PBSI Lepas Greysia Polii Melalui Acara Spesial di Indonesia Masters 2022

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 03 Jun 2022, 14:11 WIB
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengonfirmasi gantung raket setelah 19 tahun berkarier sebagai pebulutangkis. (Bola.com/Abdul Azis)

Bola.com, Jakarta - PBSI menyiapkan acara perpisahan spesial buat Greysia Polii yang mengumumkan gantung raket dari bulutangkis. Acara tersebut rencananya akan digelar di Istora Senayan pada Minggu (12/6/2022).

Acara perpisahan bertajuk Greysia Polii: Testimonial Day akan menjadi hiburan buat para penggemarnya sebelum final Indonesia Masters 2022. Nantinya, Greysia akan melakoni laga persahabatan dengan sahabat-sahabatanya di pelatnas PBSI hingga atlet luar negeri.

Advertisement

Laga itu akan menjadi kenang-kenangan dan terakhir kalinya bagi masyarakat Indonesia melihat Greysia menggenggam raket. Greysia mengaku, ide acara ini berasal dari pelatih Eng Hian yang mendapatkan dukungan dari PBSI dan sponsor.

"Ide acara ini awalnya datang dari pelatih saya, coach Eng Hian. Kemudian diiyakan oleh PBSI serta sponsor untuk menggelar acara farewell," kata Greysia Polii di Jakarta, Jumat (3/6/2022).

"Saya rasa ini adalah apresiasi dari PBSI dan sponsor bagi atletnya yang berprestasi. Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain bersyukur," tegas Greysia Polii.

Seperti diketahui, Greysia tak akan turut serta di Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022. Menarik untuk menyaksikan laga spesial untuk Greysia Polii tersebut.

2 dari 5 halaman

Berkaca-kaca

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengonfirmasi gantung raket setelah 19 tahun berkarier sebagai pebulutangkis. (Bola.com/Abdul Azis)

Greysia Polii tak kuasa menahan kesedihan saat mengungkapkan keputusannya tersebut. Dengan mata berkaca-kaca, Greysia mengakui keputusan itu diambil setelah merasa cukup meraih pencapaian di dunia bulutangkis. 

"Yang pertama saya ingin ucapkan adalah rasa syukur atas segala hal yang sudah terjadi sampai sekarang. Saat para atlet memberikan yang terbaik bagi Indonesia, PBSI dan pihak lainnya akan memberikan apresiasi terhadap atlet yang akan berhenti sebagai seorang pemain," kata Greysia Polii di Jakarta, Jumat (3/6/2022).

"Tak ada kata lain selain rasa syukur kepada Tuhan. Saya ingin berterima kasih kepada PBSI yang sudah 19 tahun menjadi rumah rasa sebagai atlet," tegas atlet 34 tahun itu.

3 dari 5 halaman

Harapan PBSI

Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berpelukan usai menaklukkan wakil Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, pada laga final Indonesia Masters di Istora, Jakarta, Minggu (19/1). Greysia/Apriyani menang 18-21, 21-11, dan 23-21. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sementara itu, Ketua Harian PBSI, Alex Tirta, mengucapkan terima kasih atas dedikasi Greysia Polii selama menjadi atlet bulutangkis. Selama 19 tahun, Greysia disebut telah melakukan pencapaian yang luar biasa.

PBSI juga harus merelakan keputusan dari Greysia untuk gantung raket. Namun, Alex Tirta berharap Greysia masih tetap berkontribusi di bulu tangkis Indonesia.

"Saya berharap Greysia Polii masih tetap bersama PBSI. Greysia boleh mundur dari atlet bulutangkis, akan tetapi tidak boleh mundur berkontribusi di bulutangkis," ucap Alex Tirta.

4 dari 5 halaman

Akhir yang Sempurna

Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu merebut medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/Alexander Nemenov)

Greysia Polii pensiun pada saat yang sempurna. Greysia memutuskan gantung raket setelah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Ketika itu, Greysia yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu mengalahkan wakil China,Chen Qingchen/Jia Yifan. Greysia/Apriyani menang dengan skor 21-19, 21-15.

Pencapaian itu juga terasa istimewa untuk Greysia/Apriyani. Medali emas merupakan pencapaian tertinggi ganda putri Indonesia dalam sejarah Olimpiade.

5 dari 5 halaman

Daftar Prestasi Greysia Polii

Pasangan Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii (kiri) merayakan kemenangan setelah pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dan Chen Qingchen dari China selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (AFP/Alexander Nemenov)
  1. Juara Philippines Open 2006 bersama Meiliana Jauhari
  2. Juara Indonesia Grand Prix Gold 2010 bersama Meiliana Jauhari
  3. Juara Chinese Taipei Open 2011 bersama Meiliana Jauhari
  4. Juara Thailand Open 2013 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  5. Juara Swiss Open 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  6. Juara Chinese Taipei Open 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  7. Medali emas Asian Games 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  8. Juara Chinese Taipei Open 2015 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  9. Juara Korea Open 2015 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  10. Juara Indonesian Masters 2015 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  11. Juara Singapore Open 2016 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  12. Juara French Open 2017 bersama Apriyani Rahayu
  13. Juara Thailand Open 2017 bersama Apriyani Rahayu
  14. Juara India Open 2018 bersama Apriyani Rahayu
  15. Juara Thailand Open 2018 bersama Apriyani Rahayu
  16. Juara India Open 2019 bersama Apriyani Rahayu
  17. Juara Indonesia Masters 2020 bersama Apriyani Rahayu
  18. Juara Spain Masters 2020 bersama Apriyani Rahayu
  19. Juara Thailand Open 2020 bersama Apriyani Rahayu
  20. Medali emas SEA Games 2019 bersama Apriyani Rahayu
  21. Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu

Berita Terkait