Pelatih Malaysia Kesal Tak Ada Babak Perpanjangan Waktu saat Lawan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 23 Mei 2022, 13:58 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Ronaldo Kwateh, berebut bola dengan pemain Malaysia, Muhammad Azam, pada laga perebutan medali perunggu SEA Games 2021 yang digelar di Stadion My Dinh, Hanoi, Minggu (22/5/2022). (AFP/ Ye Aung Thu)

Bola.com, Hanoi - Pelatih Malaysia, Brad Maloney, kesal karena kesal karena pertandingan perebutan medali perunggu SEA Games 2021 melawan Timnas Indonesia U-23 tak menerapkan aturan babak perpanjangan waktu. Bila ada, Brad Maloney memprediksi hasilnya akan berbeda.

Timnas Indonesia U-23 bermain imbang 1-1 melawan Malaysia pada waktu normal. Gol Indonesia dicetak Ronaldo Kwateh (69'), sedangkan gol Malaysia dibukukan Hadi Fayyadh (81').

Advertisement

Pertandingan kemudian langsung dilanjutkan ke adu tendangan penalti. Malaysia harus mengakui kekalahan 3-4 dari Timnas Indonesia U-23 pada drama tos-tosan tersebut.

"Kami sebenarnya ingin meraih kemenangan dalam 90 menit. Hadi mencetak gol dan membuat kedudukan menjadi imbang, akan tetapi sangat disayangkan kami tak mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk menang," kata Brad Maloney.

"Saya juga menyesalkan tidak adanya babak tambahan dalam pertandingan tersebut," tegas Brad Maloney.

Bila ada babak tambahan, mungkin cerita akan berbeda untuk Malaysia. Terlihat kondisi fisik pemain Timnas Indonesia U-23 mulai menurun pada akhir-akhir babak kedua.

2 dari 5 halaman

Tak Rela

Para pemain Timnas Indonesia melakukan selebrasi usai mengalahkan Malaysia pada laga perebutan medali perunggu SEA Games 2021 yang digelar di Stadion My Dinh, Hanoi, Minggu (22/5/2022). (AFP/ Ye Aung Thu)

Pelatih Malaysia, Brad Maloney, juga tak rela Timnas Indonesia U-23 meraih medali perunggu SEA Games 2021. Menurut Brad Maloney, skuad Harimau Muda lebih layak karena bermain bagus sepanjang pertandingan.

"Ini merupakan pertandingan lain di turnamen ini di mana kami bermain lebih baik, namun tak meraih kemenangan. Sulit untuk diterima, akan tetapi inilah sepak bola," kata Brad Maloney dalam konferensi pers usai pertandingan.

Kegagalan meraih perunggu pada SEA Games 2021 menjadi yang ketiga buat Malaysia. Sebelumnya, Malaysia juga gagal pada edisi 2013 dan 1965. Pada tahun 1965, nama event masih Peninsular Games.

3 dari 5 halaman

Perunggu Kelima

Para pemain Timnas Indonesia melakukan selebrasi usai mengalahkan Malaysia pada laga perebutan medali perunggu SEA Games 2021 yang digelar di Stadion My Dinh, Hanoi, Minggu (22/5/2022). (AFP/ Ye Aung Thu)

Raihan medali perunggu SEA Games 2021 menjadi yang kelima sepanjang sejarah buat Timnas Indonesia. Sebelumnya, Indonesia meraih medali perunggu pada 1981, 1989, 1999, dan 2017.

Timnas Indonesia U-23 tercatat mencetak 12 gol dan kebobolan tujuh kali sepanjang SEA Games 2021. Selain itu, medali perunggu SEA Games 2021 menjadi prestasi kedua yang dipersembahkan Shin Tae-yong.

Sebelumnya, di level senior, STY membawa Indonesia jadi runner-up Piala AFF 2020. Shin Tae-yong masih punya banyak pekerjaan rumah dan tugas berat bersama Timnas Indonesia di level senior dan junior.

4 dari 5 halaman

Perjalanan Timnas U-23 di SEA Games 2021

Skuad Timnas Indonesia U-23 saat menghadapi Malaysia dalam perebutan medali perunggu SEA Games 2021, Minggu (22/5/2022). (NOC Indonesia/Naif Al’As)
  • 6/5/2022 - Vietnam 3-0 Timnas Indonesia U-23
  • 10/5/2022 - Timnas Indonesia U-23 4-1 Timor Leste
  • 13/5/2022 - Filipina 0-4 Timnas Indonesia U-23
  • 15/5/2022 - Timnas Indonesia U-23 3-1 Myanmar
  • 19/5/2022 - Thailand 1-0 Timnas Indonesia U-23
  • 22/5/2022 - Malaysia 1(3) - 1(4) Timnas Indonesia U-23 (Adu penalti)
5 dari 5 halaman