Tren Kasus COVID-19 Menurun Jelang Nataru, Presiden Jokowi Ingatkan Harus Tetap Waspada

oleh Alfi Yuda diperbarui 18 Nov 2021, 05:20 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bola.com, Jakarta - Tren kasus harian COVID-19 di Indonesia mulai mengalami penurunan. Kendati demikian, Presiden joko widodo meminta jajarannya untuk tetap memonitor secara ketat kondisi tersebut untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers di kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti rapat Terbatas (Ratas) mengenai evaluasi Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden (15/11/2021).

Advertisement

Presiden menekankan agar sejumlah wilayah harus tetap dimonitor secara ketat untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus.

Jokowi juga menyampaikan tren penurunan kasus COVID-19 yang terjadi saat ini harus disikapi dengan optimistis, namun penuh kehati-hatian.

"Bapak Presiden menekankan lima provinsi yang jumlah kasusnya kini mulai melandai dan terdapat beberapa indikasi mulai ada kenaikan kasus itu harus dimonitor secara ketat. Jadi, lima-limanya adalah provinsi di Jawa," ujar Budi Gunadi, seperti dikutip dari setkab.go.id.

2 dari 2 halaman

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Pada Ratas yang dipimpin oleh Presiden di Istana Merdeka, dibahas pula terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Presiden mengarahkan supaya dilakukan pengawasan ketat terhadap sekolah yang melakukan PTM sehingga jika terdapat indikasi kasus, bisa segera ditangani.

"Supaya kalau ada indikasi kasus, kita bisa melakukan tindakan agar tak menyebar," lanjut Budi.

Menutup keterangan persnya, Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan mengambil langkah untuk meningkatkan pengawasan di satuan pendidikan.

"Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi. Rencananya mudah-mudahan minggu ini kami telah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program pembelajaran tatap muka, tapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih proaktif," ucapnya.