Big Match Manchester United Vs Leicester City: Perang Tim Oportunis Liga Inggris

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 11 Mei 2021, 10:15 WIB
Pemain Leicester City, Wesley Fofana, berebut bola dengan pemain Manchester United, Youri Tielemans, pada laga Liga Inggris di Stadion King Power, Sabtu (26/12/2020). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AFP/Pool/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Manchester United akan menghadapi Leicester City pada laga lanjutan Premier League 2020/2021 tengah pekan ini. Laga tersebut akan dihelat di Old Trafford, Rabu (12/5/2021) dini hari WIB.

Saat ini, kedua tim tersebut sama-sama berada di papan atas klasemen sementara Premier League 2020/2021.

Advertisement

Manchester United berada di posisi runner-up dengan koleksi 70 poin dari 34 laga. Sementara, Leicester berada di peringkat keempat, dengan capaian 63 angka dari 35 pertandingan.

Bagi kedua tim tersebut, laga tengah pekan ini bakal sangat krusial. Pasalnya, mereka memerlukan tambahan tiga poin demi mengamankan posisi di papan atas.

Setan Manchester United tiga poin demi mengamankan posisi mereka dari kejaran Chelsea, yang siap menyalip di pengujung kompetisi. Sementara, Leicester memerlukan poin penuh untuk mengamankan posisi mereka di zona Liga Champions.

Video

2 dari 4 halaman

Lesatan Manchester United

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengusap kepala Mason Greenwood usai laga melawan Burnley pada laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Minggu (18/4/2021). MU menang 3-1 Burnley. (Gareth Copley/Pool via AP)

Memulai musim dengan terseok-seok, Manchester United kian menunjukkan penampilan yang mantap di Premier League 2020/2021. Bahkan, skuad besutan Ole Gunnar Solskjaer ini menjadi salah satu tim yang overperform di musim kompetisi ini.

Secara pertahanan, United memang bukan yang terbaik. Mereka hanya berada di peringkat keempat soal mencegah lawan menciptakan peluang. Laman Understat menilai, sejauh ini, United memiliki nilai expected goals against (xGA) sebesar 36,41.

Namun, performa lini belakang United terbilang cukup bagus. Satu di antara indikasinya, mereka kebobolan 36 gol, yang lebih kecil dari torehan gol. Selain itu, dengan jumlah kebobolan tersebut, United berada di peringkat ketiga dalam daftar tim-tim Premier League 2020/2021 yang paling sedikit kebobolan, di bawah Manchester City dan Chelsea.

Dalam aspek penyerangan pun, United bukanlah tim yang paling kerap menciptakan peluang berkualitas. Laman Understat menilai, United memiliki nilai expected goals (xG) sebesar 58,27. Angka ini menempatkan United di peringkat keempat dalam daftar tim-tim Premier League dengan kualitas peluang terbaik, di bawah Manchester City, Liverpool, dan Chelsea.

Sementara, untuk urusan memanfaatkan peluang yang mereka ciptakan menjadi gol, United lebih jago lagi. Dari nilai xG 58,27, Bruno Fernandes dan kawan-kawan sudah mengemas 67 gol, yang membuat United berada di posisi kedua dalam daftar tim yang paling produktif sejauh ini.

Lebih tingginya raihan gol Manchester United ketimbang nilai xG mereka kian memengskan bahwa mereka sangat jago dalam memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk menjadi gol.

  

3 dari 4 halaman

Leicester City Juga Oportunis

Pemain Leicester City, Wesley Fofana, duel udara dengan pemain Manchester United, Bruno Fernandes, pada laga Liga Inggris di Stadion King Power, Sabtu (26/12/2020). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AFP/Pool/Carl Recine)

Untuk urusan memanfaatkan peluang yang dimiliki menjadi gol, Leicester City sama oportunisnya dengan Manchester United. Skuad besutan Brendan Rodgers ini memiliki kemampuan sama nyaris sama bagusnya dengan Setan Merah dalam aspek mencetak gol.

Dalam urusan mencetak peluang, Leicester -menurut Understat- memiliki nilai xG sebesar 55,15. Namun, sejauh ini, Jamie Vardy dan kawan-kawan sukses mencetak 63 gol. Lebih besarnya raihan gol Leicester dibanding nilai xG mereka merupakan bukti bahwa mereka sangat apik dalam memanfaatkan peluang yang ada untuk mencetak gol.

Sayangnya, apiknya performa mereka dalam aspek penyerangan tak diikuti oleh performa mereka di sisi pertahanan. Untuk urusan membiarkan lawan menciptakan peluang, Leicester hanya berada di peringkat keenam dalam daftar tim yang paling sedikit memberi lawan mencetak peluang. Laman Understat mencatat nilai xGA Leicester sebesar 42,14.

Sementara, untuk urusan kebobolan, catatan Leicester lebih buruk lagi. Mereka sudah kebobolan 43 gol sejauh ini. Hal tersebut berarti performa Kasper Schemeichel dan kawan-kawan sejauh ini masih di perlu dibenahi lagi.

Sumber: Understat 

Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah/Serafin Unus Pasi, published 10/5/2021)

4 dari 4 halaman

Duo Manchester Jadi Penguasa

Berita Terkait