. Sukses dalam ajang ini menjadi pembuka jalan Syamsul berkiprah di tim nasional junior dan senior secara reguler.

Pada level senior, Syamsul melakukan debutnya saat Indonesia bermain imbang tanpa gol dengan Malaysia dalam laga uji coba 12 Maret 2004. Setelah itu ia menjadi langganan panggilan Timnas Indonesia di sejumlah ajang, seperti Sea Games, Piala Tiger, Pra-Olimpiade, Pra-Piala Dunia, dan Piala Asia.

Syamsul tercatat tampil 34 kali bersama Timnas Indonesia pada laga resmi yang diakui FIFA. Penampilan terbaik Syamsul bersama Timnas Indonesia adalah ketika ia menjadi bagian skuat Merah Putih di Piala Asia 2007.

Sementara di level klub, pencapaian tertinggi Syamsul adalah dua kali runner-up Liga Indonesia bersama PSM Makassar, yakni pada musim 2003 dan 2004.

Berita Terkait